Ekonomi

Sempat Terhenti Dua Tahun, Pasar Seni Lukis Indonesia Kembali Diadakan

Sabtu, 20 November 2021 - 21:27 | 59.86k
Pelaksanaan Pasar Seni Lukis Indonesia di Surabaya sebelum Pandemi Covid-19. (Foto: Panitia PSLI).
Pelaksanaan Pasar Seni Lukis Indonesia di Surabaya sebelum Pandemi Covid-19. (Foto: Panitia PSLI).

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Setelah sempat terhenti selama dua tahun, Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI) akan kembali diadakan di tahun ini. PSLI sempat direncakan dilaksanakan pada 15 hingga 24 Oktober 2021 akan tetap pelaksanaannya pun diundur dan digelar pada 3 hingga 12 Desember 2021 mendatang di Jatim Expo Surabaya.

Setidaknya ada sekitar 120 pelukis yang siap berpartisipasi dalam gelaran tersebut. Jika pada tahun-tahun sebelumnya penyelenggara menyiapkan 150 hingga 170 booth, tahun ini hanya disediakan 100 booth.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim, Sinarto mengapresiasi penyelenggaraan PSLI yang sudah menjadi agenda nasional sebagai ruang aktivitas bukan hanya bagi perupa Jatim, tapi juga dari luar Provinsi. Dengan ikut sertanya perupa dari luar provinsi, maka para perupa Jatim dapat menimba pengalaman.

“Menurut saya, PSLI ini diadakan bukan hanya untuk para perupa, tetapi  juga untuk para kolektor dan masyarakat pecinta seni. Mereka bisa hadir untuk mengapresiasi kara-karya yang tentunya dipersiapkan dengan matang oleh para peserta,” kata Sinarto.

Pasar Seni Lukis Indonesia a

“Pemerintah Provinsi Jatim berharap setiap tahun bekerja sama dalam penyelenggaraan PSLI  sebagai agenda peringatan hari jadi Pemerintah Provinsi Jawa Timur.  Saya sampaikan selamat kepada seluruh peserta dan semua komunitas seni rupa Jawa Timur,” imbuh Sinarto.

Sementara itu, Penyelenggara PSLI sekaligus ketua Sanggar Merah Putih, M. Anis, mengatakan bahwa, para peserta yang sudah memastikan akan hadir datang dari berbagai daerah di Jawa Timur, ditambah peserta dari Provinsi Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Jakarta, Banten,  Bali dan Kalimantan Selatan.  Sebagai acara penunjang, akan ada festival keroncong,  sajian musik jazz, lomba mewarnai,  dan acara diskusi seni rupa.

Ia mengatakan, PSLI tahun ini mengambil tema ‘Ayo Bangkit!'. Tema tersebut adalah untuk mengajak seluruh masyarakat, terutama  kepada para pelukis dan kolektor serta masyarakat pecinta seni untuk bangkit setelah dua tahun Pandemi.

Pandemi, bagi para pelukis ternyata juga mampu memberi hikmah. Saat mereka tidak boleh ke luar rumah akibat diberlakukannya pembatasan kegiatan, maka yang dapat mereka lakukan adalah melukis dan melukis. Karena itu bukan hanya sisi kwantitas yang mereka dapatkan, tetapi juga dari kwalitas karena pematangan dan pengalaman batin yang mereka dapatkan akibat diberlakukannya pembatas kegiatan.

“PSLI ini, bagi para pelukis adalah salah satu kanal untuk mempresentasikan karya-karya terbaru mereka,” tambah M. Anis.

Meskipun pandemi memang telah melandai, tetapi kewaspadaan tetap diperlukan, kata Mudita, Kasubid Satgas Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, yang bersama timnya dua hari lalu bertemu dengan panitia, wakil dari Disbudpar Jatim serta pengelola gedung Jatim Expo, tempat berlangsungnya PSLI.

“Silakan Pasar Seni Lukis Indonesia diselenggarakan, tetapi tetap dengan protokol kesehatan. Faktanya memang pandemi sudah melandai, tetapi semua harus tetap waspada agar jangan sampai apa yang sudah tercapai sekarang ini bisa meledak lagi gara-gara mengabaikannya. Karena banyak juga peserta dari luar kota, saya minta mereka melakukan tes antigen sehari sebelum datang ke Surabaya. Ini untuk menjaga kesehatan mereka juga,” kata Mudita, saat  meninjau hall Jatim Expo Surabaya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES