Pendidikan

Dosen Berkarya UB Kediri Mencatat Pertanian Organik Memiliki Produktivitas Tinggi

Jumat, 19 November 2021 - 23:19 | 55.63k
Persawahan di wilayah Kecamatan Pagerwojo Tulungagung yang menggunakan sistem pertanian organik. (FOTO: PSDKU Fak Pertanian UB Kediri for TIMES Indonesia)
Persawahan di wilayah Kecamatan Pagerwojo Tulungagung yang menggunakan sistem pertanian organik. (FOTO: PSDKU Fak Pertanian UB Kediri for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Petani yang lebih peduli dengan aplikasi pertanian organik, memiliki produktivitas dan pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan petani yang menerapkan pertanian konvensional.

Catatan itu diperoleh dari hasil sosialisasi/pendampingan Tim Dosen Berkarya Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Kediri di Pagerwojo, Tulungagung lewat fasilitasi kegiatan adopsi dan agribisnis pertanian organik.

Tim itu dipimpin Dr Fadli dan dalam pelaksanaannya, Fadli dibantu Rita Parmawati, Jedda Ayu Inggrida, Septian Maulana Purnama dan Santi Kusuma Fajarwati.

Dalam melaksanakannya, tim ini bermitra dengan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung.

Pertanian organik adalah sistem pertanian yang akrab dengan lingkungan dan menghasilkan pangan yang sehat, bebas dari residu obat-obatan dan zat-zat kimia yang mematikan.

Bahkan pertanian organik ini sebenarnya telah menjadi kearifan/pengetahuan tradisional yang membudaya di kalangan petani di Indonesia.

"Namun, teknologi pertanian organik ini mulai ditinggalkan oleh petani ketika teknologi intensifikasi yang mengandalkan bahan agrokimia diterapkan di bidang pertanian," ujar Fadli

Sejak saat itu, petani menjadi target asupan agrokimia dan tergantung dari pihak luar.

"Setelah muncul persoalan dampak lingkungan akibat penggunaan bahan kimia di bidang pertanian, teknologi pertanian organik yang akrab lingkungan dan menghasilkan pangan yang sehat  mulai diperhatikan lagi," katanya.

Pertanian Organik 2Tim yang dipimpin Dr Fadli dari PSDKU Fak Pertanian UB Kediri saat berada di wilayah Kecamatan Pagerwojo Tulungagung.(FOTO: PSDKU Fak Pertanian UB Kediri for TIMES Indonesia)

Kecamatan Pagerwojo merupakan salah satu kecamatan yang yang menjalin kerjasama dengan Universitas Brawijaya, Kampus II Kediri.

Kecamatan ini berada di sebelah Barat Kabupaten Tulungagung, dengan luas wilayah 88,22 Km2.

Kecamatan Pagerwojo terdiri dari 11 desa dengan batas sebelah Utara adalah Kecamatan Sendang, batas sebelah Timur adalah Kecamatan Kauman, batas sebelah Selatan adalah Kecamatan Gondang, dan batas sebelah Barat adalah Kabupaten Trenggalek.

Penggunaan lahan di Kecamatan Pagerwojo terdiri dari dua jenis lahan, yaitu lahan sawah dan lahan kering dengan luas masing-masing 1.375 Ha dan 7.447 Ha.

Wilayah Kecamatan Pagerwojo sebagian besar merupakan dataran tinggi dan pegunungan, sehingga sangat cocok untuk tanaman hortikultura dan perkebunan. 

Namun tanaman pangan yang luas tanamnya paling besar, adalah tanaman padi seluas 5.041 Ha dengan produksi sebesar 35,517 Kw, produksi tanaman Jagung selama tahun 2018 dengan lahan seluas 2,521 Ha mampu berproduksi sebanyak 168.113 Kw.

Dengan demikian dapat disampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan usahatani di Indonesia menjadi salah satu cara untuk meningkatkan perekonomian di desa, khususnya untuk para petani dan pelaku yang terlibat dalam kegiatan usahatani.

"Aplikasi pertanian organik disini memiliki pengaruh signifikan terhadap produktivitas dan pendapatan petani," ujar Fadli.

Padi/beras organik memiliki banyak keuntungan pada bagian pemasaran, yaitu harga beras organik yang lebih tinggi dibanding dengan beras konvensional biasa. 

Harga beras organik di pasaran bisa mencapai antara Rp20.000 - Rp35.000/kg, sedangkan harga beras konvensional sekitar Rp12.000 - Rp15.000/kg. Perbedaan harga ini mampu meningkatkan pendapatan dari para petani beras organik di Pagerwojo.

Daerah Pagerwojo merupakan daerah yang telah mampu menghasilkan produk padi organik dan beras organik. 

Padi organik adalah padi yang dihasilkan oleh budidaya pertanian organik dimana padi tersebut diolah dan dibudidayakan melalui pendekatan organik tanpa adanya asupan kesuburan sintesis atau campuran antara sintesis dan organik.

Terdapat aturan yang harus dipenuhi pada Sistem Pangan Organik dalam Standar Nasional Indonesia dimana pertanian organik harus memiliki pendekatan yang terintegrasi mulai dari bibitm, proses pembenihan, pengelolaan hingga pengolahan pasca panen yang harus memakai prinsip-prinsip organik.

Prinsip Pertanian organik itu yakni,

Prinsip kesehatan, dimana pertanian organik harus melestarikan dan meningkatkan kesehatan tanah, tanaman, hewan, manusia dan bumi sebagai satu kesatuan dan tak terpisahkan.

Prinsip ekologi, bahwa pertanian organik harus didasarkan pada sistem dan siklus ekologi kehidupan yang meletakkan produksi yang didasari pada proses dan daur ulang.

Prinsip keadilan, pertanian organik harus membangun hubungan yang mampu menjamin keadilan terkait dengan lingkungan dan kesempatan hidup bersama.

Prinsip perlindungan, pertanian organik harus dikelola secara hari-hati dan bertanggung jawab untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang serta lingkungan hidup.

Hasil penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa pertanian organik atau pada hal ini lebih mengacu pada beras organik memiliki harga yang lebih tinggi di pasaran, sehingga memerlukan sertifikat untuk menunjang sekaligus membuktikan bahwa beras tersebut adalah beras organik.

Sertifikasi beras organik bukanlah perkara yang mudah, dikarenakan adanya banyak persyaratan dan kriteria yang harus dimiliki oleh petani sehingga dapat lolos sertifikasi organik.

Kegiatan Dosen Berkarya dengan BPP Pagerwojo ini yang mampu memberikan solusi bagi permasalahan terkait sertifikasi organik untuk petani padi di Pagerwojo. 

Kegiatan Dosen Berkarya ini dilakukan untuk membantu Balai Penyuluhan Pertanian agar dengan mudah memberikan informasi dan peningkatan pengetahuan bagi para petani dari segi akademisi, birokrasi serta alur dalam proses penerapan prinsip-prinsip pertanian organik. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES