Olahraga WSBK Mandalika 2021

Michael Van Der Mark, Pebalap Berdarah Ambon yang Suka Soto dan Indomie Goreng

Minggu, 21 November 2021 - 11:01 | 39.23k
Pebalap tim BMW Motorrad WorldSBK Michael Van Der Mark di Sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok, NTB. (19/11/2021). (foto: ANTARA/Aditya E.S. Wicaksono)
Pebalap tim BMW Motorrad WorldSBK Michael Van Der Mark di Sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok, NTB. (19/11/2021). (foto: ANTARA/Aditya E.S. Wicaksono)
FOKUS

WSBK Mandalika 2021

TIMESINDONESIA, LOMBOK TENGAH – Pulang kampung, itu yang dirasakan Michael Van Der Mark, pebalap Belanda yang tampil di WSBK Mandalika 2021 di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat pekan ini.

Ini karena Van Der Mark ternyata memiliki darah Indonesia yang diturunkan oleh sang nenek yang berasal dari Ambon. Sang nenek Yohana Matitaputty menikah dengan warga Belanda dan melahirkan Juliet Matitaputty, yang merupakan ibu Van Der Mark.

Dikutip dari Antara, Pebalap kelahiran 26 Oktober 1992 itu mengungkapkan dirinya mendapat sambutan yang hangat serta dukungan dari warga Indonesia, mengetahui ada pebalap keturunan Indonesia di gelaran WSBK akhir pekan ini.

"Mereka melihat Instagram saya dan jumlah follower saya naik dalam beberapa pekan terakhir," ungkap Van Der Mark ketika ditemui di garasi tim BMW Motorrad di Sirkuit Mandalika, setelah sesi latihan bebas, Jumat.

"Saya senang datang ke sini meskipun saya memiliki sedikit darah Indonesia, tapi mereka merasa saya bagian dari mereka, dan seperti yang saya bilang, saya ingin membuat mereka bangga."

Menginjakkan kaki untuk kedua kalinya di Indonesia, Van Der Mark memiliki kesempatan untuk tak hanya menjajal trek baru di Mandalika namun juga menjalani hobinya, yaitu mencicipi masakan Indonesia.

"Saya suka soto ayam," kata Van Der Mark fasih melafalkan nama masakan berkuah itu.

Van Der Mark juga pernah mengunggah foto dirinya bersama sang ibu ke media sosial dan mengungkapkan kesukaannya terhadap masakan Indonesia yang mendapat sambutan positif warganet beberapa waktu lalu.

"Saya memang suka masakan Indonesia, tapi yang paling saya sukai dari sekian banyak adalah indomie... khususnya yang goreng," kata Van Der Mark disertai senyuman lebar.

Selagi di Indonesia, mungkin Van Der Mark bakal borong mie instan paling populer itu ke Belanda nanti untuk bekal libur kompetisi di akhir tahun.

Van Der Mark merupakan salah satu pebalap yang cukup kompetitif di ajang WSBK, selalu finis peringkat tujuh besar klasemen selama tujuh musim berkiprah di balap motor sport produksi masal itu.

Berasal dari Gouda, kota kecil di bagian barat Belanda, Van der Mark mengawali kariernya di paddock World Superbike setelah merebut titel kejuaraan Superstock 600 Eropa di musim keduanya pada 2012. Michael Van Der Mark naik ke World Supersport Championship dan butuh dua musim saja untuk merebut gelar juara dunia balap yang berada di satu kelas di bawah WSBK Superbike setelah mengoleksi 10 podium dalam 11 balapan, termasuk enam kemenangan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES