Sensasi Mandi di Banyu Anget Pacitan yang Bikin Betah Wisatawan

TIMESINDONESIA, PACITAN – Mandi di pemandian Banyu Anget, Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur memiliki sensasi tersendiri yang membuat betah wisatawan berendam berjam-jam. 

Begitu memasuki kawasan wisata pemandian yang terkenal dengan sebutan Tirta Husada ini, pengunjung bisa langsung menikmati suasana alami dan udara sejuk khas pedesaan ditambah panorama perbukitan di sekelilingnya sontak membuat mata terpana. 

Selain menjadi objek wisata alam, mandi di Banyu Anget yang terkenal dengan sebutan Tirto Husodo ini memang memiliki banyak khasiat yang bisa digunakan sebagai alternatif pengobatan penyakit kulit, rematik dan persendian pada tulang dan sebagainya. Tak jarang pengunjung datang jauh dari luar daerah Pacitan memang berniat untuk berobat. 

"Mandi di Banyu Anget sangat rileks dan nyaman. Airnya tidak lengket dan bau setelah kita berenang berjam-jam," kata salah satu pengunjung, Agus Wibowo wisatawan dari Kota Madiun, Minggu (21/11/2021).

Sensasi wisata alam, pemandian Banyu Anget, Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari, Pacitan. (Foto: Yusuf/TIMES Indonesia)

Dirinya menambahkan, akan lebih pas kalau datang ke Banyu Anget saat hujan turun. Sebab berpadu dengan cuaca dingin sehingga bikin betah berendam di dalam air yang berasal dari belerang Gunung Geber di atas area kolam renang. 

"Ya, paling enak menurut saya berenang di Banyu Anget saat hujan turun. Kan cuacanya dingin, cocok dengan cuacanya sehingga betah berlama-lama berendam di dalam air yang tidak terlalu panas," imbuh Agus mengungkapkan. 

lebih lanjut, dirinya mengaku fasilitas pemandian Air Hangat cukup lengkap mulai ruang Solus Per Aqua (SPA), ruang ganti, MCK, musholla, gazebo untuk berlindung dari matahari saat cuaca panas maupun hujan, kantin dan pusat kuliner khas Pacitan yang semakin membuat daya tarik pengunjung selain pelayanannya yang sangat ramah. 

"Fasilitas di sini sudah cukup lengkap, ya. Saya tadi juga nyobain mandi di ruang khusus spa pakai bathtub dan kolam spa yang suhunya 50 derajat celcius. Gimana ya, kadang risih kalau mandi campur wisatawan lain. Makanya tadi menyendiri," jelasnya kepada TIMES Indonesia. 

Pengunjung lain yang merupakan warga sekitar Arjosari, Muhammad Ari Dewantara juga mengaku setiap sore ia bersama teman-temannya mandi di Banyu Anget sehabis olahraga. 

"Hampir tiap sore, apalagi sebelum pandemi Covid-19 saya bersama teman-teman mandi di sini habis olahraga, biar rileks saja," terangnya. 

Selain itu, kolam pemandian Banyu Anget juga banyak pilihan tempat sesuai usia, pantauan TIMES Indonesia ada lima unit kolam untuk usia balita, anak-anak, sedang hingga dewasa. Koordinator wilayah kawasan wisata Banyu Anget, Temon menyebutkan sejak dibukanya kembali oleh Pemkab Pacitan pada Jumat (19/11/2021) kemarin pengunjung berangsur-angsur berdatangan. 

"Di sini paling ramai pada akhir pekan Sabtu dan Minggu. Per hari ini Minggu (21/11/2021) total pengunjung sudah ada hampir 400 wisatawan, rata-rata berasal dari luar Pacitan, seperti Madiun, Ponorogo, Wonogiri, Klaten dan Boyolali. Mereka rombongan bersama keluarga," tuturnya. 

Selain tersedia tempat parkir yang luas, biaya reservasi masuk kawasan wisata Banyu Anget yang terletak di Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan ini tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam. 

"Untuk dewasa kami patok tiket Rp 20 ribu per orang. Sedangkan anak-anak dan pelajar cukup Rp 5 ribu saja. Silahkan datang ke sini kalau akhir pekan, dijamin mantab," kata Koordinator Kawasan Wisata Pemandian Banyu Anget, Temon. 

Tak hanya itu, mandi khusus di ruang SPA biayanya cukup murah. Perjamnya cukup Rp15 ribu.

Pemandian Banyu Anget yang sudah dibuka sejak tahun 1995 oleh Pemkab Pacitan tersebut juga dilengkapi dengan penginapan villa yang berjumlah 2 unit masing-masing 3 kamar. Bila anda ingin menginap biaya semalam cukup Rp150 ribu saja perkamar. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement