Wisata

Emil Dardak: Pariwisata Menjadi Peluang Kebangkitan dari Pandemi

Kamis, 18 November 2021 - 18:20 | 25.19k
Wakil Gubernur, Emil Dardak saat membuka JWM Travel Mart 2021 yang dilaksanakan di Kota Batu selama beberapa hari ini. (FOTO: Adhitya Hendra Permana/TIMES Indonesia)
Wakil Gubernur, Emil Dardak saat membuka JWM Travel Mart 2021 yang dilaksanakan di Kota Batu selama beberapa hari ini. (FOTO: Adhitya Hendra Permana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BATU – Wakil Gubernur, Emil Dardak menegaskan bahwa pariwisata adalah sebuah sektor yang bisa menjadi peluang untuk bangkit dari Pandemi Covid-19. Menurutnya, pariwisata sangat bisa berjalan ditengah Pandemi Covid-19 tentunya dengan kehati-hatian.

Hal ini dikemukakan oleh Emil Dardak sesaat setelah membuka Jaringan Wisata Muhammadiyah (JWM) Travel Mart 2021 yang dilaksanakan di Kota Batu. Pariwisata ini akan menjadi peluang menumbuhkan perekonomian di tengah pandemi covid-19 berbasis nilai tambah, kreativitas dan mempunyai dampak positif menyerap produk dari sektor lain seperti perdagangan, perindustrian dan pertanian.

“Kita merasakan permintaan untuk buah-buahan, sayuran dan juga produk UMKM, industri mamin, terdampak ketika pariwisata sedang lesu pada awal Covid. Karena itu, kami mengapresiasi pelaksanaan JWM Travel Mart tahun 2021 yang dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan di Kota Wisata Batu ini,” ujar Emil Dardak.

Emil Dardak B

Kegiatan ini bisa menjadi semangat, bahwa pariwisata bisa sangat bisa berjalan di tengah pandemic Covid-19. “Kita tinggal mendorong penerapan protokol kesehatan, kedisiplinan pengunjung dan penyelenggara wisata,” ujarnya.

Jauh hari Gubernur Jatim sudah menerbitkan panduan untuk penyelenggaraan pariwisata. Selain itu Pemprov Jatim juga mengadakan berbagai pertemuan di hotel-hotel di Kota Batu dengan tujuan memberikan kepercayaan publik, bahwa bisa menggelar acara tertentu dengan kehati-hatian.

“Perekonomian Jatim yang besar menyumbangkan adalah 60 persen konsumsi, kemudian investasi 25 persen dan anggaran pemerintah 5 persen, artinya, kita harus bisa menggerakkan sektor swasta masyarakat bukan hanya mengandalkan anggaran pemerintah,” ujar Emil.

Terkait dengan penerapan CHSE, Emil mengatakan dalam setiap pelaksanaan program ada tantangan. Ia menegaskan bahwa obyek wisata yang sudah menerapkan CHSE tentu saja akan dilirik oleh wisatawan. Tapi bukan berarti lokasi yang belum menerapkan CHSE tidak diperbolehkan buka.

Emil Dardak menegaskan obyek pariwisata yang belum menerapkan CHSE bisa tetap beroperasional dengan mengikuti panduan protokol kesehatan yang sudah dibuat oleh Pemerintah Provinsi Jatim.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES