Peristiwa Internasional

Hari Pahlawan, Warga dan Diaspora Indonesia Ziarah ke Makam Pejuang Indonesia di Australia

Selasa, 16 November 2021 - 12:06 | 70.11k
Tabur bunga dilakukan di makam pejuang kemerdekaan Indonesia di Cowra, Australia (Foto: KJRI Sydney for TIMES Indonesia)
Tabur bunga dilakukan di makam pejuang kemerdekaan Indonesia di Cowra, Australia (Foto: KJRI Sydney for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, AUSTRALIA – Cuaca hujan dan angin kencang tak menghalangi masyarakat dan diaspora Indonesia di Australia berziarah ke makam para pejuang kemerdekaan Indonesia di kompleks pemakaman tawanan perang di Cowra, 307 km barat Sydney. Acara ini diinisiasi  KJRI Sydney dan para relawan diaspora Indonesia di Sydney dalam rangka memperingati Hari Pahlawan. 

Setidaknya tercatat 70 orang berpartisipasi dalam kegiatan ziarah tersebut, termasuk di antaranya Wali Kota Cowra Bill West, Wakil Wali Kota Judi Smith, Atase Pertahanan KBRI Canbera Laksma TNI Agus Rustandi, beserta beberapa pejabat KBRI Canberra.

Juga hadir, masyarakat dan diaspora Indonesia, termasuk di antaranya perwakilan dari Indonesia Diaspora Network Australia dan beberapa organisasi lainnya.

Dalam sambutannya, Wali Kota Bill West menyampaikan penghormatan kepada para pejuang kemerdekaan Indonesia yang disemayamkan di Cowra. Ia menekankan bahwa keberadaan pemakaman Indonesia di Cowra merupakan penanda hubungan yang istimewa antara komunitas Indonesia dengan masyarakat di Cowra.

KJRI Sydney Ziarah 002

"Bangsa yang besar adalah bangsa yang selalu mengingat jasa para pahlawannya," demikian ditekankan Konsul Jenderal RI Sydney, Vedi Kurnia Buana, selaku pimpinan rombongan ziarah dalam sambutannya. 

Konjen Vedi Buana berharap agar melalui kunjungan ziarah kali ini, semakin banyak masyarakat dan diaspora Indonesia, khususnya generasi muda, di Australia yang mengetahui keberadaan pemakaman Indonesia di Cowra. 

Konjen Vedi Buana juga menggarisbawahi bahwa saat ini seseorang dikatakan sebagai pahlawan tidak lagi karena melakukan peperangan melawan musuh, melainkan karena adanya rasa empati, serta sikap saling menghormati dan membantu satu sama lain, terutama dalam situasi sulit pandemi Covid-19. 

KJRI Sydney Ziarah 003

"Kita semua perlu menjadikan semangat Hari Pahlawan untuk mengisi kembali energi kita dalam rangka pulih bersama dan pulih menjadi lebih kuat," pesan Konjen Vedi.

Matthew Hasjim, salah seorang diaspora muda Indonesia, mengungkapkan kesan yang dirasakan dari kunjungan ziarah ke Cowra. "Sebagai seorang yang lahir di Australia, kunjungan kali ini merupakan kunjungan yang membuka mata dan memperkaya wawasan tentang sejarah Indonesia di Australia," ujar Matthew. 

Pria yang juga merupakan Presiden Australia Indonesia Youth Association (AIYA) New South Wales ini juga mengajak para generasi muda Indonesia di Australia untuk berziarah ke Cowra, tak hanya dalam rangka kunjungan pengenalan sejarah, tetapi juga sebagai bentuk refleksi atas pengorbanan para pejuang kemerdekaan Indonesia dan pentingnya upaya menjaga perdamaian.

KJRI Sydney Ziarah 004

Dalam kunjungan ziarah juga turut dilakukan peletakan bunga di atas 14 makam Indonesia sebagai bentuk penghormatan dari seluruh peserta yang hadir. Di bawah rintik hujan, peletakan bunga semakin terasa syahdu dengan iringan alunan biola lagu 'Gugur Bunga' yang dimainkan oleh seorang anak muda Indonesia, Chrissia Monica.

Pemakaman Indonesia di Cowra merupakan bagian kecil dari kompleks pemakaman tawanan perang di Cowra. Orang Indonesia yang disemayamkan di pemakaman ini di antaranya merupakan tahanan politik pemerintah kolonial Belanda di tahun 1920-1930-an yang dibuang ke Boven Digul, Papua. 

Karena adanya kekhawatiran bahwa tahanan politik tersebut akan melawan Belanda dengan memanfaatkan kedatangan Jepang di Indonesia ketika itu, pemerintah kolonial Belanda memutuskan untuk membawa sekitar 500 orang tahanan ke Australia. 

KJRI Sydney Ziarah 005

Selama kurun waktu 1942-1943, terdapat sekitar 1.200 orang yang ditahan di Cowra. Banyak di antara mereka yang meninggal dunia karena ketidaksiapan dalam menghadapi cuaca Australia di bulan Juni yang merupakan awal musim dingin.

Selain kunjungan ziarah, para peserta juga berkesempatan mengunjungi lokasi kamp tawanan perang di Cowra dan Lonceng Perdamaian Dunia (World Peace Bell). 

Dalam acara ziarah masyarakat dan diaspora Indonesia di Australia ini, Wali Kota Bill West, Konjen Vedi Buana, dan Atase Pertahanan Laksma TNI Agus Rustandi secara bersamaan turut membunyikan Lonceng Perdamaian Dunia sebagai pesan pentingnya upaya pemeliharaan perdamaian. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Dhian Mega

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES