Hukum dan Kriminal

Duh, Ibu Rumah Tangga di Banyuwangi Tertipu Investasi Bodong Ratusan Juta

Rabu, 10 November 2021 - 19:53 | 133.40k
Firda Sari, Inayatur Robbaniyah dan Okta Rinanda Saputri saat melapor ke polisi (Foto : Rizki Alfian/ TIMESIndonesia)
Firda Sari, Inayatur Robbaniyah dan Okta Rinanda Saputri saat melapor ke polisi (Foto : Rizki Alfian/ TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Nasib malang dialami tiga ibu rumah tangga asal Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur. Niat hati ingin berinvestasi, malah ketipu uang ratusan juta rupiah.

Mereka adalah Firda Sari, (27) asal Desa Kebunrejo, kehilangan Rp 35 juta, Okta Rinanda Saputri (21), asal Desa Kalibaru Kulon, Rp 20 juta dan Inayatur Robbaniyah (29) dari Desa Kalibaru Wetan, yang tertipu sebanyak Rp 144 juta.

Dari ketiganya, terduga pelaku yang bernama Sugiyatingsih (31) asal Dusun Terongan, Desa Kalibaru Kulon itu telah berhasil membawa kabur uang investasi senilai kurang lebih Rp 200 juta.

Uang yang disetorkan kepada pelaku dan dijanjikan bisa bertambah kali lipat itu ternyata tanpa wujud. Ketiga korban tersebut akhirnya melaporkan peristiwa yang dialaminya kepada aparat kepolisian.

"Sudah kami laporkan ke Polsek Kalibaru, berkas sudah masuk ke kepolisian," kata Inayatur Robbaniyah kepada TIMES Indonesia, Rabu (10/11/2021).

Ibu rumah tangga yang kerap disapa Naya itu bercerita, jika pelaku merupakan teman arisan. Pertemuan awal hingga ia dan kedua temannya kepincut investasi bodong, karena penawarannya menggiurkan.

Sugiyatingsih.jpgSugiyatingsih, pelaku yang membawa kabur uang investasi

"Hitungannya kalau investasi Rp 50 juta, maka setiap bulan dapat uang Rp 4.250 juta. Sedangkan jika investasi Rp 40 juta, maka per 10 hari akan mendapatkan Rp 6 juta," ungkap Naya.

Tak hanya itu, para korban juga ditawarkan berbagai pilihan paket untuk investasi. Yakni paket mingguan dan paket bulanan.

"Karena dari promosi sudah menjanjikan, saya kepincut. Akhirnya saya investasi tiga jenis sekaligus, yaitu Rp 50 juta, Rp 40 juta dan perhiasan emas senilai Rp 66 juta. Waktu itu bulan Oktober 2021," terang Naya.

"Setelah uang sudah disetorkan kepada pelaku, kita akhirnya menunggu. Nah, tapi kok nggak dikembalikan juga, sampai tanggal 5 November kemarin katanya mau dibalikin Rp 40 juta dulu. Ternyata enggak, malah perhiasan saya yang digadaikan di pegadaian dan dia kabur," imbuhnya.

Tak mau perhiasannya hilang, Naya kemudian memutuskan untuk menebusnya ke kantor Pegadaian dengan uang pribadi dengan nilai tebusan Rp 34 juta.

"Kita akhirnya mencari ke rumah pelaku. Tapi kata keluarganya masih nyari uang, minta nomer telepon katanya sudah ganti, lalu kita minta nomer barunya nggak dikasih," ungkap Naya geram.

Tak hanya itu, lanjut Naya, seluruh media sosial pelaku Sugiyatingsih juga telah nonaktif.

"Nomer teleponnya diblokir, FB-nya dimatikan, kayaknya instagramnya juga," ucap Naya.

Kini, ketiga korban hanya bisa terkulai lemas dan pasrah. Uang tabungan investasi yang mereka idam-idamkan untuk masa depan akhirnya kandas.

Firda Sari, Okta Rinanda Saputri dan Inayatur Robbaniyah berharap aparat kepolisian segera mengusut kasus investasi bodong tersebut. Sebab besar kemungkinan masih ada korban lain yang belum terungkap.

"Apalagi Sugiyatingsih ini adalah ketua arisan. Dan informasi yang saya dapatkan juga, uang arisan ikut dibawa kabur," tandas Inayatur Robbaniyah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES