Kesehatan

Probiotik Bisa Memulihkan Hipertensi, Bagaimana Bisa? Simak Riset Ini

Jumat, 05 November 2021 - 21:57 | 90.52k
ILUSTRASI - Serangan stroke. (FOTO: INTEGRIS Health)
ILUSTRASI - Serangan stroke. (FOTO: INTEGRIS Health)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Arman (bukan nama sebenarnya) tiba-tiba ambruk. Tubuhnya tak bisa digerakkan. Keluarganya menjerit kaget. Semua panik.

Untunglah, Arman cepat dibawa ke rumah sakit terdekat. Setelah ditangani di IGD, ia divonis kena serangan stroke. Tekanan darahnya sangat tinggi untuk ukuran usianya yang baru kepala tiga. Hipertensi itulah yang menjadi penyebab serangan stroke.

Cerita seperti Arman itu banyak terjadi. Semua akibat hipertensi (tekanan darah tinggi) yang tak segera diatasi. "Padahal sesungguhnya hipertensi itu bisa dipulihkan dengan cara mudah dan murah. Yakni dengan probiotik," ucap Ge Recta Geson, founder AMRO Institute, lembaga riset mikrobiota asal Surabaya.

Bagaimana probiotik bisa memulihkan hipertensi? Recta menerangkan, fungsi probiotiklah yang bisa membuat hipertensi teratasi.

Ada empat fungsi probiotik berkaitan dengan tekanan darah tinggi. "Pertama, probiotik dapat menurunkan kolesterol jenis LDL dan Trigliserida," terang dirut PT AMA, produsen probiotik PRO EM-1 ini.

Dijelaskan, strain Lactobacillus dan Bifidobacteria memproduksi BSH (Bile Salt Hidrolase). BSH kemudian men-dekonjugasi Bile Acid (Asam Empedu) sehingga tidak bisa diserap oleh usus dan tereksresi melalui BAB. Sehingga dibutuhkan lebih banyak kolesterol untuk produksi asam empedu. Akibatnya kadar kolesterol darah turun. 

Asam empedu ter-dekonjugasi mengikat kolesterol makanan dalam usus sehingga tidak diserap dan terekskresi melalui BAB. Dengan demikian kadar kolesterol darah menurun. 

Strain Lactobacillus menurunkan kadar HMGCR (HMG CoA Reduktase), enzim yang diperlukan untuk sintesa kolesterol dalam hati. Menurunnya kadar HMGCR diikuti dengan penurunan kadar kolesterol darah. 

"Di sini Probiotik akan mencerna serat atau prebiotik menghasilkan asam lemak rantai pendek yaitu asam propionat dan asam butirat. Kedua asam organik ini menghambat produksi kolesterol dalam hati sehingga kadar kolesterol darah turun," jelas Recta. 

Kedua, sambung Recta, Probiotik meregulasi sistem renin-angiostensin dengan produksi peptida yang berfungsi sebagai angiotensin-converting enzyme inhibitor. 

Angiotensin I ini diubah oleh Angiotensin Converting Enzyme 1 menjadi Angiotensin II. Ikatan antara Angiotensin II dengan reseptor AT1R mengakibatkan penyempitan pembuluh darah (Vasoconstriction). Sedang ikatan antara Angiotensin II dengan reseptor AT2R mengakibatkan pelebaran pembuluh darah (Vasodialation). 

"Kerja ACE 1 ini dihambat oleh peptida yang diproduksi oleh probiotik, dengan demikian penyempitan pembuluh darah dapat dicegah," jelasnya. 

Ketiga, probiotik memperbaiki disfungsi endotel atau sel pembuluh darah. Di sini NO berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah. Radikal bebas sebagai produk sampingan dari proses memproduksi ATP di mitokondria akan mengikat NO sehingga ketersediaan NO menjadi sedikit, akibatnya pembuluh darah menjadi menyempit. 

ONOO- sebagai hasil reaksi NO dan radikal bebas mengakibatkan penyempitan pembuluh darah.
Suplementasi probiotik akan meningkatkan ketersediaan Antioksidan. Antioksidan menetralisir radikal bebas sehingga ketersediaan NO cukup dan mencegah terbentuknya ONOO-.

Keempat, Probiotik mencegah dan mengurangi Atherosclerosis. Terbentuknya plak dalam pembuluh darah karena stres oksidatif akibat terbentuk radikal bebas. Antioksidan bisa mencegah terbentuknya plak dengan menetralisir radikal bebas. Antioksidan yang diproduksi probiotik meredakan inflamasi yang terjadi dalam pembuluh darah. 

"Mikrobiota usus yang dibangun dengan suplementasi probiotik akan memodulasi respon imun supaya selalu dalam keadaan seimbang. Sehingga tidak terjadi inflamasi yang berlebihan dalam tubuh termasuk pembuluh darah," papar Recta.

Kelima, Probiotik menurunkan kadar gula darah dan resistensi insulin. Penyebab resistensi insulin antara lain ROS (radikal bebas), LPS atau TMAO yang merupakan metabolit patogen, merangsang sel untuk meningkatkan produksi sitokin proinflamasi TNF-alfa sehingga terjadi keradangan sistemik. 

Keradangan sistemik mengakibatkan produksi dan translokasi GLUT-4 (glucose transporter-4) terganggu. GLUT-4 adalah protein pengantar masuk glukosa dari darah ke dalam sel.

"Suplementasi PRO EM-1 juga meningkatkan sintesa protein GLUT-4 dalam ambilan dan penggunaan glukosa sehingga glukosa darah turun," kata Recta.

Anti-inflamasi alami yang merupakan hasil fermentasi dalam produk PRO EM-1 adalah Embelin, Gingerol, Diallyl Sulfide dan 16 alfa -hidroxysterone.  Suplementasi PRO EM-1 berefek meredakan keradangan yang ditandai dengan penurunan TNF- alfa secara signifikan. 

"Antioksidan alami yang terkandung dalam PRO EM-1 akan menetralisir ROS (radikal bebas) penyebab stress oksidatif," jelas Recta.

Jadi dengan mengonsumsi probiotik dan prebiotik secara rutin, menjadi bagian life style akan menurunkan tekanan darah tinggi dan menjaganya dalam level yang aman. Cara praktis untuk mendapat asupan keduanya baik probiotik maupun prebiotik dengan suplementasi PRO EM-1 untuk memulihkan hipertensi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES