Pendidikan

IAIDA Blokagung Banyuwangi Gelar Seminar Jurnalistik Anti Hoaks

Senin, 22 November 2021 - 19:35 | 76.58k
Sejumlah mahasiswi dan jajaran civitas akademika IAIDA Blokagung Banyuwangi foto bersama para pemateri usai workshop jurnalistik (Foto ; Rizki Alfian/ TIMESIndonesia)
Sejumlah mahasiswi dan jajaran civitas akademika IAIDA Blokagung Banyuwangi foto bersama para pemateri usai workshop jurnalistik (Foto ; Rizki Alfian/ TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam Institut Agama Islam Darussalam atau IAIDA Blokagung Banyuwangi, Jawa Timur, menggelar seminar jurnalistik anti hoaks. Selain memberi wawasan, kegiatan ini sengaja digelar guna menghidupkan kembali tradisi menulis dikalangan mahasiswa.

Dalam sambutan pembukaan, Rektor IAIDA Blokagung Banyuwangi, Dr. KH Ahmad Munib Syafaat, LC, MEI, berharap mahasiswa selaku Agent of Change dan Agent of Control, untuk memiliki kepekaan sosial. Serta mampu memberi sumbangsih pemikiran, gagasan dan kritik solutif.

“Salah satu wujud pengabdian kepada masyarakat sebagai pengejawantahan Tri Dharma Perguruan Tinggi, bisa melalui karya tulisan. Melalui karya jurnalistik. Tentunya karya jurnalistik yang anti hoaks,” katanya, Senin (22/11/2021).

IAIDA Blokagung Banyuwangi B

Demi optimalisasi kegiatan, tak tanggung-tanggung, disini IAIDA Blokagung Banyuwangi, menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten. Diantaranya, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banyuwangi, sekaligus Pemimpin Redaksi (Pemred) Radar Banyuwangi, Syaifudin Mahmud. Direktur Utama Stasiun TV Lokal, Banyuwangi 1 TV, Bintoro Jalu.

Juga Divisi Pengembangan media online TIMES Indonesia Biro Banyuwangi, sekaligus pengurus Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jember, Rizki Alfian Restiawan. Dan Indriani Siswati, Superintendent External Affairs PT Bumi Suksesindo (PT BSI).

Makin menarik, kampus dibawah naungan Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Blokagung, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, ini menyuguhkan tema ‘Membentuk Jurnalis yang Kreatif Anti Hoaks’. Tak heran, ratusan peserta yang didominasi kalangan Pers Mahasiswa (Persma), mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi Penyiaran Islam dan lainnya, jadi sangat antusias.

“Jurnalis harus menyampaikan fakta, bukan opini. Dan dilarang membuat pemberitaan hoaks,” kata Ketua PWI Banyuwangi, Syaifudin Mahmud, dalam paparan.

Pria yang akrab disapa Aif ini juga mengajak para mahasiswa untuk mengenali dasar-dasar jurnalistik, 5W+1H. What (Apa), Who (Siapa), When (Kapan), Why (Kenapa), Where (Dimana), dan How (Bagaimana).

"Juga disiplin verifikasi terhadap informasi yang diterima. Itu bisa menghindarkan dari hoax," ungkap Aif.

Rizki Alfian, dalam pidato menyampaikan apreasiasi mendalam kepada kampus IAIDA Blokagung Banyuwangi. Termasuk jajaran mahasiswa yang telah menjadi bagian dari pelestarian tradisi menulis dikalangan kaum intelektual. Dia berharap kegiatan seminar jurnalistik anti hoaks mampu menjadi cikal bakal gerakan literasi.

“Napoleon Bonaparte, penguasan Perancis pada abad ke-18 pernah berkata, Pena wartawan lebih tajam daripada sebilah pedang karena itu saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar dari pada seribu ujung bayonet,” pesan Rizki kepada para peserta kegiatan.

Dalam forum tersebut, Divisi Pengembangan dan Kerjasama media online TIMES Indonesia Biro Banyuwangi, ini juga menyampaikan kesanggupan jika mahasiswa IAIDA Blokagung, khususnya yang tergabung dalam Persma, menginginkan diskusi jurnalistik.

IAIDA Blokagung Banyuwangi C

“Sebagai media yang dimotori kalangan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) serta jebolan aktivis kemahasiswaan, kami berkomitmen untuk terus bersinergi lintas elemen sebagai bentuk peran serta dalam memajukan bangsa dan negara,” ungkapnya.

"Apalagi, TIMES Indonesia komitmen mengusung trilogi jurnalistik. Building, Inspiring dan Positif Thinking," imbuh Rizki.

Sementara itu, Indriani Siswati, Superintendent External Affairs PT BSI, menyampaikan materi public speaking. Yakni pengetahuan tentang bagaimana cara untuk menyampaikan informasi secara jelas dihadapan audiens.

“Yang utama kita harus menguasai materi dan menerapkan teknik berbicara yang tepat,” ujarnya.

Sedang Direktur Utama Banyuwangi 1 TV, Bintoro Jalu, dalam kegiatan ini memaparkan tentang teknik-teknik jurnalistik videografi sesuai pakem industri pertelevisian.

Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam Institut Agama Islam Darussalam (IAIDA) Blokagung, Agus Baihaqi, S Ag, M I Kom, menyampaikan terima kasih kepada narasumber serta para pihak yang telah mensukseskan acara.

Dia berharap wawasan yang didapat dalam seminar jurnalistik anti hoaks mampu memotivasi mahasiswa khususnya yang tergabung dalam Persma.

“Menulis adalah tradisi intelektual. Dengan tulisan kita bisa berbagi gagasan hingga meng edukasi masyarakat,” katanya.

Seminar jurnalistik anti hoaks ini ditutup dengan penandatanganan kerjasama. Yang merupakan bentuk komitmen bersama untuk melestarikan tradisi menulis dikalangan mahasiswa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES