Ekonomi

Line Art Usaha Kreatif di Ngawi Produksi Baby Bio Kekinian

Selasa, 16 November 2021 - 19:59 | 108.25k
Baby bio produksi Line Art usaha kreatif di Ngawi. (FOTO: M.Miftakul/TIMES Indonesia)
Baby bio produksi Line Art usaha kreatif di Ngawi. (FOTO: M.Miftakul/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, NGAWIUsaha kreatif memang tidak ada matinya. Konsepnya selalu berkembang, mengikuti kemajuan zaman. Seperti salah satunya Line Art, usaha dibidang desain milik warga Kabupaten Ngawi.

Adalah Icha Rokhim Alin Maulana (Alin) warga Desa Sambiroto, Padas, Ngawi. Bersama sang istri, Hanni', keduanya merintis dan mengembangkan Line Art menjadi salah satu usaha yang menawarkan jasa perdesainan di Kabupaten Ngawi.

Ditemui di rumahnya, Alin membeberkan awal mula Line Art berdiri. Kata dia, Line Art berdiri dengan mengusung semangat, bahwa setiap orang memiliki garis seni masing-masing.

Icha-Rokhim-Alin-Maulana.jpgIcha Rokhim Alin Maulana, saat membuat Baby Bio di rumahnya. (FOTO: M.Miftakul/TIMES Indonesia)

“Kami mulai merintis sejak tahun 2020, dan kami berkeyakinan, bahwa setiap orang memiliki garis seni masing-masing. Makanya namanya Line Art," katanya kepada TIMES Indonesia, Selasa (16/11/2021).

Alin mengatakan, pada dasarnya Line Art sama seperti usaha desain pada umumnya. Namun, ada satu produk unggulan pada usahanya. Yakni membuat Baby Bio, atau biodata bayi yang kekinian.

Pria yang pernah menjadi ketua PMII Ngawi itu menjelaskan, Baby Bio merupakan pengembangan dari papan nama bayi yang umum ditemukan di setiap keluarga. Hanya saja, pada produksinya, diberikan sentuhan seni, sehingga tidak hanya menjadi penanda kelahiran anak, tapi juga bisa memperindah dekorasi rumah.

"Kalau dulu baby bio biasanya hanya sebatas papan, atau banner bertuliskan nama anak. Pada produk kami, diberikan sentuhan seni dan bisa jadi pajangan," ujarnya.

Baby bio bikinan Line Art, selain memuat nama bayi, juga dilengkapi dengan keterangan kelahiran. Seperti bobot bayi, ukuran panjang, tanggal lahir, hingga lokasi persalinan. Selain itu juga diberikan ornamen jam, sekaligus foto bayi dan orang tua.

Dibantu-sang-istri-Alin-merintis-dan-mengembangkan-Line-Art.jpgDibantu sang istri, Alin merintis dan mengembangkan Line Art. (FOTO: M.Miftakul/TIMES Indonesia)

Alin mengaku, untuk menjaga sisi mutu produk dan kepuasan pelanggan, dirinya hanya menggunakan bahan-bahan yang berkualitas. Seperti pada bingkai, kertas cetak, hingga mesin jam yang disematkan.

Sedangkan untuk harga jual, Baby Bio bikinan Alin, ditawarkan mulai dari Rp100 ribu hingga Rp500 ribu. Tergantung dari tingkat bahan dan kerumitan. Selain itu juga bisa disesuaikan dengan budget pemesan.

"Kita juga memproduksi Baby Bio sesuai keinginan pelanggan. Bisa dicustom sesuai permintaan, termasuk budgetnya," ujarnya.

Untuk memesan Baby Bio, kata Alin, pembeli bisa datang langsung ke rumahnya. Selain itu, dia juga menawarkan melalui sosial media. Berkat pemasaran online itu juga, Baby Bio bikinan Alin pernah di pesan hingga luar kota.

"Pesanan lokal Ngawi jalan, luar kota juga jalan. Baru-baru ini kami kirim ke Purbalingga dan Surabaya," ujarnya.

Dalam satu bulan, dia bisa menyelesaikan 10 hingga belasan baby bio. Dari itu, Alin mengaku omzet yang dia dapatkan juga lumayan. Bisa mencapai jutaan rupiah.

Alin juga berkeyakinan, usaha kreatif seperti produksi Baby Bio, kebutuhan akan produk itu akan terus ada. Menurutnya, kelahiran bayi terjadi secara natural dan seiring sejalan dengan kebutuhan baby bio.

"Setiap hari terjadi kelahiran bayi, dan permintaan baby bio pasti tetap ada. Kami kira, bisnis dibidang ini akan terus eksis," ujar Alin pemilik Line Art, Usaha kreatif di Kabupaten Ngawi. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES