Inovasi Desa Wisata Digital, Pokdarwis Setopuro Luncurkan Aplikasi Travel Guide
TIMESINDONESIA, MADIUN – Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Setopuro Desa Gunungsari, Kecamatan/ Kabupaten Madiun melakukan inovasi digital dalam mengelola pariwisata lokal. Mereka baru saja meluncurkan sejumlah produk digital untuk mendukung pengembangan Desa Wisata Budaya Gunungsari.
"Produk digital yang kami luncurkan berupa website desa wisata dan aplikasi travel guide serta aplikasi pengelolaan sampah," jelas Bernadi S Dangin Ketua Pokdarwis Setopuro, Sabtu (13/11/2021).
Terkait pengembangan Desa Wisata Budaya Gunungsari, jelas Bernadi, telah dibuat website gunsatraveling.com yang berisi informasi tentang destinasi wisata di Desa Gunungsari. Serta aplikasi Gunungsari Guide untuk memudahkan akses informasi wisata dan produk unggulan setempat.
"Semua produk dan jasa yang ada di Desa Gunungsari nantinya bisa diakses lewat aplikasi," jelas Bernadi.
Untuk pembuatan produk digital tersebut, Pokdarwis Setopuro disupport oleh tim IT dari Universitas PGRI Madiun (Unipma). Tim yang terdiri dari dosen dan mahasiswa prodi Teknik Informatika tersebut membantu pembuatan dan melatih SDM untuk mengelola website dan aplikasi desa wisata.
Anggota Pokdarwis Setopuro mendampingi undangan membuat keris dari janur. (Foto: Yupi Apridayani/ TIMES Indonesia)
"Ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat. Aplikasi kami berikan cuma-cuma," ujar Slamet Rianto Sekretaris Prodi Teknik Informatika Unipma.
Kolaborasi tim IT Unipma dengan Pokdarwis Setopuro diharapkan bisa mewujudkan desa wisata digital yang bisa diakses tanpa batas waktu dan tempat. "Kami berharap bisa berkolaborasi dengan perguruan tinggi lain serta relawan TIK untuk membantu percepatan digitalisasi desa wisata," kata Slamet.
Kegiatan peluncuran produk digital Desa Wisata Budaya Gunungsari dikemas unik dan kental dengan tradisi Jawa. Acara digelar di area Pasar Pundensari yang dikelola oleh Pokdarwis Setopuro.
Undangan antusias diajak menari bersama pedagang Pasar Pundensari. (Foto: Yupi Apridayani/ TIMES Indonesia)
Di awal acara, semua undangan diajak membuat keris dari janur. Mereka terlihat antusias dan asyik melipat helai daun kelapa. Meskipun terlihat sederhana, nyatanya tidak semua berhasil membuat kriya tangan yang biasa digunakan untuk hiasan dekorasi itu.
Peluncuran website dan aplikasi Desa Wisata Budaya Gunungsari secara simbolis dilakukan dengan memukul kentongan dan menaburkan beras kuning. Setelah itu undangan diajak berkeliling desa naik kereta mini dipandu oleh anggota Pokdarwis Setopuro Desa Gunungsari, Kecamatan/ Kabupaten Madiun. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |