Pendidikan

Waspada Covid-19 Gelombang Ketiga, Ini Pemicunya Menurut Prof Nidom 

Senin, 15 November 2021 - 22:52 | 47.95k
Prof Chairul Anwar (CA) Nidom. (FOTO: Dok.PNF)
Prof Chairul Anwar (CA) Nidom. (FOTO: Dok.PNF)

TIMESINDONESIA, MALANG – Guru Besar Biokimia dan Biologi Molekular Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof Chairul Anwar Nidom mengingatkan agar jangan terjebak pada ramalan non sains dalam memprediksi gelombang ketiga Covid-19. 

Baru-baru ini ahli memperkirakan gelombang 3 Covid-19 RI bisa datang secara tiba-tiba karena faktor mobilitas warga. 

"Sebelum kita masuk ke hal-hal yang bersifat prediktif, mari kita cari dengan bertanya apa kelebihan atau punya potensi apa sehingga kita bisa melebihi yang terjadi di negara-negara Eropa atau yang lain," kata Prof Nidom, Senin (15/11/2021). 

Menurut dia, kemunculan gelombang ketiga di Indonesia atau di belahan dunia lain banyak ditentukan oleh beberapa hal. 

Antara lain struktur dasar virus Covid seluruh dunia sama yaitu struktur virus Corona dengan struktur dasar virus RNA yang mudah bermutasi.

Kemudian faktor-faktor penyebab mutasi selain ditentukan oleh inang (host), lingkungan, juga oleh faktor penantang mutasi antara lain vaksin (antibodi). 

"Penggunaan vaksin yang seragam seluruh dunia, berarti munculnya motif mutasi akan mirip atau sama antar negara," tandasnya.

Sementara sampai saat ini, lanjut Prof Nidom, belum ditemukan platform vaksin yang tepat atau cocok dalam  mengatasi maupun menghadapi virus Covid. 

"Saat ini yang ada cuma klaim sepihak dari produsen atau pihak yang berkepentingan dengan vaksin tersebut," tegas Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin dari "Professor Nidom Foundation" (PNF) ini. 

Ia juga menyebutkan, dari pendekatan ilmu bioinformatik pola mutasi bisa dihitung sampai pada mutasi yang membahayakan.

Kendati demikian, tetap akan muncul virus yang kebal terhadap antibodi yang ditimbulkan oleh vaksin-vaksin saat ini.

"Beberapa memperhitungkan gelombang ketiga terjadi Desember atau Januari. Tapi melihat gelagat yang terjadi saat ini Eropa dan beberapa negara tanda-tanda gelombang tersebut sudah mulai tampak," kata Prof Nidom. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES