Peristiwa Internasional

Hancurkan Satelit dengan Rudal, Rusia Menciptakan Puing Sampah di Ruang Angkasa

Selasa, 16 November 2021 - 12:36 | 50.95k
Empat orang Amerika, seorang Jerman, dan dua orang Rusia saat ini berada di ISS. (FOTO: NASA/AFP)
Empat orang Amerika, seorang Jerman, dan dua orang Rusia saat ini berada di ISS. (FOTO: NASA/AFP)

TIMESINDONESIA, JAKARTARusia dikecam Amerika Serikat karena meledakkan satelit miliknya dengan rudal dan membuat puing-puingnya menjadi sampah dan berserakan di luar angkasa.

Amerika Serikat menuding uji coba itu bebahaya dan tidak bertanggungjawab. Uji coba tersebut sempat mengguncang Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

"Sebelumnya hari ini,  Federasi Rusia secara  sembrono melakukan uji coba satelit destruktif dari misil anti-satelit pendakian langsung terhadap salah satu satelitnya sendiri," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price pada briefing seperti dilansir Reuters.

Tes Roket Rusia iitu sempat mengguncang Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), sehingga kru ISS menghindarinya dengan cara berlindung ke dalam kapsul yang berlabuh. Peristiwa itu menganggu pekerjaan mereka.

"Tes sejauh ini telah menghasilkan lebih dari 1.500 keping puing orbital yang bisa dilacak dan ratusan ribu keping puing orbital yang lebih kecil yang sekarang mengancam kepentingan semua negara," katanya.

Awak di pos orbital, saat ini ada empat orang Amerika, seorang Jerman, dan dua orang Rusia yang harus berlindung di kapal mereka yang kembali, yang merupakan prosedur standar jika terjadi keadaan darurat yang mungkin memaksa evakuasi.

Badan antariksa Rusia, Roscosmos meremehkan insiden itu.

"Orbit objek, yang memaksa kru hari ini untuk pindah ke pesawat ruang angkasa sesuai prosedur standar, telah menjauh dari orbit ISS. Stasiun berada di zona hijau," cuit agensi tersebut.

Namun dalam sambutannya yang disiapkan dengan kata-kata yang kuat, Price mengatakan bahwa bahayanya masih jauh dari selesai.

"Tes ini secara signifikan akan meningkatkan risiko astronot dan kosmonot di Stasiun Luar Angkasa Internasional, serta aktivitas luar angkasa manusia lainnya," katanya.

"Perilaku Rusia yang berbahaya dan tidak bertanggung jawab membahayakan keberlanjutan jangka panjang luar angkasa dan dengan jelas menunjukkan bahwa  klaim Rusia untuk menentang persenjataan luar angkasa adalah tidak jujur ​​dan munafik," ujarnya

"Amerika Serikat akan bekerja dengan sekutu dan mitra kami untuk menanggapi  tindakan Rusia yang tidak bertanggung jawab," tambahnya, sambil menolak mengomentari langkah-langkah spesifik. 

Washington dan Moskow telah mempertahankan hubungan luar angkasa yang kuat sejak berakhirnya Perang Dingin, meskipun ketegangan politik meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Juru bicara Pentagon, John Kirby juga memberi pengarahan kepada wartawan, sebagai tanda signifikansi strategis insiden itu, dan menekankan bahwa  Rusia  tidak memberi Washington peringatan awal tentang rudal itu.

"Kami mengamati dengan cermat jenis kemampuan yang tampaknya ingin dikembangkan  Rusia  , yang bisa menimbulkan ancaman tidak hanya bagi kepentingan keamanan nasional kami, tetapi juga insentif keamanan negara-negara penjelajah ruang angkasa lainnya," katanya. 

"Kami sudah sangat jelas, kami ingin melihat norma untuk ruang angkasa sehingga bisa digunakan secara bertanggung jawab oleh semua negara antariksa," ucapnya.

Astronot di ISS kini harus mengambil tindakan pencegahan ketika fragmen dari satelit dan roket tua mendekat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES