Pendidikan

Mensos RI Semangati Yatim Piatu dan Disabilitas di Indramayu untuk Tetap Bersekolah

Selasa, 23 November 2021 - 17:43 | 31.29k
Menteri Sosial RI Tri Rismaharini saat membujuk seorang anak yang enggan bersekolah.(Foto: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)
Menteri Sosial RI Tri Rismaharini saat membujuk seorang anak yang enggan bersekolah.(Foto: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, INDRAMAYU – Menteri Sosial RI (Mensos RI), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Pendopo Bupati Indramayu, Selasa (23/11/2021). Saat menyemangati anak-anak yatim piatu dan disabilitas yang hadir agar mau bersekolah, dia mendatangi salah satu anak di antara puluhan anak yatim piatu yang hadir.

Anak yang diketahui bernama Jasmin tersebut, terlihat menangis tersedu, tatkala didekati sang Menteri. Rupanya, Jasmin menangis bukan karena ketakutan, melainkan menolak untuk melanjutkan sekolah.

Pandemi Covid-19 membuat banyak orang yang terenggut nyawanya, termasuk ibu dari Jasmin, warga Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu. Berdasarkan cerita dari sang ayah, Jasmin enggan bersekolah kembali, ketika Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sudah diperbolehkan kembali.

Di Pendopo Bupati Indramayu, Jasmin datang bersama sang ayah, beserta kakaknya, untuk menerima bantuan Asistensi Rehabilitas Sosial (ATENSI), yang merupakan salah satu program dari Kementerian Sosial Republik Indonesia, sebagai upaya pemulihan dampak pandemi Covid-19.

Tangisan Jasmin rupanya mengetuk hati Menteri Risma, untuk berusaha membujuknya agar mau kembali bersekolah. Dia pun dibantu oleh Bupati Indramayu Nina Agustina Dai Bachtiar dan Anggota Komisi VIII DPR RI Selly Andriany Gantina yang turut hadir dalam acara tersebut.

Jiwa keibuan Menteri Risma, ditunjukkan agar Jasmin mau bersekolah kembali. Dengan penuh ketulusan dan kasih sayang, Menteri Risma melakukan pendekatan kepada Jasmin, agar dia bisa kembali bersemangat pergi ke sekolah, pasca meninggalnya sang ibu akibat Covid-19.

"Kita harus percaya bahwa Tuhan itu ada dan adil. Kita tidak boleh putus asa dan menyerah, kita harus kuat seberapa pun susahnya," ujar Menteri Risma dengan penuh kasih sayang, seolah Jasmin merupakan anaknya sendiri.

Mensos-RI-2.jpg

Bupati Indramayu Nina Agustina Dai Bachtiar dan Anggota Komisi VIII DPR RI Selly Andriany Gantina, juga turut menyemangati Jasmin, agar mau bersemangat untuk bersekolah kembali. Sebagai hiburan, Jasmin pun mendapatkan kenang-kenangan berupa boneka.

Selain menyemangati anak-anak yatim piatu, Menteri Risma juga memberikan semangat kepada kaum disabilitas di Kabupaten Indramayu, agar juga mau bersekolah. Menteri Risma juga menunjukkan tayangan video anak penyandang disabilitas asal Pekalongan, Jawa Tengah, yang masih semangat untuk bersekolah.

Selain sekolah, lanjutnya, anak penyandang disabilitas tersebut juga sangat bersemangat untuk membantu orang tuanya mencari nafkah dengan berjualan keliling. Karena itulah, dirinya mengajak anak yatim piatu dan disabilitas di Kabupaten Indramayu, agar bisa meniru semangatnya.

"Semua diberikan kesempatan yang sama, entah itu yang pintar, bodoh, disabilitas itu sama asal mau. Kalau kamu mau bisa, pasti bisa," tutur politisi PDIP Perjuangan ini.

Menteri Risma pun berpesan, agar mereka terus bersekolah, karena dengan bersekolah maka 50 persen impian sudah ada di tangan. Selain itu, buku tabungan dan ATM yang diberikan dalam program ATENSI tersebut, agar bisa dimanfaatkan sebaik mungkin, karena setiap bulan akan diisi.

"Ada buku tabungan dan ATM, setiap bulan akan diisi, jangan hilang," tutur mantan Wali Kota Surabaya ini.

Jasmin dan kakaknya merupakan dua anak yang menjadi penerima program ATENSI dari Kementerian Sosial RI. Total ada 82 anak yatim piatu di Kabupaten Indramayu yang menerima bantuan program ini, dengan total jumlah bantuan sebesar Rp26,5 juta.

Selain program ATENSI, Menteri Risma juga memberikan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH), dan Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RSRTLH). Pemberian bantuan sosial tersebut terdiri dari ATENSI anak yatim piatu untuk 82 orang sebesar Rp 26,5 juta, bantuan alat bantu untuk 271 disabilitas dengan nominal bantuan mencapai Rp560 juta.

Kemudian, bantuan kebutuhan dasar bagi 377 orang dengan nominal Rp298,5 juta, bantuan kewirausahaan bagi 77 orang dengan total uang tunai Rp184,5 juta, bantuan pengembang usaha bagi dua orang KPM graduasi PKH sebanyak Rp5 juta, serta bantuan sosial rumah tidak layak huni (RTLH) kepada 115 orang dengan total Rp2,3 miliar.

"Total untuk Kabupaten Indramayu, Kementerian Sosial menyerahkan bantuan sosial dengan jumlah Rp3,3 miliar," ujar Mensos RI Tri Rismaharini.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES