Gaya Hidup

Di Acara Coffee vs Mixology, Matos Kenalkan Tren Seni Meracik Bahan Minuman

Minggu, 07 November 2021 - 01:28 | 68.74k
Proses Peracikan Minuman Mixology di Acara Coffee vs Mixology Matos, Sabtu (6/11/2021) (Foto: Rahmawati Wulansari / TIMES Indonesia)
Proses Peracikan Minuman Mixology di Acara Coffee vs Mixology Matos, Sabtu (6/11/2021) (Foto: Rahmawati Wulansari / TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Tiga hari berturut, mulai Jumat (5/11/2021) hingga Minggu (7/11/2021), Malang Town Square (Matos) menggelar acara Coffee vs Mixology.

Dalam tiga hari tersebut, pengunjung dikenalkan dengan berbagai rasa dan macam teknik bartending dalam seni meracik bahan minuman atau yang umum dikenal dengan istilah Mixology.

Mixology di Indonesia telah dikenal banyak orang dan cukup diminati, terutama di kota - kota besar. Selain itu kini juga ada perlombaan kopi baik skala nasional maupun internasional di dalamnya ada Signature Drink yang dicampur dengan Mixology.

"Ada total 140 macam rasa Mixology di dunia, sedangkan untuk di Indonesia ada 72 macam rasa. Berbagai macam rasa tersebut berbeda bergantung pada area, seperti contohnya untuk area Malang itu karakternya tidak berani mencoba rasa baru jadi masih rasa yang umum saja seperti lychee, strawberry, mint, caramel. Berbeda dengan Surabaya yang justru ingin mencoba rasa baru," terang Bonny Harun Aprianto, ahli Mixology dalam acara Coffee vs Mixology kepada TIMES Indonesia Sabtu (6/11/2021).

Matos a

Melihat minat masyarakat terhadap minuman dari Mixology yang semakin meningkat, para ahli Mixology mencoba untuk lebih mengembangkan jenis minuman yang ada. Tentunya diperlukan beberapa teknik bartending dalam proses meracik dan mencampur bahan minuman tersebut.

Bonny melanjutkan, ada lima teknik bartending yaitu pertama ada blending dengan cara menggunakan blender dalam peracikannya. Kedua ada shaking yaitu bahan minuman dikocok dalam shoker koktail. Berikutnya ada build yaitu dengan meletakkan massa jenis bahan terberat di paling bawah, kemudian di atasnya dapat diisi bahan lainnya dengan maksimal 4 - 5 layer. Keempat ada throwing yang biasanya seperti pada proses pembuatan kopi tarik. Terakhir ada stirring dengan memasukkan bahan minuman dalam satu gelas lalu diaduk.

Matos-b.jpg

"Selain teknik konvensional tersebut, ada pula teknik yang tidak konvensional yang tentu membutuhkan alat dan sumber daya manusia yang berpengalaman. Mixology ini dapat dipelajari oleh siapapun bahkan secara otodidak seperti melalui Youtube, tetapi memang lebih baik apabila dapat mempelajarinya dari sekolah, kursus atau tempat kerja," tambah Bonny Harun Aprianto kepada TIMES Indonesia Sabtu (6/11/2021).

Sebagai ahli Mixology yang telah sepuluh tahun menekuni dunia Mixology, Bonny Harun berharap acara Coffee vs Mixology yang digelar Matos ini, dapat meningkatkan nilai jual produk minuman yang ada di Indonesia. Dalam artian dengan membuat minuman dari bahan lokal, meskipun tentu ada beberapa bahan yang harus import, tetapi masih ada nuansa Indonesia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES