Peristiwa Internasional

Kala Guru di Canberra Australia Mengenal Angklung, Warisan Dunia dari Sunda

Senin, 22 November 2021 - 12:02 | 64.90k
Para guru di Canberra Australia diajak mengenal sekaligus memainkan angklung (Foto: Kedubes RI untuk Australia for TIMES Indonesia)
Para guru di Canberra Australia diajak mengenal sekaligus memainkan angklung (Foto: Kedubes RI untuk Australia for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, AUSTRALIA – Pada 16 November 2010, UNESCO telah menetapkan angklung sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia. Sejak saat itu tanggal 16 November diperingati sebagai Hari Angklung. Kemeriahan peringatan Hari Angklung tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga terasa di Australia, khususnya Canberra.

Dalam rangka memperingati Hari Angklung, kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra bersama fungsi penerangan, sosial dan budaya (Pensosbud) menyelenggarakan  'Sundanese Day' atau Hari Sunda pada 16 November 2021.  

Kegiatan Sundanese Day diisi dengan penampilan tari sunda Bajidor Kahot yang dibawakan oleh kelompok penari Borobudur Dance, nonton film bersama mengenai budaya sunda, workshop angklung dan diakhiri dengan menikmati makanan sunda bersama.

Acara dihadiri oleh guru-guru sekolah di Canberra, pelajar, mahasiswa, pengurus Balai Bahasa Indonesia Canberra dan pengurus Australia Indonesia Association (AIA) Canberra serta pengurus Australia Indonesia Youth Association (AIYA). 

KJRI Sydney Angklung 002

Selain menikmati makanan Sunda berupa Sotomie Bogor dan Batagor Bandung, para guru diajak memainkan angklung bersama. Dengan dipandu Rubby Alburhani, instruktur angklung KBRI Canberra, para guru belajar mengenal nada dalam angklung dan bersama-sama memainkan lagu-lagu sederhana yang mereka kenal.

Dalam sambutannya, Wakil Duta Besar RI untuk Australia, Mohammad Syarif Alatas menyampaikan bahwa angklung merupakan alat musik tradisional sunda dan merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang kaya. 

"Indonesia sangat kaya akan budaya, kita memiliki ratusan etnis dengan budaya dan Bahasa daerah yang sangat beragam, sunda adalah salah satu suku dari ratusan suku yang ada di Indonesia," jelas Syarif. Syarif berharap, melalui budaya ini bisa terjalin hubungan antar masyarakat yang baik antara Australia dan Indonesia.

KJRI Sydney Angklung 003

Sementara Mukhamad Najib, selaku Atdikbud RI di Canberra mengatakan bahwa kegiatan ini sengaja diselenggarakan untuk memperkenalkan budaya Sunda kepada guru-guru di Canberra. 

"Selama ini umumnya guru dan siswa di Australia sangat mengenal Bali dan Yogyakarta, padahal Indonesia sangat luas dan sangat kaya akan ragam budaya, oleh karena itu sangat penting untuk mengenalkan budaya-budaya lain seperti budaya Sunda kepada pada guru dan siswa," terang Najib.

Ke depan Atdikbud juga akan secara rutin mengenalkan budaya dari seluruh provinsi di Indonesia kepada masyarakat Australia. Terlebih, setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan budayanya sendiri-sendiri yang menarik dan patut dikenalkan pada masyarakat dunia.

KJRI Sydney Angklung 004

"Oleh karena itu kami akan berusaha mengekspos semua itu kepada masyarakat Australia, agar mereka mengenal lebih banyak tentang budaya Indonesia dari masing-masing suku yang ada," tambah Najib. 

Guru-guru sangat senang dengan acara pengenalan budaya sunda ini. Misalnya Margo Smith guru di Saint Clair Primary School mengatakan bahwa dirinya tertarik untuk mempelajari lebih banyak lagi budaya Indonesia.  Budaya Sunda menurutnya termasuk hal yang baru.

Meski mengaku sudah mengetahui angklung sejak lama, tapi baru kali ini memainkannya secara langsung dan bersama-sama menyelesaikan satu lagu. "Tolong undang saya lagi pada acara-acara berikutnya, saya akan senang sekali untuk dating karena saya senang belajar lebih banyak tentang budaya Indonesia," tutur Smith. 

KJRI Sydney Angklung 005

Sementara Zack, dari Australia Indonesia Youth Association mengaku sangat senang dengan acara ini. Menurutnya acara ini makin memperkaya wawasannya tentang Indonesia. "Saya pikir kegiatan ini perlu dilanjutkan, agar warga Australia, terutama anak-anak muda Australia semakin mengenal dan merasa dekat dengan Indonesia," harapnya. 

Pada akhir acara, para peserta memainkan angklung sambil bernyanyi bersama lagu 'Falling in Love' yang dipimpin oleh Ghofar Ismail sebagai kordinator fungsi pensosbud KBRI Canberra, Australia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Dhian Mega

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES