Glutera News

Awas, 7 Kebiasaan ini Diam-Diam Bikin Perut Buncit!

Kamis, 11 November 2021 - 09:54 | 101.84k

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Perut buncit tidak hanya berpengaruh pada penampilan, namun juga berbahaya terhadap kondisi kesehatan secara umum. Perut buncit berbahaya karena adanya penimbunan lemak. Apa saja bahaya perut buncit yang bisa ditimbulkan? Dan bagaimana cara mengecilkan perut buncit? Simak penjelasannya.

Perut buncit disebabkan penumpukan lemak pada bagian perut. Lemak di bagian perut ini terdiri dari dua macam, yaitu lemak subkutan dan lemak viseral. Lemak subkutan adalah lemak yang berada di bawah kulit. Lemak ini dapat dicubit dan terlihat.

Sedangkan lemak viseral berada di sekitar organ dalam tubuh sehingga tidak terlihat. Lemak viseral inilah yang sering dihubungkan dengan kondisi obesitas di perut. Selain berbahaya karena dapat meningkatkan risiko penyakit tertentu, seperti penyakit jantung, lemak viseral sangat sulit untuk dihilangkan.

KEBIASAAN YANG MEMBUAT PERUT BUNCIT

Penyebab utama perut buncit yaitu penumpukan lemak di perut, atau biasa disebut lemak viseral. Meski tampak tidak berbahaya, perut buncit bisa memicu risiko berbagai penyakit yang berbahaya seperti kondisi obesitas dan penyakit jantung. 

Agar tidak salah langkah, di bawah ini beberapa kebiasaan yang diam-diam dapat membuat perut Anda buncit. 

1. Kurang tidur

Bagi Anda yang kerap terjaga di malam hari, entah karena pekerjaan atau memang sulit tidur, sehingga menjadi kurang tidur mungkin perlu berhati-hati. Hal ini dikarenakan kurang tidur bisa menjadi kebiasaan yang membuat perut Anda buncit.

Bahkan temuan ini telah dibuktikan melalui penelitian dari Journal of clinical sleep medicine. Penelitian tersebut memperlihatkan bahwa durasi tidur yang singkat dapat menambah berat badan.

Hal tersebut terjadi akibat adanya kelebihan lemak perut yang bisa menyebabkan perut buncit. Ada kemungkinan bahwa kurang tidur dapat membuat Anda lebih banyak makan yang mungkin berkontribusi terhadap lemak perut. 

2. Makan saat emosi

Kebiasaan makan ketika emosi ternyata bisa menjadi penyebab perut buncit. Makan saat emosi (emotional eating) merupakan kondisi ketika Anda makan selain untuk mengatasi rasa lapar. Anda mungkin makan karena sedih, depresi, stres, atau kesepian. 

Makanan dianggap sebagai pengalih perhatian yang mungkin bisa menenangkan emosi atau apa saja yang tengah mengganggu pikiran Anda. Sayangnya, kebiasaan ini bisa membuat tubuh mendapatkan asupan kalori lebih banyak dari yang dibutuhkan. 

Selain itu, emotional eating dapat mengganggu pilihan makanan sehat yang mungkin bisa menyebabkan lemak perut menumpuk dan membuatnya tampak buncit. 

3. Mengunyah terlalu cepat

Tahukah Anda bahwa mengunyah terlalu cepat bisa menjadi kebiasaan yang membuat perut buncit dan berisiko obesitas? Begini, orang yang mengunyah atau makan dengan cepat cenderung memiliki berat badan berlebih.

Sinyal lapar harus berpindah dari perut dan usus ke otak saat Anda makan. Sementara itu, otak perlu sekitar 20 menit untuk menghentikan keinginan makan. Bila makan terlalu cepat, tubuh akan mengonsumsi lebih banyak makanan dalam 20 menit. 

Artinya, kebiasaan ini bisa membuat Anda makan berlebihan dan mungkin menyebabkan perut buncit akibat terlambat menerima sinyal rasa kenyang. 

4. Frekuensi olahraga tidak teratur

Olahraga termasuk cara untuk membakar lemak di perut. Namun, aktivitas salah bisa membuat perut buncit tak hilang. Anda perlu mengetahui terlebih dahulu berapa ukuran lingkar pinggang untuk mengetahui durasi dan jenis olahraga yang diperlukan. 

Sebagai contoh, pria atau wanita dengan ukuran pinggang yang melebihi batas normal setidaknya perlu berolahraga selama 150 menit dalam seminggu. 

Durasi waktu tersebut pun bisa berubah tergantung jenis olahraga yang dilakukan. Tak hanya itu, frekuensi olahraga yang tak teratur bisa menjadi bumerang bagi lemak perut Anda. 

5. Terlalu sering makan gorengan atau makanan berminyak

Gorengan atau makanan yang digoreng dalam waktu berlebih mengandung kalori, garam, dan lemak yang tinggi. Ketiganya merupakan faktor penyumbang terbesar mengapa perut Anda bisa tampak buncit dan meningkatkan bahaya obesitas. 

Bagaimana tidak, lemak trans pada gorengan terbentuk ketika minyak nabati diubah secara kimiawi agar tetap padat. Sementara itu, asupan lemak trans yang tinggi bisa menyebabkan penambahan berat badan. 

Itu sebabnya, kebiasaan mengonsumsi makanan berminyak, terutama gorengan, bisa menjadi hal yang membuat perut Anda buncit. 

6. Jarang minum air 

Minum air yang cukup berperan penting dalam menjaga berat badan ideal. Meningkatkan asupan cairan dapat mempercepat lipolisis alias proses tubuh membakar lemak untuk energi.

Di lain sisi, jarang minum air secara tidak langsung bisa menyebabkan perut buncit. Menurut studi terhadap hewan yang dimuat dalam Frontiers in Nutrition, dehidrasi ringan dapat menurunkan lipolisis yang mungkin disebabkan perubahan hormonal. 

Beberapa ahli juga berpendapat bahwa air dapat menambah volume sel yang berperan penting dalam metabolisme lemak. Meski begitu, penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan, terutama pada subjek manusia.

7. Makan larut malam

Meski tidur dapat membakar kalori, tubuh tidak akan melakukannya secara optimal ketika Anda beristirahat dalam keadaan perut penuh. Terlambat atau makan larut malam dan berbaring setelahnya bisa memicu GERD dan masalah pencernaan lainnya. 

Kondisi ini terjadi akibat perubahan gravitasi, sehingga tubuh tidak dapat menarik makanan di perut menuju ke organ pencernaan selanjutnya. Maka itu, telat makan dan berbaring langsung setelah makan termasuk kebiasaan yang membuat perut buncit. 

Pada dasarnya, pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat menjadi penyebab penumpukan lemak perut yang berujung pada perut buncit. 

Bagaimanakah perut buncit yang berbahaya?

Ukurlah lingkar pinggang Anda untuk mengetahui apakah Anda memiliki obesitas. Anda dapat menggunakan meteran yang dilingkarkan di perut Anda. Posisi meteran adalah sejajar ujung tulang panggul dan pusar. Seorang laki-laki dinyatakan menderita obesitas apabila lingkar pinggang melebihi 102 cm. Sedangkan pada perempuan, di atas 89 cm.

Untuk memantau status gizi, Anda juga bisa menghitung indeks massa tubuh. Semakin tinggi angka indeks massa tubuh, berarti semakin banyak jumlah lemak di dalam tubuh. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES