Ekonomi

Menko Perekonomian RI Tegaskan Pemerintah Upayakan Jamaah Haji dan Umrah Bisa Segera ke Baitullah

Rabu, 17 November 2021 - 19:57 | 38.34k
Pertemuan Forum Silaturahmi Asosiasi Travel Haji dan Umrah (Forum SATHU) dengan Menko Perekomian RI Airlangga Hartarto, Selasa (16/11/2021). (FOTO: Kemenko Perekonomian for TIMES Indonesia)
Pertemuan Forum Silaturahmi Asosiasi Travel Haji dan Umrah (Forum SATHU) dengan Menko Perekomian RI Airlangga Hartarto, Selasa (16/11/2021). (FOTO: Kemenko Perekonomian for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTAMenko Perekonomian RI Airlangga Hartarto menegaskan, pemerintah terus mengupayakan berbagai cara agar jamaah haji dan umrah bisa segera ke Baitullah.

Upaya tersebut juga sekaligus mempertimbangkan keberlangsungan para pengusaha perjalanan travel haji dan umrah.

Penegasan Menko Airlangga diungkapkan saat menerima audiensi dari Forum Silaturahmi Asosiasi Travel Haji dan Umrah (SATHU), Selasa (16/11/2021) untuk mendengarkan aspirasinya terkait nasib para jamaah dalam 2 tahun terakhir belum bisa berangkat umrah.

Selain itu, Menko Airlangga juga membahas masalah perpajakan untuk jasa keagamaan, dan penerapan aturan turunan Undang-Undang Cipta Kerja bagi usaha travel haji dan umrah.

“Forum SATHU menjelaskan bahwa saat ini pelaku usaha di bidang penyelenggaraan umrah dan haji khusus, jumlahnya cukup besar,” kata Airlangga.

Airlangga-Hartarto-3.jpg

Menko Airlangga menyebutkan, ada sebanyak 339 PIHK (Penyelenggara Ibadah Haji Khusus), 1.504 PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah) dan 1.700 KBIHU (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah), atau total ada 3.523 badan usaha dalam penyelenggaraan umrah dan haji, dengan perkiraan jumlah karyawan sebanyak 17.615 orang.

Dalam kesempatan tersebut disampaikan bahwa sudah hampir 2 tahun Jemaah haji dan Umroh tidak berangkat, dan harapan masyarakat sangat besar untuk bisa dibuka kembali pelaksanaan ibadah umrah dan haji.

Menko Airlangga menyampaikan bahwa Pemerintah Arab Saudi telah memberikan sinyal untuk membuka kembali bagi jamaah umrah dan haji ke Tanah Suci.

Sinyal tersebut, sebagaimana telah disampaikan Pemerintah Arab Saudi kepada Pemerintah Indonesia melalui Nota Diplomatik yang dikeluarkan pada 8 Oktober 2021 yang lalu. Namun hal ini masih perlu dibicarakan lebih lanjut antar kedua negara.

Terkait dengan vaksinasi, Arab Saudi menggunakan 4 jenis vaksin yaitu Pfizer, Johnson & Johnson, Moderna, dan Astra Zeneca, dan mengakui 6 jenis vaksin dengan ditambah Sinoparhm dan Sinovac.

Terkait dengan kewajiban booster untuk penerima vaksin Sinovac dan Sinopharm, saat ini pemerintah masih belum dapat memenuhi, dengan pertimbangan sampai dengan akhir tahun ini masih terus mengejar target vaksinasi.

Airlangga-Hartarto-4.jpg

“Kita masih mengejar target tercapainya 70% vaksinasi untuk dosis-1 dan 50% untuk dosis-2 di akhir tahun ini. Pemerintah Indonesia akan melakukan diplomasi dengan Pemerintah Arab Saudi terkait masalah vaksinasi ini,” tegas Airlangga.

Selain itu, terkait dengan perpajakan untuk Jasa Keagamaan, Menko Airlangga menyampaikan bahwa sudah ada Peraturan Menteri Keuangan 92/PMK.03/2020 tentang Kriteria dan/atau Rincian Jasa Keagamaan yang Tidak Dikenai PPN.

“Dalam PMK sudah jelas bahwa penyelenggara Jasa Keagamaan, termasuk jasa perjalanan ibadah haji dan umrah, tidak dikenakan PPN yang berlaku efektif sejak 22 Agustus 2020 yang lalu,” ujar Airlangga.

Pada kesempatan tersebut Menko Airlangga menegaskan bahwa konsep pengenaan sanksi sebagai konsekuensi dari perijinan berusaha berbasis risiko adalah suatu hal yang ditujukan untuk mendorong pelaku usaha agar lebih bertanggung jawab dalam menjalankan usahanya dan menjaga keberlangsungan usaha agar dapat terus berlanjut.

“Untuk itu akan disosialisasikan kembali, tidak perlu khawatir. Adanya Undang-Undang Cipta Kerja ini sejatinya berpihak kepada masyarakat, pengusaha, dan untuk memperbaiki iklim usaha dan investasi,” ungkap Menko Airlangga.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Dewan Pembina Forum SATHU, Fuad Hasan Masyhur menyampaikan bahwa audiensi tersebut membawa angin segar bagi seluruh masyarakat yang telah menanti selama hampir dua tahun.

Fuad menambahkan, masyarakat sudah merindukan untuk bisa berangkat ke Baitullah menunaikan ibadah haji dan umrah. Sekaligus juga membawa kabar baik dan memberikan secercah harapan untuk para pengusaha perjalanan travel haji dan umroh.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Menko (Menko Perekonomian RI) yang telah memberi arahan untuk bisa mewujudkan harapan masyarakat. Kami berkeyakinan dalam waktu dekat dan tidak lama lagi, kita akan bisa mewujudkan harapan masyarakat untuk berangkat ke Baitullah,” tutur Fuad. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES