Pendidikan

Jadi Madrasah Riset, MTs Negeri 2 Wonosobo Gandeng Ilmuwan

Senin, 15 November 2021 - 20:04 | 75.40k
Direktur Politeknik Banjarnegara Dr Tuswadi dan Kepala MTs Negeri 2 Wonosobo Drs Yatiman, menunjukkan MoU paska penandatanganan (FOTO: Dr Tuswadi for TIMES Indonesia)
Direktur Politeknik Banjarnegara Dr Tuswadi dan Kepala MTs Negeri 2 Wonosobo Drs Yatiman, menunjukkan MoU paska penandatanganan (FOTO: Dr Tuswadi for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANJARNEGARA – Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Wonosobo, Jawa Tengah ditunjuk oleh Kementrian Agama RI sebagai Madrasah Riset dan Sekolah Adiwiyata. MTs Negeri 2 Wonosobo yang kini dipimpin oleh Drs Yatiman MPd. I, memiliki 835 peserta didik didukung 48 guru dan 14 staf/karyawan.

Sebagai Madrasah Riset, MTS Negeri 2 Wonosobo telah melakukan beberapa langkah strategis termasuk untuk meningkatkan kapasitas guru dan peserta didik agar mereka lebih terbiasa dengan dunia penelitian dan mampu menuliskannya ke dalam karya tulis ilmiah sesuai kaidah.

Untuk mencapai itu, hari ini, Senin  (15/11/2021), MTS Negeri 2 menggandeng dua perguruan tinggi yakni Politeknik Banjarnegara dan UNSIQ Wonosobo. 

menunjukkan-MoU-2.jpgTiga guru peserta Bintek hari ini menerima souvenir buku karya Dr Tuswadi (FOTO: Dr Tuswadi for TIMES Indonesia)

Penandatanganan MoU kerja sama kedua belah pihak dilaksanakan di sela-sela bimbingan teknik Peningkatan Kompetensi Guru Penyusunan Hasil Penelitian dan Pembimbingan KIR di Madrasah bertempat di RM Sari Toya Wonosobo, diikuti oleh seluruh guru.

Hadir Direktur Politeknik Banjarnegara, Dr Tuswadi dan Rektor UNSIQ Wonosobo, DR H Z. Sukawi MA.

Kepala MTs Negeri 2 Wonosobo, Drs Yatiman menjelaskan, bahwa sekolahnya harus mampu membuktikan eksistensi sebagai Madrasah Riset.

Sehingga para guru dan peserta didik membutuhkan asupan ilmu seputar riset dan kepenulisan ilmiah dari para pakar di perguruan tinggi.

Menurutnya, Dr Tuswadi, yang juga merupakan ilmuwan Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) Jakarta, menjadi sosok peneliti yang sangat tepat untuk memberikan bimbingan teknis kepada para guru dan peserta didik.

“Tulisan karya ilmiah Dr Tuswadi sudah banyak sekali dan termuat pada jurnal-jurnal terakreditasi bahkan level internasional," kata Yatiman.

Bahkan tambah Yatiman, Dr Tuswadi berkenan membimbing para guru dan peserta didik sekolah kami di balik kesibukannya yang padat.

"Ditarjetkan, setiap bulan setiap guru mampu menghasilkan tulisan ilmiah popular dan termuat di media massa cetak. Para peserta didik di KIR (kelompok ilmiah remaja) selain oleh para guru pembimbing juga akan disentuh oleh Dr Tuswadi. Kami optimis kegiatan ini akan menghasilkan output yang bagus,” kata Yatiman lagi.

Sementara dalam bintek hari ini, Dr Tuswadi menyampaikan kepada guru beberap tips praktis menyusun karya tulis ilmiah popular sampai tembus media massa cetak.

Sementara itu untuk mengembangkan KIR di Madrasah dia merekomendasikan sejumlah langkah seperti membentuk tim terdiri dari minimal 3 guru sesuai kelompok keilmuwan.

Setiap guru membimbing KIR beranggotakan 3-5 peserta didik. Anak-anak yang terseleksi KIR terlebih dahulu mendapatkan workshop teori penulisan karya ilmiah remaja dan diberi contoh buku kumpulan karya ilmiah remaja sebagai pegangan.

Setiap guru mengajak KIR yang dibimbingnya untuk mencari masalah yang perlu diangkat ke penelitian dan ditulis hasilnya dalam karya ilmiah remaja. Guru membimbing proses riset sampai hasil.

Untuk mampu mewujudkan semua itu, menurut Dr Tuswadi, guru harus terlebih dahulu berlatih memiliki kebiasaan menulis yang baik dan disiplin dengan memiliki ruang kerja yang nyaman dan inspiratif di rumah serta mengikuti jadwal menulis harian (bada Maghrib dan sehabis Isya).

“Guru-guru di Indonesia sesuai hasil riset saya pada 2017 belum terbiasa menulis karya ilmiah popular, apalagi mempublikasikannya ke media massa. Salah satu penyebab utamanya adalah jarangnya mereka memperoleh pelatihan dan pembimbingan seputar penulisa karya ilmiah yang berkelanjutan,” jelas Dr Tuswadi saat bintek yang juga dihadiri MTs Negeri 2 Wonosobo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES