Kopi TIMES

Mewujudkan Polisi yang Hebat, Kuat dan Humanis

Rabu, 10 November 2021 - 15:00 | 143.81k
Iqbal Suliansyah, Bidang Pertahanan dan Keamanan Dewan Pimpinan Pusat Rumah Produktif Indonesia, Wakil Ketua PPI Prov Aceh.
Iqbal Suliansyah, Bidang Pertahanan dan Keamanan Dewan Pimpinan Pusat Rumah Produktif Indonesia, Wakil Ketua PPI Prov Aceh.

TIMESINDONESIA, ACEH – Bulan September lalu, peternak ayam petelur bernama Suroto harus berurusan dengan pihak Kepolisian karena membentang poster bertuliskan “Pak Jokowi Bantu Peternak Beli Jagung dengan Harga Wajar”. Mural Presiden Jokowi yang tertulis 404:Not Found di bulan Agustus juga menjadi perhatian berbagai pihak karena, Kepolisian memburu para pelaku pembuat mural tersebut.

Mural di Batu Ceper, tersebut mendapat perhatian dari Jokowi dengan perintah langsung kepada Kepolisian untuk tidak reaktif menyikapi kritikan melalui mural. Jokowi menyampaikan sikapnya tersebut di Istana Presiden dalam pertemuan dengan sejumlah pemimpin redaksi media.

Menanggapi perintah Presiden Jokowi, Kapolri Jenderal Listya SIgit Prabowo mengeluarkan Surat Telegram dengan nomor : STR/862/IX/PAM.3./2021 tertanggal 15 September 2021, arahannya berkaitan dengan penyampaian aspirasi yang harus disikapi secara humanis oleh para jajarannya di Polda ketika Presiden melakukan kunjungan.

Tugas yang tidak mudah untuk Kapolri untuk mewujudkan Polisi yang hebat, kuat dan humanis. Semenjak menjadi Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan semangat Presisi yaitu prediktif, responsibilitas, transparansi, berkeadilan terus mengumandangkan konsep tersebut guna pelayanan lebih terintegrasi, modern, mudah, dan cepat.

Oktober lalu, anggota Polri yang bertugas di Polres Tangerang membuat viral media sosial melalui aksinya di video 48 detik. Insiden kekerasan menjadi sorotan ketika aksi anggota Polri yang membanting salah satu peserta aksi demo saat perayaan hari Ulang Tahun ke-389 Kabupaten Tangerang. Polisi tentunya tetap harus tegas namun sisi humanis menjadi utama, agar komitmen Jenderal Listyo Sigit yang tertuang dalam 8 komitmen dalam memperbaiki citra Polisi benar bisa terwujud.PON ke-6, citra polisi diharapkan menampilkan kepemimpinan yang melayani dan menjadi teladan.

Semenjak dilantik di Istana Presiden tepatnya 27 Januari 2021, Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadapi pekerjaan yang tidak mudah. Perang Tagar Percuma Lapor Polisi, sempat viral beberapa waktu lalu tentunya menguji kepemimpinan alumni Akademi Kepolisian tahun 1991 ini di mata publik.Kapolri tentunya tidak diam, memangkas anak buahnya terlihat dari perkembangan rotasi di Polri yang terus terjadi .

Kapolri akan memotong kepala alias menindak pimpinan yang bermasalah dibuktikan dengan pencopotan 7 pejabat. Kadiv Humas Polri ketika itu yaitu Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono menegaskan keputusan ini sebagai wujud komitmen Kapolri diharapkan dapat memberikan efek jera kepada seluruh anggota Polri agar tidak melanggar aturan, karena personel Polri harus memiliki jiwa kepemimpinan yang mengayomi dan melayani masyarakat serta anggotanya.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan institusi ini perlahan tapi pasti tidak pernah puas untuk mewujudkan Polisi yang lebih dicintai masyarakat. Melalui Bhayangkara Mural Festival, Kepolisian menunjukkan sikapnya untuk siap dikritik dan ingin masyarkat bisa menjadi alasan untuk Polisi bekerja sepenuh hati.

Mengutip pernyataan Ketua Kompolnas, Irjen Pol (Purn) Benny Jozua Mamoto bahwa Kepolisian harus terus berbenah. Era reformasi digital merupakan momentum agar Kepolisian terus melakukan pengawasan baik di internal maupun eksternal dan sepakat dengan usulan ormas Islam, Muhammadiyah terkait slogan “Polisi Sahabat Umat”.Jaya selalu Polisi, semoga semakin profesional dan dekat dengan masyarakat.

***

*)Oleh: Iqbal Suliansyah, Bidang Pertahanan dan Keamanan Dewan Pimpinan Pusat Rumah Produktif Indonesia, Wakil Ketua PPI Prov Aceh.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

***

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES