Ekonomi

Kiat Pemkot Probolinggo Bangkitkan Perekonomian dari Sektor Retail

Selasa, 23 November 2021 - 10:51 | 63.24k
UMKM dan toko kelontong termasuk sektor retail di jaringan terbawah distribusi barang. (FOTO: Ryan/TIMES Indonesia)
UMKM dan toko kelontong termasuk sektor retail di jaringan terbawah distribusi barang. (FOTO: Ryan/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Selama pandemi covid-19 melanda, sektor perekonomian paling merasakan dampaknya. Guna bangkitkan kembali sektor itu, Pemkot Probolinggo, Jawa Timur maksimalkan ekonomi mikro. Utamanya dari sektor retail dan toko kecil.

Upaya itu, merupakan suatu langkah strategis. Untuk bisa membawa masyarakat di era normal baru. Pasca serangan pandemi covid19 selama dua tahun terakhir. Salah satu caranya, adalah menyiapkan pelatihan manajemen retail bagi toko prancangan/toko kelontong dan warung. Agar bisa bersaing di kancah pasar setempat.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kota Probolinggo, Fitriawati mengatakan, manajemen ritel merupakan sebuah proses perencanaan, pengelompokkan dan pengendalian sumber daya yang dimiliki perusahaan, sehingga perdagangan ritel barang dan jasa menjadi semakin lancar.

Toko pracangan, toko kelontong dan warung kecil yang umumnya mudah diakses masyarakat. Dikenal juga sebagai pusat perbelanjaan yang masih tradisional. Serta sebagai sebuah bisnis eceran, yang saat ini menghadapi kompetisi, di tengah gempuran menjamurnya bisnis ritel di Indonesia.

“Di toko peracangan, toko kelontong dan warung kecil, pembeli tidak bisa mengambil barang-barang yang dibutuhkannya secara sendiri. Itu berbeda dengan toko ritel modern,” katanya, Selasa (23/11/2021).

Maka dari itu, lewat pemahaman sekaligus pengaplikasian manajemen ritel, diharapkan para pemilik toko pracangan, toko kelontong dan warung dapat tetap bersaing dengan ritel modern. Ataupun kompetitor lainnya.

Di tengah kondisi perekonomian yang tidak menentu seperti sekarang ini, banyak orang yang mulai mencari penghasilan tambahan.

“Selain tentunya untuk menambah penghasilan, langkah ini diambil sebagai preventif jika sewaktu-waktu terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja, red) oleh kantornya. Jadi nggak heran, kalau sekarang banyak yang berjualan makanan, minuman atau sekedar menjadi reseller di marketplace,” ujarnya.

Berdasarkan data di DKUPP Kota Probolinggo, pada tahun 2019 ada 6.000 orang pelaku UMKM. Lalu di masa pandemi, diantara UMKM tadi, banyak yang beralih ke pelaku usaha kecil, yang terdata sebanyak 19.000 orang. Saat semua berjalan di platform online, sebenarnya masih ada usaha offline yang menarik untuk dilakukan, karena profitnya cukup menjanjikan.

“Usaha itu adalah membuka usaha toko kelontong. Karena modal yang diperlukan sebenarnya nggak terlalu besar, tapi cukup  dengan perhitungan yang tepat,” terangnya.

Sementara itu, pakar olahan pangan UMKM yang juga owner pusat oleh-oleh yang terkenal di Jawa Timur, Le Ollena, Puguh priyo Sudibyo, mengatakan bahwa belakangan ini muncul anggapan hadirnya toko ritel modern membuat mati usaha kelontong.

“Banyak toko kelontong yang mulai ditinggalkan banyak orang, karena (toko ritel modern) lebih rapi, aman dan nyaman saja. Padahal kalau soal lengkap atau harga, jelas toko kelontong juaranya,” katanya.

Dalam pelatihan tersebut peserta diberikan materi rahasia seputar bagaimana menyusun produk, cara menawarkan barang dagangan dan membuat catatan sederhana barang masuk dan keluar, termasuk keuangan. Memanfaatkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang bekerjasama dengan Bank Pembangunan Daerah Jatim.

Melalui intensifikasi sektor retail itu, diharapkan bisa menjadi lokomotif percepatan perekonomian. Setelah sebelumnya, koyak karena pandemi covid-19. Selama pelatihan berlangsung, dilakukan dengan protokol kesehatan ketat. Seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES