News Commerce

PKL di Masa Pandemi, SMK Kesehatan Amanah Husada Yogyakarta Pilih Mengabdi pada Masyarakat

Senin, 15 November 2021 - 09:46 | 66.80k
Siswa melakukan pemeriksaan TTV kepada warga. (Foto-foto: Dok Pribadi Dinda Assalia dan Septi Sunarsih for TIMES Indonesia)
Siswa melakukan pemeriksaan TTV kepada warga. (Foto-foto: Dok Pribadi Dinda Assalia dan Septi Sunarsih for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Masa pandemi bukan penghalang bagi SMK Kesehatan Amanah Husada Yogyakarta untuk melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL). Jika sebelumnya dilaksanakan di rumah sakit mitra sekolah, kini dilakukan sekitar rumah masing-masing siswa.

“Program PKL harus tetap dilaksanakan siswa kelas XI guna mengasah kompetensi siswa, tapi kita memikirkan kemungkinan yang terjadi jika siswa tetap kita minta PKL di rumah sakit selama pandemi,” ujar Abdul Gani, selaku kepala SMK Kesehatan Amanah Husada Yogyakarta, Senin (15/11/2021).

Gani mengatakan, saat pandemi seperti ini, rumah sakit menjadi garda terdepan. Maka, tidak menutup kemungkinan siswa yang hendak PKL akan terkena paparan virus.

“Kendati tidak semua rumah sakit menerima pasien Covid-19, langkah ini menjadi antisipasi yang dipilih oleh SMK Kesehatan Amanah Husada Yogyakarta,” kata Gani.

Lutfiana Y Goffar, Ketua Program Studi Keperawatan SMK Kesehatan Amanah Husada, menambahkan pemilihan tempat PKL pada daerah masing-masing siswa memiliki tujuan khusus.

“Harapannya, dengan PKL di rumah masing-masing, siswa akan mendapat manfaat lain. Selain mengasah kompetensi, siswa juga mengabdi pada masyarakat sekitarnya,” ungkap Lutfiana.

Lutfiana menjelaskan, kegiatan ini sudah barang tentu berjalan atas izin kecamatan, kelurahan, ketua RW, dan ketua RT setempat. Daerah-daerah penempatan PKL siswa cukup beragam, tidak hanya di Kabupaten Bantul saja.

“Ada beberapa kecamatan di kota Yogyakarta yang turut menjadi tempat PKL, seperti Demangan, Rejowinangun, Umbulharjo, dan Ngampilan. Kegiatan ini dilaksanakan selama 1 bulan, terhitung sejak 01 Juni 2021-30 Juni 2021,” ujarnya.

Pada saat PKL, lanjut Lutfiana, siswa diminta untuk memeriksa tanda-tanda vital (TTV), mengikuti program posyandu, mengedukasi kesehatan bagi masyarakat sekitar, dan mengadakan senam sehat lansia. Kegiatan ini sudah disesuaikan dengan kompetensi dasar bagi siswa kelas XI program studi Keperawatan.

Setiap harinya, siswa diminta untuk memeriksa TTV yang terdiri dari suhu tubuh, denyut nadi, laju pernapasan, dan tekanan darah dari 5 orang warga. Setiap selesai memeriksa, siswa menulis hasilnya dalam buku harian yang diberikan dari sekolah.

“Selama pandemi siswa terbatas latihannya, maka dengan cara seperti ini, siswa lebih bisa mengasah kompetensinya dalam bidang dasar, yakni TTV,” imbuh dia.

Menurut Lutfiana, suksesnya program ini karena ada kerja sama yang baik antara siswa, pihak sekolah dengan pengurus RW setempat. Bahkan, terdapat pengurus RW yang bersedia menemani siswa setiap hari untuk memeriksa TTV warga selama program PKL.

Salah satu ketua RW mengatakan bahwa program ini menarik dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar. “Semoga kerja sama dengan SMK Kesehatan Amanah Husada Yogyakarta ini bisa terus berlanjut. Bagus, karena kami juga dibantu untuk memeriksa dan kami bisa membantu anak warga kami dalam menjalankan tugasnya,” kata Sri Amin, ketua RW 02 Demangan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Amar Riyadi
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES