Pemprov Jatim Resmi Membuka Pameran dan Simposium Inovasi Pelayanan Publik 2021

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menggelar Pameran & Simposium Inovasi Pelayanan Publik Jawa Timur 2021 di Exhibition Hall Grand City Surabaya mulai 18-20 November 2021.

Acara ini dihadiri oleh berbagai perwakilan dari setiap lembaga pelayanan publik yang ada di Jawa Timur dan dibuka gratis untuk masyarakat umum. 

Exhibition Hall Grand City Surabaya disulap menjadi tempat pameran berbagai wakil dari setiap Kabupaten/ Kota yang ada di Jawa Timur. Setiap perwakilan daerah membuka tenant yang berguna sebagai edukasi kepada masyarakat. 

Di antaranya ialah Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, Polrestabes Surabaya, Pemerintah Kabupaten Jember, Kabupaten Situbondo, dan masih banyak lagi perwakilan daerah yang membuka tenant informasi.  

Rangkaian acara juga meliputi simposium dengan tema ‘’Ngulik Jatim CETTAR’’ Ngobrol Urusan Pelayanan Publik.

Prof. Dr. Diah Natalisa, MBA selaku Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan RB turut memberikan sambutannya dalam acara ini. 

Prof Diah menyampaikan potensi terhadap digitalisasi dalam pelayanan publik. Pada pemaparannya yang bertemakan Implementasi AI (Artificial Intelligence) Dalam Mewujudkan Integrasi Pelayanan Publik, ia menerangkan bahwa dengan adanya AI atau kecerdasan buatan selain dapat membantu pekerjaan lebih efisien, juga bisa turut mengkoreksi anggaran pemerintah dalam pelayanan publik. 

‘’Pemanfaatan otomatisasi proses robotik pada jenis tugas yang biasanya kita lakukan secara sendiri, seperti mengisi formulir maupun mengakses banyak basis data secara akurat dan juga cepat. Kecerdasan artifisial dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi ketidakwajaran anggaran pemerintah dan juga membantu mengidentifikasi penduduk memudahkan demanding," ujar Diah Natalisa. 

Wawan Sobari  S.ID., MA., Ph.D selaku Dosen Bidang Politik Kreatif Universitas Brawijaya dalam pemaparannya yang diwakili oleh Peneliti Inovasi Pelayan Publik di Jawa Timur, yakni Rendy Setyadi mengatakan bahwa perlu adanya replikasi dalam digitalisasi pelayanan publik. Replikasi dilakukan dengan memperhatikan kesuksesan daerah tertentu seperti Bandung, dalam penerapan digitalisasi pelayanan publik. Sehingga dapat menghemat waktu dan biaya. 

‘’Padahal kalau bapak ataupun ibu mereplikasi, maka tidak dibutuhkan lagi biaya untuk trial dan eror. Smart City  nya Bandung bisa sukses, karena gagalnya berapa banyak itu. kalau kita mereplikasi maka mengindari biaya kegagalan,’’ ungkap Peneliti Inovasi Pelayanan Publik itu. 

Dirjen Dukcapil Kemendagri yakni Prof. Zudan Arif Fakhrulloh turut mengisi simposium ini, meski harus diwakilkan oleh Adjrun Rahmad selaku perwakilan dari Dirjen Dukcapil. 

Tema yang dibawakan yakni seputar Integrasi pelayanan publik dikaitkan dengan nomor induk kependudukan. Hadir melalui sambungan virtual, Adjrun Rahmad mengatakan bahwa hampir semua lembaga pusat sudah melakukan kerja sama dengan Dukcapil dalam peningkatan kualitas pelayanan publik.

‘’Hampir semua lembaga yang ada di pusat sudah melakukan kerjasama (Dukcapil). Sesuai dengan UU 24 Kependudukan tahun 2013 untuk melakukan kerjasama, sebagian besar sudah melakukan kerja sama," ujar Adjrun Ahmad. 

Dalam acara Pameran & Simposium Inovasi Pelayanan Publik Jawa Timur 2021 ini diselenggarakan pula gebyar vaksinasi 1000 dosis, perpanjangan SIM & SKCK, perekaman E-KTP, Pencetakan Akta Lahir – KK, dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis. Semua fasilitas tersebut dapat dilakukan di tenant-tenant yang sudah tersedia di tempat acara. Selain itu, tenant  dari setiap daerah ini juga memperkenalkan potensi UMKM  dan fasilitas-fasilitas pelayanan publik yang ada di daerah tersebut. Tak jarang pula, setiap tenant dari  akan memberikan bingkisan apabila terdapat pengunjung yang singgah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement