Peristiwa Internasional

Program Indonesia Goes to School Hadirkan Keceriaan Siswa di Sekolah Australia

Jumat, 19 November 2021 - 16:41 | 57.00k
Salah satu tampilan budaya dalam program Indonesia Goes to School di Forbes Primary School, Adelaide Australia (Foto: KJRI Sydney for TIMES Indonesia)
Salah satu tampilan budaya dalam program Indonesia Goes to School di Forbes Primary School, Adelaide Australia (Foto: KJRI Sydney for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, AUSTRALIA – Dinginnya cuaca kota Adelaide, Australia pagi itu dihangatkan dengan keceriaan para murid Forbes Primary School, beserta para orang tua, guru, relawan, dan tamu undangan yang hadir mengikuti program Indonesia Goes to School, Jumat (12/11/2021). 

Program yang menjadi andalan KJRI Sydney dalam promosi bahasa dan budaya Indonesia sejak tahun 2018 kali ini diselenggarakan atas hasil kolaborasi antara KJRI Sydney, Forbes Primary School, dan Australia Indonesia Association South Australia (AIASA). 

Program ini juga dibantu oleh komunitas Indonesia di Australia Selatan, termasuk PPIA (Persatuan Pelajar Indonesia Australia), Adelindo Angklung, Balinese Society, IndoPeduli, Indonesian Teachers Association of South Australia (INTAN), Majelis Islam Indonesia Australia Selatan (MIIAS) dan CDESSA (Community Development, Education & Social Support Australia).

Sejumlah tamu undangan turut hadir dalam program, antara lain The Honourable Jing Lee MLC Assistant to the SA Premier, anggota parlemen SA, Jayne Stinson MP, Wakil Walikota Unley, Cr. Jordan Dodd, dan perwakilan AIASA, Joyce Hassan, serta Konsul Jenderal RI Sydney, Vedi Kurnia Buana, yang berpartisipasi secara virtual.

KJRI Sydney Indonesia Goes to School 02

Dalam sambutannya, Kepala  Forbes Primary School, Maureen Davidson, mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dalam penyelenggaraan program Indonesia Goes to School. 

Program tersebut dibuka secara resmi oleh The Honourable Jing Lee MLC, mewakili Premier South Australia yang berhalangan hadir. Sementara Jayne Stinson MP dalam sambutannya mengungkap kegembiraan bahwa melalui program Indonesia Goes to School para murid dapat membangun kedekatan dengan Indonesia, negara tetangga terdekat Australia.

"Tidak ada satupun anak yang dilahirkan dalam kondisi pintar, mampu menguasai seluruh mata pelajaran, maupun menguasai setiap bahasa, termasuk Bahasa Indonesia," ujar Konjen Vedi Kurnia Buana dalam sambutannya kepada para murid. 

Menurutnya, semua itu membutuhkan kerja keras. Konjen Vedi juga menambahkan bahwa mempelajari bahasa dan budaya Indonesia merupakan modal penting dalam menyongsong banyaknya kesempatan yang terbuka seiring dengan semakin kuatnya hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia. 

KJRI Sydney Indonesia Goes to School 03

Guna mendukung program Bahasa Indonesia di Forbes Primary School, KJRI Sydney akan menyumbangkan seperangkat alat musik angklung dan peralatan membatik.

Para murid Forbes Primary School mengaku senang dengan adanya program Indonesia Goes to School. "Saya sangat menikmati program ini, banyak hal baru tentang kebudayaan
Indonesia yang saya pelajari, program ini sangat menyenangkan," ungkap Mary Malouf, murid kelas 6. 

Sementara itu Aiden Marshall, murid kelas 7, sangat senang bisa ikut menari dan memainkan alat musik tradisional Indonesia. "Bagian yang terbaik dari program hari ini menurut saya adalah belajar menari," ujar Upasana Shrestha, murid kelas 7, yang berkesempatan mempelajari Tari Batik Sunda.

Program Indonesia Goes to School kali ini dirancang dengan semarak di bawah koordinasi Nunung Lehmann, sebagai koordinator Guru Bahasa Indonesia, untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang kekayaan budaya Indonesia. Para murid berkesempatan belajar teknik membatik sederhana. 

KJRI Sydney Indonesia Goes to School 04

Mereka juga belajar mengolah beras menjadi tepung dengan cara menumbuk menggunakan alu dan lesung. Hasil kerajinan tangan para pengrajin asal Indonesia dipajang berdampingan dengan hasil karya murid-murid. 

Hasil karya kerajinan tangan tersebut antara lain damarkurung (sebuah lentera kertas terbuat dari kerangka kayu yang merupakan kerajinan tangan penduduk asli di Gresik, Jawa Timur) dan kuda lumping. Hiasan batik, ondel ondel, dan anyaman ketupat juga dipajang di Aula Seni sekolah untuk dinikmati semua.

Dengan dipandu beberapa pelatih, para murid juga mempelajari Tari Kecak Bali dan Tari Batik Sunda, serta memainkan alat musik angklung, kendang, dan beberapa alat musik lainnya yang dipadukan menjadi orkestra. 

Para hadirin juga menikmati pentas baju daerah dan keragaman pakaian batik. Kuda lumping kesenian berasal dari Jawa tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta pun ikut dipawaikan untuk menyemarakkan acara di panggung seni.

KJRI Sydney Indonesia Goes to School 05

Pada jam istirahat, para murid menikmati berbagai permainan tradisional Indonesia, seperti congklak, loncat tinggi, dan kelereng, serta olah raga badminton dan sepak takraw. 

Tidak hanya itu, para murid juga disuguhkan dengan hidangan makanan ringan khas Indonesia, di antaranya pisang goreng, perkedel jagung, dan es krim durian, yang merupakan hasil demo masak yang dilakukan oleh para relawan. Adanya hadiah undian yang dibawa pulang oleh sebagian murid juga turut memeriahkan acara.

Program Indonesia Goes To School di Forbes Primary School berhasil menjembatani promosi bahasa dan kebudayaan Indonesia yang dipelajari di sekolah-sekolah di Australia dengan semarak, riang dan menyenangkan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Dhian Mega

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES