Prokes Ketat dan Disiplin Diterapkan SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada Yogyakarta saat Praktikum

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada Yogyakarta menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat dan disiplin dalam melaksanakan pembelajaran praktik mata pelajaran produktif selama masa pandemi Covid-19.

Fatwa Insani SFarm Apt, Kepala Program Keahlian Farmasi SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada menjelaskan, sebelum kegiatan praktikum peserta didik diberikan sosialisasi  mengenai rencana pelaksanaan praktikum tatap muka di sekolah.

Selanjutnya, kata Fatwa, orang tua siswa yang setuju memberikan surat pernyataan putra-putrinya bersedia mengikuti kegiatan praktikum tatap muka.

“Vaksinasi Covid-19 pada siswa, guru, dan karyawan sudah 100 persen.Teknis pelaksanaan praktikum, siswa dipastikan dalam keadaan sehat, jika sakit disarankan untuk belajar dari rumah,” kata Fatwa.

Pada saat hadir ke sekolah, lanjut Fatwa, siswa diskrining kesehatannya dengan pemeriksaan suhu tubuh dan wawancara riwayat perjalanan siswa. Siswa juga wajib mencuci tangan di area yang telah ditentukan kemudian siswa dan pembimbing praktikum menggunakan alat pelindung diri lengkap seperti menggunakan masker, sarung tangan karet, dan face shield.

“Siswa juga diwajibkan membawa perlengkapan alat tulis dan perlengkapan makan sendiri,” tandasnya.

Pembagian jadwal masuk siswa, kata Fatwa, diatur sesuai kelas, kelompok, dan materi praktikum. Pembagian jumlah siswa per shift merujuk pada protokol kesehatan yang ada dengan kapasitas 50 persen dari kapasitas normal.

Fatwa mengungkapkan, kesiapan Program Keahlian Keperawatan SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada diwujudkan dengan tersedianya 4 guru pembimbing praktikum yang bertugas secara bergiliran dan tersedia 1 ruang laboratorium berkapasitas 25 siswa.

Kesiapan lainnya, jelas Fatwa, tiap pertemuan dibimbing oleh 2 guru pembimbing dengan estimasi 1 guru membimbing 6-12 siswa saja dengan tujuan untuk memungkinkan tetap menjaga jarak antar siswa, alat pelindung diri (APD) yang lengkap.

“Sterilisasi dan disinfeksi ruangan yang dilakukan sebelum dan sesudah praktikum secara rutin,” tandasnya.

Begitu juga dengan Program Keahlian Farmasi, Fatwa menerangkan, pelaksanaan praktikum dengan 2 guru pembimbing yang bertugas secara bergiliran dan 1 ruang laboratorium berkapasitas 20 siswa yang diisi 10 siswa saja.
Menurut Fatwa, tujuan utama praktikum di Program Keahlian Farmasi SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada adalah untuk memantapkan keterampilan peserta didik dalam peracikan sediaan obat.

Kepala Program Keahlian Keperawatan SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada Marmi SST MKes menambahkan, melalui kegiatan praktikum yang mandiri, terbimbing, dan pemanfaatan sarana praktikum yang optimal diharapkan peserta didik dapat memenuhi dan menguasai kompetensi dasar sesuai bidang keahlian.

Dengan demikian, lanjut Marmi, visi SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada dalam mewujudkan asisten tenaga kefarmasian yang berakhlak mulia, berwawasan kebangsaan, professional, dan berbudaya bisa tercapai.

Marmi memaparkan, praktikum mata pelajaran produktif di Program Keahlian Keperawatan dan Farmasi SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada diikuti oleh seluruh siswa kelas X, XI, dan XII dengan baik dan lancar.

“Tingkat ketercapaian materi yang ditargetkan dan tingkat kehadiran siswa mencapai 100 persen. Adanya satuan gugus tugas penanggulangan Covid-19 di SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada Yogyakarta juga berperan sangat penting dalam pendisiplinan pelaksanaan protokol kesehatan selama kegiatan praktikum di sekolah,” tegas Marmi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement