Pendidikan

Dosen Berkarya UB Malang Sebut Padi Varietas Unggul Baru Hasilnya Memuaskan

Rabu, 17 November 2021 - 11:50 | 63.22k
Tim Universitas Brawijaya Kediri dipimpin oleh Dr Dwi Retno Andriani saat menandatangi kerjasama program Dosen Berkarya.(FOTO: PSDKU Fak Pertanian Unibraw Kediri for TIMES Indonesia)
Tim Universitas Brawijaya Kediri dipimpin oleh Dr Dwi Retno Andriani saat menandatangi kerjasama program Dosen Berkarya.(FOTO: PSDKU Fak Pertanian Unibraw Kediri for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Dosen Berkarya yang diselenggarakan PSDKU Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang (UB Malang) Kampus II Kediri telah melihat bahwa hasil Produktivitas VUB (Varietas Unggul Baru) di demfarm (Demonstrasi usaha tani-nelayan berkelompok) di Jawa Timur menunjukkan hasil yang memuaskan.

Produktivitas VUB (Varietas Unggul Baru) yang ditanam mampu melebihi produktivitas padi eksisting Ciherang dan Memberamo di lokasi tersebut yang hanya sebesar 4- 4,2 ton/ha.

Dari hasil ubinan dilaporkan juga bahwa produktivitas varietas Pamelen di lokasi demfarm sebesar 5,96 ton/ha, Nutrizinc sebesar 4,55 ton/ha, Inpari 45 sebesar 7,58 ton/ha, Inpari 42 sebesar 7,75 ton/ha, Inpari 32 sebesar 5,65 ton/ha dengan rata-rata kadar air 25 persen.

Bersama Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur, PSDKU Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Kediri kali ini melakukan analisis nilai tambah VUB padi khusus dan VUB Spesifik lokasi.

Tim dari Universitas Brawijaya Kediri dipimpin oleh Dr Dwi Retno Andriani dengan anggotanya Wisynu Ari Gutama, Aulia Nadhirah, Edi Purwanto dan Wuwun Risvita. Sedangkan dari BPTP ada Sri Satya Antarlina, Gunawan, Herman Subagio, Ratih K ndaru dan Ratih Sandra K.

Dosen Berkarya UB Malang aPara pemangku kepentingan Dosen Berkarya Fak Pertanian Universitas Brawijaya Kediri berssama Tim BPTP Jawa Timur saat diskusi. (FOTO: PSDKU Fak Pertanian Unibraw Kediri for TIMES Indonesia)

Demplot Pengembangan VUB Padi Sawah Khusus dan VUB Padi Sawah Spesifik Lokasi ini dilaksanakan diseluruh provinsi di Indonesia.

Beberapa wilayah di Jawa Timur yang menjadi sasaran kegiatan Demfarm antara lain Kabupaten Kediri, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Jember.

Varietas Unggul Baru (VUB) Padi yang dihasilkan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) kian terbukti unggul dari berbagai sisi. Salah satunya produktivitas yang semakin meningkat dibandingkan produktivitas padi yang sudah ada (eksisting).

Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur telah melakukan demfarm varietas unggul baru (VUB) padi khusus dan spesifik lokasi di Beberapa lokasi salah satunya di Kabupaten Probolinggo.

Kegiatan demfarm ini merupakan show window penerapan teknologi khususnya komoditas padi sawah.

Tercatat ada 5 varietas padi sawah yang ditanam dilokasi demfarm yakni: Inpari-45, Inpari-32, Inpari-42, Padi Merah Pulen (Pamelen) dan Nutrizinc. Teknologi lengkap yang diterapkan di lokasi demfarm seluas 10 ha menggunakan sistem tanam jajar legowo super 2:1 dengan penerapan mekanisasi alsintan, saat tanam maupun panen.

Kegiatan ini  untuk mendukung program pemerintah pusat, menurunkan angka stunting dan Kementerian Pertanian menyediakan teknologi berupa benih yang kaya akan nutrisi yaitu benih padi Inpari IR Nutri Zinc.

Lewat  kegiatan ini diharapkan dosen akan berkesempatan ikut berperan dalam menambah wawasan keilmuan maupun memberikan kontribusi keilmuan.

Karena dosen memiliki peran yang sangat sentral dalam semua aktivitas Tri Dharma perguruan tinggi.

Selain Demplot, menurut Retno, seperti Varietas Unggul Baru (VUB) lainnya, VUB Padi Sawah Khusus dan VUB Spesifik lokasi ini juga perlu dilengkapi dengan analisis nilai tambah, sehingga VUB ini akan semakin dapat diterima dalam proses sosialisasi dan edukasi ke masyarakat tani.

Selain itu diharapkan kegiatan ini juga bisa dimanfaatkan masyarakat untuk pemenuhan gizi dan produktivitas meningkat. Sebab benih yang digunakan merupakan benih unggul, VUB Inpari IR Nutri Zinc untuk padi sawah khusus dan Inpari 33 untuk  padi sawah spesifik lokasi.

Di Era Industri 4.0, dosen sendiri tidak hanya dituntut ahli dalam mengajar, meneliti, dan mengabdi kepada masyarakat, tetapi juga dituntut mampu memiliki networking yang luas dan pengalaman kerja di luar kampus.

Kendala bagi  para dosen untuk menjalankan program di luar kampus itu karena relatif padatnya kegiatan akademik di dalam kampus. "Meski sebenarnya kegiatan di luar kampus juga sama pentingnya," kata Retno.

Dosen memiliki kewajiban memenuhi 16 SkS yang menjadi persyaratan minimum Beban Kerja Dosen (BKD) per semester atau 32 SkS per tahun yang meliputi aspek pendidikan dan pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat serta aspek penunjang lainnya.

Lewat Program Dosen Berkarya UB Malang ini akan menjadi pintu masuk bagi institusi dalam mengelola kegiatan dosen tidak hanya di dalam kampus tapi juga di luar kampus. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES