News Commerce

Talkshow di Matos, Duet Mr Sivaraja dan Sukron Bicara Prospek Bisnis Kopi

Sabtu, 06 November 2021 - 19:50 | 48.22k
Dua pemateri yakni Mr Sivaraja dan Sukron saat menjelaskan seputar kopi di acara Talk show bersama Matos. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)
Dua pemateri yakni Mr Sivaraja dan Sukron saat menjelaskan seputar kopi di acara Talk show bersama Matos. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Malang Town Square (Matos) kembali menghadirkan Talkshow menarik yang mengundang dua tokoh sekaligus pegiat kopi. Mereka adalah Mr Sivaraja dan Sukron.

Sivaraja merupakan Owner Amstirdam Coffee. Dia merupakan pebisnis kopi yang sukses di Malang dan menjadi pegiat kopi tingkat nasional. Sedangkan Sukron merupakan Owner Kopi Taji Lereng Bromo. Sukron juga Juara Nasional Pemuda Pelopor 2021 bidang pangan.

Mr Sivaraja menjelaskan awalnya pada tahun 2000-an dia mendapatkan kesempatan untuk tinggal di Australia. Waktu itu kopi sebagai kebiasaan artinya mayoritas masyarakat setiap hari minum kopi.

Matos B

"Nah saya menemukan coffee shop yang kopinya enak. Setelah saya cari-cari ternyata komponen kopinya itu mereka nyebut kopi Java Dampit. Saya diliatin petanya dan ternyata di Malang. Kopi Dampit yang terkenal di luar negeri. Kopi Indonesia di luar negeri diapresiasi," ungkapnya.

"Yang lebih menarik lagi, 70-80 persen kopi dari Malang selatan diekspor ke luar negeri," tambahnya.

Dari rasa penasaran itu lah, Siva belajar lebih mendalam lagi tentang proses membuat kopi mulai penggorengan, cara menyeduh dan lainnya.

"Kopi itu seperti nasi goreng, jadi kita harus tau kapan apinya besar, kapan apinya kecil, kapan dimatikan. Jadi kopi yang digoreng dengan suhu yang berbeda akan menghasilkan rasa yang berbeda," jelasnya.

Kemudian, dengan modal nekat, dia mulai berbisnis kopi pada tahun 2011. Dia bersyukur karena animo masyarakat sangat bagus.

"Kita selalu mengedukasi pasar bahwa kopi adalah sesuatu untuk dinikmati jadi bukan sebuah keharusan. Di Indonesia, kopi itu seperti sebuah keharusan, nah di luar negeri minum kopi itu sedikit tetapi untuk dinikmati. Itu yang berusaha kami edukasikan. Jadi menikmati kopi itu menjadi hobi," bebernya.

Matos C

Sementara itu, Sukron juga menceritakan bagaimana ia menjalani bisnis di bidang kopi. Sukron dapat apresiasi dari banyak pihak.

Dipilihnya menjadi pemuda pelopor di bidang pangan, bukan tanpa alasan. Dia semakin kuat menjadi juara karena tidak hanya mengangkat kopi, namun juga tanaman lainnya seperti sayur-sayuran.

Ia bersyukur bisnisnya di Kopi Taji Lereng Bromo mendapatkan keuntungan yang luar biasa. Dari bisnisnya ini, ia bisa membuka lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat sekitar.

Terkait teknik menanam kopi, Sukron menjelaskan petani harus melihat ketinggian dari suatu daerah tersebut.

"Kalau mau menanam jenis arabica bisa di ketinggian di atas 800 meter. Kalau kita di dataran rendah bisa robusta," kata Sukron.

Baik Sukron maupun Mr Sivaraja, keduanya adalah pegiat kopi sukses dari Malang. Selain mereka, Matos juga mengundang Sri Widji Wahyuning Utami (Tim Penggagas Jelajah Kopi Nusantara), serta Bonny Harun Aprianto (Mixologist profesional). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES