Kopi TIMES

Pentingnya Bahasa Dalam Kehidupan

Senin, 08 November 2021 - 17:32 | 779.46k
Aldha Bhayu Setiyana, Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prodi Bahasa dan Sastra Arab.
Aldha Bhayu Setiyana, Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prodi Bahasa dan Sastra Arab.

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Di dalam masyarakat, bahasa sering digunakan dalam berbagai konteks dan banyak makna. Bahasa juga merupakan dari kumpulan kata di mana masing-masing kata memiliki makna dan hubungan abstrak dengan suatu konsep.

Bahasa dipergunakan manusia dalam segala aktivitas kehidupan. Dengan demikian, bahasa merupakan hal yang paling hakiki dalam kehidupan manusia. Bahasa sendiri memiliki fungsi penting dalam kehidupan sehari-hari yaitu untuk berkomunikasi. Selain sebagai alat komunikasi maupun berinteraksi, bahasa juga memiliki arti penting sebagai metode pembelajaran pada lingkup bahasa itu sendiri.

Bahasa juga berfungsi sebagai identitas suatu suku atau bangsa karena keunikannya. Karena setiap suku atau bangsa tentunya memiliki bahasa yang berbeda. Karena pentingnya berkomunikasi maka setiap tatanan masyarakat harus memiliki sarana untuk berkomunikasi yaitu dengan bahasa. Karena tidak ada masyarakat tanpa bahasa, dan tidak ada pula bahasa tanpa masyarakat.

Berbeda dari binatang, manusia mampu mempertukarkan ucapan lewat bahasa untuk berinteraksi dengan sesamanya. Jadi, fungsi utama bahasa ialah memenuhi kebutuhan komunikasi di antara sesama manusia. Selain itu, dalam kehidupan manusia, bahasa juga sangat terkait dengan perkembangan budaya. 

Setiap aktivitas dalam kehidupan manusia, memiliki unsur bahasa di dalamnya. Maka, untuk memahami perkembangan sebuah kebudayaan, terlebih dahulu perlu diteliti perkembangan bahasa dalam masyarakatnya.Bahasa dapat menunjukkan pola hubungan dan stratifikasi sosial di suatu masyarakat. Contoh, dalam kebudayaan Jawa, anak berbicara dengan orang tua menggunakan bahasa Jawa krama (bahasa halus). Sementara ketika bercakap dengan yang sesama usianya, orang Jawa memakai bahasa ngoko (bahasa kasar).

Bahasa dapat menunjukkan simbol budaya di suatu suku bangsa. Hal ini terbukti dari keberadaan dialek atau logat bahasa yang beragam dari berbagai suku bangsa. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan secara geografis dan pelapisan lingkungan sosial antarsuku bangsa dalam kehidupan masyarakat.

Bahasa menjadi bermakna apabila bahasa dilihat pada konteks penggunaannya. Konteks yang dimaksud adalah konteks sosial yang meliputi konteks situasi dan konteks kultural. Konteks situasi merupakan lingkungan langsung yang berada di dalam pengunaan bahasa, yang terdiri atas tiga aspek: field (medan), tenor (pelibat), dan mode (moda). Ketiga aspek tersebut bekerja secara simultan untuk membentuk konfigurasi makna.

Konteks kultural adalah suatu sistem nilai dan norma yang merepresentasikan kepercayaan di dalam kebudayaan tertentu, yang meliputi segala sesuatu yang dipercaya benar atau salah, baik atau buruk.

***

*)Oleh: Aldha Bhayu Setiyana, Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prodi Bahasa dan Sastra Arab.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

***

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES