Lahirkan Generasi PPTS Mumpuni dan Berdedikasi, SMK Tamansiswa Yogyakarta Adakan LDK

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Pembina PPTS (Pengurus Persatuan Pelajar Tamansiswa) SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta menggelar kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) dengan mengambil tema “Menciptakan Generasi yang Kuat di Era 4.0”, Sabtu (13/11/2021).

Kepala SMK Tamansiswa Jetis Kristiyani MPd mengatakan, LDK adalah salah satu cara untuk melahirkan pengurus PPTS yang mumpuni, berdedikasi, dan memahami bagaimana politik di dalam lingkungan sekolah.

“LDK diikuti oleh seluruh siswa yang terpilih menjadi pengurus PPTS SMK Tamansiswa Jetis masa bakti 2021/2022,” kata Kristiyani

Siti Suryani SS, ketua panitia LDK, menjelaskan maksud dari kegiatan ini adalah pengurus PPTS melaksanakan dan mengikuti tahapan yang mempertemukan antara anggota pengurus PPTS agar saling bertukar pikiran.

“Tujuan digelarnya LDK adalah untuk melatih dan mendidik calon pengurus PPTS SMK Tamansiswa Jetis guna mewujudkan kepengurusan yang solid dan berdedikasi tinggi,” ujar Siti.

Panitia mendatangkan narasumber dari luar untuk menyampaikan materi mengenai Ketamansiswaan, kepemimpinan, dan budaya kerja. Dengan adanya pemateri dari luar diharapkan calon pengurus PPTS memiliki bekal yang cukup baik ke depannya dalam menjalankan tugas.

“Organisasi Tamansiswa mengajarkan tentang dasar-dasar kemerdekaan masyarakat Indonesia. Ajaran yang dimaksudkan yaitu kemerdekaan yang berasal dari diri sendiri. Sebagai organisasi pendidikan, terdapat 3 semboyan Tamansiswa yaitu Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya mangun Karsa, Tut Wuri Handayani,” jelas Sriyana MPd, salah satu pemateri LDK.

Sedangkan pemateri 2 LDK, Drs Sutikno menerangkan jika para calon pengurus PPTS harus menjadikan LDK tersebut sebagai bekal mereka dalam berorganisasi. Para pengurus PPTS harus selalu amanah dan selalu menjunjung tinggi visi dan misi SMK Tamansiswa Tamansiswa.

Kristiyani menambahkan, budaya kerja adalah suatu falsafah yang didasari oleh pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat. Kebiasaan dan kekuatan pendorong membudaya dalam kehidupan suatu kelompok organisasi.  

“Semua itu akan tercermin dari sikap menjadi perilaku, kepercayaan, dan tindakan yang terwujud sebagai kerja,” tegas kepala SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta ini.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement