Politik

Ahmad Sahroni Minta Densus 88 Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai Penyemangat

Senin, 08 November 2021 - 11:57 | 32.54k
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni saat mengikuti agenda rapat di gedung DPR RI Jakarta (FOTO: Dokumen/Ahmad Sahroni)
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni saat mengikuti agenda rapat di gedung DPR RI Jakarta (FOTO: Dokumen/Ahmad Sahroni)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengatakan capaian kinerja Densus 88, yang menangkap empat terduga teroris kelompok Jamaah Islamiyah (JI) di wilayah Lampung harus diapresiasi. Menurut Sahroni, masyarakat Indonesia harus bangga dengan keberadaan pasukan khusus tersebut. Mereka selama rela meninggalkan keluarga, bahkan resiko nyawa dikorbankan untuk melakukan penyelidikan.

Dia menegaskan, kritikan yang disampaikan lembaga dan masyarakat terhadap kinerja Densus 88 merupakan hal yang biasa dan harus dijadikan semangat untuk perbaikan kinerja ke depan.

"Tentu saja capaian kinerja Densus 88 patut diapresiasi dan harus dipertahankan agar lebih hebat ke depannya," kata Sahroni, di Jakarta, Senin (8/11/2021).

Ahmad Sahroni menegaskan, tugas pokok Densus 88 adalah memberantas teroris yang meresahkan warga dan negara dengan segala upaya dan tindakan yang dilakukannya.

Kehadiran pasukan keamanan yang sangat terlatih tersebut, mampu membuat masyarakat lega dan aman jika pelaku teror ditangkap. Dia mempertanyakan, kenapa baberapa hari terakhir mencul kritik terhadap mereka yang jelas-jelas berprestasi.

"Kritikan terhadap Densus 88 adalah hal biasa untuk memberikan semangat atas kinerja khususnya untuk ke depannya. Saya yakin semakin mereka berprestasi semakin juga bermunculan kelompok teroris menyebar fitnah," imbuhnya.

Sebagai informasi, sebelumnya Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas meminta kepada Detasemen Khusus 88 (Densus 88) Antiteror Polri tak hanya sibuk mengambil kotak amal yang diduga untuk mendanai kepentingan kelompok teroris semata. Ia juga meminta Densus 88 turut menangkap para teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Anwar mengakui bahwa persoalan radikalisme dan terorisme menjadi ancaman bagi masa depan bangsa.

Dia mempertanyakan mengapa Densus 88 hanya sibuk mencari kelompok radikal semata. Anwar mengaku tidak terdengar berita Densus 88 terjun ke Papua mencari dan menangkap para pelaku KKB.

"Untuk itu kita sangat mengharapkan agar Densus 88 lebih fokus ke masalah Papua dan jangan terlalu sibuk mengambil kotak-kotak amal yang ada," kata Anwar. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES