Peristiwa Nasional Muktamar NU 2021

PCNU Surabaya Bakal Paparkan Prototype NU Urban di Muktamar ke-34 Lampung

Minggu, 21 November 2021 - 17:38 | 49.03k
Ketua PCNU Kota Surabaya KH Muhibbin Zuhri saat membuka Muskercab I di Hotel Tunjungan Surabaya, Minggu (21/11/2021). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Ketua PCNU Kota Surabaya KH Muhibbin Zuhri saat membuka Muskercab I di Hotel Tunjungan Surabaya, Minggu (21/11/2021). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
FOKUS

Muktamar NU 2021

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama atau PCNU Kota Surabaya menggelar Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) I di Hotel Tunjungan, Minggu (21/11/2021).

Agenda tersebut dibuka oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj secara virtual dan dihadiri oleh Mustasyar PCNU Kota Surabaya, Badan Otonom (Banom), Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Kapolrestabes Surabaya Kombes Akhmad Yusep Gunawan dan Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono.

Muskercab PCNU Kota Surabaya membahas beberapa agenda penting. Antara lain kesiapan paparan program organisasi dalam hajat akbar Muktamar ke-34 NU di Lampung.

Ketua PCNU Kota Surabaya KH Muhibbin Zuhri mengatakan, kepengurusan baru telah melaksanakan berbagai kegiatan.

Namun sebelum itu, pihaknya akan memperjuangkan PCNU Kota Surabaya agar terlibat dalam agenda Muktamar ke-34 di Lampung. Mengingat hingga saat ini SK Kepengurusan PCNU Kota Surabaya belum juga turun.

ketua PCNU Kota Surabaya KH Muhibbin Zuhri

"Saya sempat sampaikan ke media massa, kok nggak pantese NU di kota kelahirannya ini ada yang menghalang-menghalangi menjadi peserta Muktamar," ucap Muhibbin.

Apabila menjadi peserta Muktamar nanti, Muhibbin telah menyiapkan paparan program berupa Road Map NU Urban.

Road map dari kepengurusan PCNU Kota Surabaya ini bertema Menuju Prototype NU Kota.

Dia menjelaskan beberapa faktor yang mendasari program tersebut. Antara lain sejarah kelahiran NU berawal dari Kota Surabaya. Demikian pula dengan Kemerdekaan RI dipertahankan melalui Fatwa Jihad dan Resolusi Jihad yang kini diabadikan sebagai Hari Santri Nasional (HSN) oleh Presiden Jokowi setiap 22 Oktober. Dan Surabaya juga dikenal sebagai Kota Pahlawan.

"Jadi sudah tidak perlu kita ulang-ulang bagaiman peran NU dalam merebut kemerdekaan," kata Muhibbin.

Menurut Muhibbin, NU lahir di kota bukan di daerah rural. Karena sejak awal Surabaya merupakan kota.

"Saya mencatat dosa besar Deliar Noer yang menyatakan bahwa NU itu organisasi yang berbasis rural, pedesaan. Lalu diidentikkan dengan stigma tidak maju, tidak modern, kemproh, suka telat, tidak sistematis dan stereotip-stereotip yang lain," tandasnya.

"Lalu ketika stigma itu sudah menjadi kepercayaan umum, kita agak terganggu. Sebab apa? Karena kita yang ada sekarang ini mengurus NU di kota kelahirannya. Sekali lagi di kota kelahirannya," tegasnya menambahkan.

Oleh karena itu, Muhibbin berharap kebijakan-kebijakan NU harus disesuaikan dengan masyarakat urban.

Untuk itu sejak enam tahun lalu, PCNU Kota Surabaya bersepakat ingin menjadikan NU compatible dengan kehidupan kota metropolitan bahkan kosmopolitan.

"Kita ingin memberikan kontribusi hari ini supaya kita memiliki prototype NU Kota dan dari Surabaya Insya Allah kita akan perjuangkan itu menjadi aspirasi di dalam Muktamar NU ke-34," ungkapnya.

PCNU Kota Surabaya saat ini tengah menyiapkan roadmap berupa 3 M. Antara lain memperkuat basis NU di masjid atau mushola, madrasah dan majelis.

"Kepada seluruh Pimpinan NU dan Badan Otonom agar merawat ketiga basis kultural kita ini," pinta Muhibbin.

Masjid yang sejak awal didirikan dengan tradisi NU, diharapkan tidak berubah menjadi amaliyah lain. Oleh karena itu ia meminta anak muda NU harus rajin menjaga masjidnya agar tidak menjadi sarang salafis dan bahkan mengembangkan ideologi-ideologi radikal yang kemudian menjadi sarang teroris.

"Jadi mohon ini juga disesuaikan agar masjid-masjid segera diwakafkan suratnya kepada NU. PCNU tidak ingin memiliki apalagi menjual serta menggadaikan masjid untuk mendapatkan dana segar, ini adalah kebijakan pengamanan saja," ujar Muhibbin.

Muhibbin melihat banyak masjid di Surabaya merupakan lahan milik Pemkot atau tanah milik pengembang sebagai fasilitas umum yang belum diserahkan kepada pihak Pemkot.

"Ini sangat rawan sekali apabila tidak segera dikerjasamakan dengan NU untuk statusnya akan dihuni dan kembangkan untuk mengembangkan cara pandang beragama yang fundamentalis, puritan dan intoleran dan itu akan sangat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa ini," jelasnya.

"Saya mohon supaya di Surabaya tidak ada titik-titik yang kemudian akan menjadi pemicu lahirnya radikalisme. Dan ini seluruh stakeholder termasuk para pimpinan dewan dan Pemkot memiliki awareness tidak hanya urusan NU," tambah Muhibbin.

Kemudian peningkatan kualitas madrasah. Muhibbin menginginkan sinergi dengan pemerintah. Demikian pula dengan majelis sebagai salah satu konsolidasi kultural untuk menyampaikan cara beragama yang benar.

"Kalau semua itu sudah kita rawat yang baik kita melangkah yang kedua yakni hadir di tengah-tengah masyarakat. Hadir bukan berarti secara fisik, tapi hadir menjawab kebutuhan masyarakat," tandasnya.

Berikutnya adalah dakwah berbasis komunitas. Karena sementara ini, jelas Muhibbin, dakwah masih berbasis wilayah pemerintahan. Sedangkan kota telah berkembang pesat. Masyarakat tidak hanya berkumpul berdasarkan kewilayahan tradisional. Trend adanya vertical houses, apartement dan pemukiman kawasan baru menjadi tantangan tersendiri.

Apalagi saat ini terdapat Perda kewajiban adanya tempat ibadah di kawasan baru. Apabila tidak terjamah NU, maka dikhawatirkan agen radikalisme akan membeli beberapa unit dan tempat ibadah atau mushola akan menjadi sarang dakwah bagi pengembangan Islam radikal.

"Jadi saya mohon juga kebijakan bagi Pemkot untuk setiap apartemen yang dibuka di kota ini pengelolaan tempat ibadahnya di kerjasamakan kalau tidak dengan NU ya dengan Muhammadiyah," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES