Adv

Kopilaborasi OPOP Jatim di Gresik Bahas Kemandirian Ekonomi Pesantren

Selasa, 23 November 2021 - 08:26 | 52.00k
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani saat pengukuhan Tim OPOP Gresik (Foto: Bagian Prokopim Pemkab Gresik for TIMES Indonesia)
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani saat pengukuhan Tim OPOP Gresik (Foto: Bagian Prokopim Pemkab Gresik for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, GRESIKBupati Gresik Fandi Akhmad Yani berharap program One Pesantren, One Produk (OPOP) bisa meningkatkan perekonomian pesantren.

Hal itu diungkapkan saat pengukuhan Tim OPOP Gresik serta dialoh Kopilaborasi Sambang Pesantren di Yayasan Ponpes Qomaruddin Bungah pada Senin (22/11/2021) kemarin.

Tampak hadir dalam acara Kopilaborasi, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Sekjen OPOP Jatim Mohammad Ghofirin, Plt. Diskoperindag Jatim Dr. Mas Purnomohadi, Ketua Komisi B DPRD Jatim Aliyadi Mustofa, Pengasuh Ponpes Qomaruddin KH. iklil dan Gus Alaudin, KH. Nawawi dan sejumlah kepala OPD Pemkab Gresik. 

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyampaikan merupakan suatu terobosan besar yang dilakukan oleh Gubernur Jatim dimana OPOP sangat bagus dalam kemandirian pesantren. 

Menurutnya OPOP merupakan sebuah program peningkatan kesejahteraan masyarakat berbasis pesantren melalui pemberdayaan santri, pesantren dan alumni pondok pesantren. 

Fandi Akhmad b

"Mari terus kita bangun sinergitas pemerintah dengan masyarakat pemerintah dengan pesantren sudah saatnya kita berfikir kemandirian itu dari pesantren dalam pembentukan karakter santri yang enterpreneur dapat bermanfaat bagi masyarakat," katanya.

Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik berharap untuk tidak pernah takut dalam mengembangkan usaha sekecil apapun usaha itu akan tumbuh besar dengan usaha dan kerja keras itu yang harus ditanam oleh adik adik santri.

"Tentunya dalam proses pendampingan dan pemasaran juga tidak terlepas dari dukungan pemerintah," tegasnya. 

Sementara itu, Sekjen One Pesantren One Produk (OPOP) Provinsi Jatim Mohammad Ghofirin sangat mengapresisasi dimana Gresik adalah satu-satunya Kabupaten yang pertama kali merespon dan mengukuhkan pengurus OPOP tingkat Kabupaten/Kota di Jawa Timur. 

Mohammad Ghofirin menegasakan bahwa Jatim memiliki 6.864 pondok pesantren atau setara 24,76 persen dari total pesantren secara nasional. 

Pihaknya berharap program ini bisa menjadi motor kebangkitan ekonomi berbasis pesantren untuk digarap secara serius dalam perwujudan produk-produk untuk kebangkitan pesantren dan masyarakat.

"Pesantren berdaya masyarakat sejahtera," tegasnya. 

Plt. Kadiskoperindag Jatim Dr. Mas Purnomohadi, mengatakan santri selain belajar ngaji akan dibentuk sebagai wirausahawan mandiri dan siap berkolaborasi dengan harapan OPOP.

Maka Pondok pesantren juga dituntut sebagai agen perubahan dalam kebangkitan Ekonomi sesuai 3 pilar OPOP Provinsi Santripreneur, Pesantrenpreneur, dan Sosiopreneur.

"Ini dilakukan sebagai upaya pondok pesantren memberikan pendidikan  wirausaha kepada santri selain mengaji," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES