Pemerintahan

'Orkestra' Pemkab Malang Tak Mau Diiringi Korupsi, Ini Kata Bupati Malang Abah Sanusi

Jumat, 19 November 2021 - 14:37 | 40.34k
Sebanyak 250 ASN di Kabupaten Malang dipromosikan dalam berbagai jabatan. Pelantikannya dilakukan di  Pendopo Kabupaten Malang, Jumat (19/11/2021) pagi. (FOTO A: widodo irianto/TIMES Indonesia)
Sebanyak 250 ASN di Kabupaten Malang dipromosikan dalam berbagai jabatan. Pelantikannya dilakukan di Pendopo Kabupaten Malang, Jumat (19/11/2021) pagi. (FOTO A: widodo irianto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANGBupati Malang Abah Sanusi, Jumat (19/11/2021) pagi mengingatkan, bahwa 'orkestra' pemerintahannya di Pemkab Malang tidak mau diiringi dengan irama korupsi sekecil apapun.

Hal itu dipaparkannya di hadapan sekitar 250 ASN (Aparatur Sipil Negara) yang pagi itu mengikuti upacara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, Administrator dan Pengawas di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Malang.

"Saya ingin perjalanan orkestra pemerintahan menuju irama Malang Makmur, benar-benar bersih. Tidak ada dentingan sekecil apapun yang bernada korupsi," tegasnya

Sanusi menegaskan bahwa sistem pemerintahannya saat ini berpegang teguh pada azas penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Karena itu di pemerintahan Kabupaten Malang kini ada Tim Penilai Kinerja. "Tim ini akan menilai. Saya, bupati, adalah pimpinan orkestra ASN Kabupaten Malang," katanya.

Sanusi.jpgBupati Malang, HM Sanusi saat dikerubuti wartawan usai acara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, Administrator dan Pengawas di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Malang. (FOTO: widodo irianto/TIMES Indonesia)

Sedangkan yang bertindak sebagai bagian administrasinya adalah Sekwilda. Pengawasnya inspektorat. Pembinanya Badan kepegawaian.

"Tapi saya tidak sendirian. Saya dibantu pak Wakil Bupati. Nah pak Wabup ini akan bertindak sebagai penyelaras nada. Kalau sampai ada yang fals, dalam arti melanggar aturan, ya dicopot karena tidak menjalankan tugas sebaik-baiknya," kata dia.

"Tadi juga sudah ada sumpah yang telah dibacakan oleh Drs Bambang Sumantri melalui pakta integritas, yakni tidak akan melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme. Kalau sumpah itu dilanggar, maka saya yakin hakkul yaqin, akan kualat. Sumpahnya disaksikan Tuhan, tapi kemudian Tuhannya diakali. Iso dadi jambu mente," ujar Sanusi.

Kalau ada korupsi, sekecil apapun, dan ditemukan oleh Inspektorat,  lanjut Sanusi, ya diselesaikan. Apakah pengembalian cukup, ya cukup untuk hukumnya tidak dilanjut. "Tetapi sangsi sebagai ASN, sekecil apapun tetep akan dicopot, karena ini mengganggu irama orkestra dalam rangka menuju Malang Makmur," ujarnya lagi.

ASN-Pemkab-Malang-2.jpg

Sanusi juga menyatakan berkaitan dengan mutasi hari ini, bila ada yang minta duit kepada ASN yang dilantik hari ini, ia minta hendaknya menyampaikan kepadanya.

"Bilang pada saya, akan saya kembalikan. Biar anda bekerja dengan tenang tanpa ada embel-embel balas jasa. Sebab bisa menyebabkan sak geleme kerjo. Nah kalau ada yang begitu ya akan saya copot," ujarnya lagi.

Sanusi yang baru saja mengikuti pembinaan pencegahan korupsi yang diikuti kepala daerah se Jawa Timur itu menegaskan kembali, bahwa Kabupaten Malang ditarget KPK agar menjadi contoh terbaik mengenai MCP (Monitoring Center for Prevention).

Artinya, kata Sanusi, pencegahan korupsinya harus terbaik. Target nilainya minimal 95. Saat ini baru tercapai 68. "Semua pihak, ya orkestra ini harus mendukung untuk pencapaian itu," tegas Bupati Malang Abah Sanusi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES