Kopi TIMES

Hakekat Sains Modern

Senin, 22 November 2021 - 12:02 | 150.77k
Amilia Juniarti, S. P., Mahasiswa Magister Agribisnis Direktorat Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Malang.
Amilia Juniarti, S. P., Mahasiswa Magister Agribisnis Direktorat Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Malang.

TIMESINDONESIA, MALANG – Sayyed Hossein Nasr adalah salah seorang pemikir Islam yang menguasai berbagai disiplin ilmu, seperti filsafat, tasawuf dan sains. Beliau juga merupakan keturunan dari seorang sufi terkemuka di Kashan bernama Mulla Sayyed, Mulla Taqi Poshtmashhad dan seorang kontemporer yang sangat berani mengemukakan gagasannya, baik di kalangannya (Islam) sendiri maupun di Barat.

Sayyed Hossein Nasr lahir di Teheran, Republik Islam Iran, pada tanggal 7 April 1933, ayahnya bernama Sayyed Waliullah Nasr, yang berprofesi sebagai ulama, dokter dan guru. Ayahnya pernah menjadi menteri pendidikan saat pemerintahan Reza Vahlevi dan dokter dari keluarga istana di Iran, seperti pekerjaan kakeknya dulu. Nasr merupakan sebuah nama penghargaan dari sang kakek karena pengabdiannya.

Pemikiran-pemikirannya selalu ia sampaikan dalam bahasa dan logika yang sederhana namun jelas, memadukan dimensi spiritual dengan dimensi rasional. Sehingga dia beranggapan tetang pemikirannya yang layak berkembangkan untuk membangun kesadaran bersama tentang perlunya rasa aman dan rasa damai.

Nasr memiliki kesamaan pemikiran dengan ilmuwan Barat. Gagasan tentang Sains Sakral merupakan pengejawantahan dari filsafat perenial yang telah dikemukakan sebelumnya oleh para tradisionalis lainnya, seperti Rene Guenon (1886-1951), Ananda K Coomaraswamy (1877-1947), dan Frithjof Schuon (1907-1998). Semua gagasan mereka dikenal dengan nama, seperti tradisi primordial, sanata dharma, sophia perennis, philosophia perennis, prisca theologia, vera philosophia, dan scientia sacra.

Menurut pandangannya, sains modern yang sekarang ini bersifat sekular dan jauh dari nilai-nilai spiritualitas sehingga perlu dilakukan sakralisasi. Alam bukan lagi dianggap sebagai ayat-ayat Allah, tetapi entitas yang berdiri sendiri. Ia bagaikan mesin  jam yang bekerja sendiri. sains sakral (sacred science) terbangun di atas konsep semua agama sama pada level esoteris (batin).

Sains modern secara ontologis, yaitu membuat manusia cenderung tidak bertanggung jawab, serakah dan mendasarkan hanya pada tujuan materi saja. Menurut Nasr, hal tersebut dikarenakan sains modern hanya berorientasi untuk menguasai dan  mengekploitasi alam melalui teknologi. Nasr menolak teori materialisme, serta metode tunggal untuk  mencapai kebenaran.

Pemikirannya tentang sains modern hanya berpijak pada materialisme saja yang menjadi metode tunggal untuk mencapai kebenaran dan menyingkirkan segala hal yang bersifat metafisik merupakan kesalahan yang mendasar dari epistemologinya.

Sains modern sudah mereduksikan banyak hal dalam kehidupan manusia, serta membawa kehampaan dan juga ketidak bermaknaan kehidupan bagi manusia. Dalam keadaan yang seperti ini, Nasr mengusulkan scientia sacra atau sering disebut juga dengan sains sakral yang merupakan pengetahuan mengenai metafisika. Secara konseptual, scientia sacra atau sains sakral masih terikat dengan wahyu ilahi, sehingga tujuannya berujung pada pengagungan kepada Tuhan sebagai sumber pengetahuannya.

Menurut pandangan beliau, yang menjadi akar dari seluruh krisis pada dunia modern, ialah kesalahan dalam mengkonsepsikan manusia, dimana dunia modern ini memisahkan antara sains dan agama. Pemikiran solutif dengan sains sakral yang merupakan pengejawantahan dari filsafat perenial sebagai solusi dari permasalahan sains modern. Filsafat perenial ialah model pemikiran secara Holistik.

Sakralisasi sains tidak memisahkan antara intelek dan juga rasio. Pemikiran solutif Nasr dengan teori sains sakral yang bersandar kepada filsafat perenial, karena Nasr ingin mengingatkan kita sebagai kaum sarjana dan manusia modern saat ini, betapa perlunya menghadirkan kembali dimensi spiritulitas ke dalam kehidupan sekarang untuk mencintai bumi ini dengan penuh tangggung jawab. menekankan kembali hubungan manusia, alam dan Tuhan dengan harmonis berdasarkan wawasan spiritualitas serta kearifan perenial.

Filsafat perenial terbagi menjadi dua bagian, yaitu rasio (nalar) dan intelek. Parenialisme selalu menerima eksistensi segala aspek yang ada di muka bumi ini, entah itu yang kasat mata maupun yang tidak kasat mata, yang bisa di cerna oleh akal maupun tidak bisa di cerna oleh akal. Segalanya dilihat dari suatu keseluruhan yang bertumpu pada dasar yang sama yaitu realitas ultim, jika dalam tradisi spiritual Barat dan Timur di kenal sebagai Godhead (Kristen), Tao (Cina), Sunyata  dan Kehampaan (Buddhisme), Brahmana (Hindu) dan Al- Haqq (Islam).

Sains Modern adalah sains yang hanya berorientasi untuk menguasai dan  mengekploitasi alam melalui teknologi. Seiringnya dengan perkembangan zaman modern saat ini juga penting dalam menghadirkan kembali hubungan manusia, alam dan Tuhan dengan harmonis berdasarkan wawasan spiritualitas serta kearifan perenial.

Dalam perkembangan pada era digitalisasi membawa dampak besar terhadap perubahan kehidupan manusia. Hal tersebut sangat mempengaruhi  pemikiran dari seorang Filsuf Islam dari Teheran Republik Islam Iran yang bernama Sayyed Hossein Nasr. Menurut Pandangannya tentang Sains  Modern adalah Sains yang hanya berorientasi untuk menguasai dan mengeksploitasi alam melalui teknologi.

 

*) Ditulis oleh: Amilia Juniarti, S. P., Mahasiswa Magister Agribisnis Direktorat Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Malang

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

***

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES