Ekonomi

Lamongan Munculkan Inovasi Tanam Bawang Merah di Lahan Tidur

Kamis, 18 November 2021 - 20:50 | 49.35k
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat mengunjungi Desa Manyar Kecamatan Sekaran untuk melihat hasil panen pertama bawang merah yang ditanam di lahan tidur yakni, kawasan rawa, Kamis (18/11/2021). (Foto: Prokopim Lamongan for TIMES Indonesia)
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat mengunjungi Desa Manyar Kecamatan Sekaran untuk melihat hasil panen pertama bawang merah yang ditanam di lahan tidur yakni, kawasan rawa, Kamis (18/11/2021). (Foto: Prokopim Lamongan for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Inovasi luar biasa terus bermunculan dalam berbagai bidang, tidak terkecuali bidang pertanian. Kali ini ll Kepala Desa Manyar Kecamatan Sekaran yang mencoba memanfaatkan lahan tidur di kawasan rawa untuk dijadikan inovasi tanam bawang merah.

Kreatifitas tanpa batas terus digaungkan Pemerintah Kabupaten Lamongan (Pemkab Lamongan) guna mencapai kesejahteraan masyarakat Lamongan menuju kejayaan yang berkeadilan.

Ini disampaikan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat mengunjungi Desa Manyar Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan untuk melihat hasil panen pertama bawang merah yang ditanam di kawasan rawa.

Yuhronur Efendi b

“Kita semua kadang ragu, apakah bawang merah ini bisa ditanam dan berbuah di kawasan rawa ini. Ternyata luar biasa, Pak Kades dengan segala kreativitasnya bisa menanam bawang ini, dan ternyata hasilnya cukup bagus,” ujar Pak Yes.

Ditambahkan Pak Yes, bawang merah merupakan pilihan komoditas lain yang ditanam di daerah tersebut. Selain itu, menurunya, tanaman ini sangat aman dari serangan hama tikus.

“Ini sebuah pilihan komoditas lain yang ditanam di daerah ini. Ada satu hal yang cukup menarik kata Pak Kades, bahwa tikus tidak menyerang tanaman ini. Sukses Pak Kades dengan inovasinya,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Manyar Puji Rahayu Saputro mengungkapkan, lahan yang digunakan untuk menanam bawang sebelumnya merupakan lahan tidur dan belum pernah ditanami.

Yuhronur Efendi c

“Selama ini lahan ini tidur. Jadi dengan adanya inovasi ini, saya berharap warga masyarakat yang berada di wilayah Manyar ini bisa memanfaatkan lahan tersebut untuk tanaman,” ujarnya.

Dikatakan Puji, bawang merah yang bisa dipanen itu mencapai kurang lebih 40 ton dengan memanfaatkam lahan rawa berukuran 1 hektar. Namun karena luapan air hujan, menurutnya, bawang merah terpaksa dipanen lebih awal dari yang seharusnya yakni 60 hari.

"Nilai kesuburan tanah dan haranya tinggi. Namun karena luapan hujan, bawang merah harus dipanen pada usia 42 hari. Yang penting, Alhamdulillah masih bisa dibawa pulang. Mudah-mudahan musim tahun depan bisa lebih baik,” ucap Puji, salah satu Kades di Lamongan yang memunculkan inovasi tanam bawang merah di lahan tidur. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES