School of Information Technology UC Surabaya Kembangkan The Classroom of Tomorrow

TIMESINDONESIA, SURABAYA – School of Information Technology (SIFT) Universitas Ciputra atau UC Surabaya berupaya mengembangan fasilitas belajar mengajar modern untuk metoda luring (offline) atau tatap muka. Fasilitas baru ini akan dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa program studi Informatika dan program studi Sistem Informasi yang terdapat di fakultas tersebut.

Konsep ruang yang disediakan di fasilitas baru kampus Universitas Ciputra yang terletak di Surabaya Barat ini menganut konsep The Classroom of Tomorrow. Dekan SIFT, Bapak Trianggoro Wiradinata, Ph.D mengatakan, konsep desain fasilitas baru ini terinspirasi oleh tulisan David D. Thornburg, Ph.D. yang dituliskan dalam sebuah dokumen berjudul Campfires in Cyberspace: Primordial Metaphors for Learning in the 21st Century.

Konsep yang digagas adalah penyediaan fasilitas ruang peralatan yang terbagi menjadi empat area, dimana umumnya fasilitas pembelajaran di kampus kebanyakan hanya menyediakan 1-3 area saja.

Ketua Program Studi Informatika UC Stephanus Eko Wahyudi melanjutkan penjelasan mengenai filosofi dari keempat area atau learning space dimaksud. Konsep keempat jenis area tersebut berdasarkan Primordial Metaphors adalah disebut campfire, watering hole, cave, dan life.

Pak Eko menyampaikan bahwa konsep yang pertama adalah Campfire, dimana pada fasilitas ini konsep yang diusung adalah proses pembelajaran yang lebih bersifat klasikal. Metode belajar ini lebih banyak bersifat satu arah meski tidak menutup kemungkinan interaksi antara pembicara dan pendengar.

Banyak yang beranggapan bahwa proses pembelajaran seperti ini sudah waktunya untuk ditinggalkan, karena saat ini interaksi antara pengajar dengan pembelajar haruslah bersifat dua arah. Namun demikian, metode ini masih dibutuhkan dan terhitung efektif untuk penyampaikan konsep atau pemaparan dari pembicara yang memiliki pengetahuan atau pemahaman lebih awal.

Pembicara merupakan tokoh sentral yang berada di tengah dari sekelompok orang duduk mengitari sekelilingnya. Konsep ini diterjemahkan pada SIFT UC dalam bentuk sebuah ruang yang disebut dengan QWERTY Theater. Ruang ini didesain dengan metaphor Apple iMac dan tempat duduknya terdiri dari berbagai huruf yang terdapat pada papan ketik (keyboard) komputer.

Selain kuliah, tempat ini dapat dimanfaatkan untuk sesi seminar maupun talks dengan pembicara tamu, misalnya dari institusi partner seperti Apple Developer Academy, Metrodata Academy, dan sebagainya.

Konsep area kedua adalah Watering Hole, dimana pada area ini dapat dilakukan proses kolaborasi dan diskusi dari setiap orang yang ada di dalamnya. Peran masing-masing saat melakukan aktivitas di area ini tidak sebagai guru dan murid, atau dosen dengan mahasiswa, namun saling belajar dan saling mengisi.

Masing-masing orang dapat membagikan pengetahuan dan pengalaman kepada yang lain sehingga semua akan mendapatkan berbagai informasi baru yang bermanfaat bagi pengembangan dirinya. Dalam area ini tersedia area Mediascape, Coworking area, dan Studio yang dapat difungsikan mewadahi aktitivas dalam ruang belajar kedua ini.

Mahasiswa dapat merefleksikan dan menginternalisasi hasil belajar yang sudah dilakukannya pada area Cave. Pada area yang diberi nama Red Zone ini, mahasiswa dapat fokus bekerja secara pribadi sesuai gaya belajarnya, misalnya bisa sambil mendengarkan musik melalui headset. Mereka dapat menuliskan proposal,  membuat Business Model Canvas, menentukan poin-poin diskusi, dan berbagai aktivitas lainnya.

Di area terakhir yang disebut dengan Life, mahasiswa dapat mengaktuliasasikan hasil belajar dan pemikirannya. Tersedia 2 ruangan yang disebut dengan Eureka Room, dimana mahasiswa dapat mempresentasikan gagasannya dengan para stakeholders, misalnya mentor, fasilitator, calon pelanggan, investor, atau pihak lainnya.

Menurut Pak Eko, fasilitas yang disediakan tidak hanya berupa ruang dan furnitur yang cantik, namun dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk mendukung pembelajaran hybrid classroom, gabungan dari pertemuan offline atau luring dan daring (online) di saat yang sama. Pada area QWERTY theater misalnya, dilengkapi dengan kamera video conference canggih PTZ Logitech Group dan dilengkapi 3 Smart TV dengan ukuran 85 inci dan 55 inci dengan resolusi 4K, yang mana semuanya mendukung Apple Airplay 2 dan Screencast.

Demikian pula dengan coworking area dan mediascape, keduanya dilengkapi dengan Smart TV 65 inci dan 55 inci.  Kedua studio juga dilengkapi webcam external dan masing-masing dilengkapi 5 buah Smart TV dengan ukuran 55 inci yang dapat dimanfaatkan untuk berdikusi oleh kelompok mahasiswa. Tidak ketinggalan untuk Eureka Room, masing-masing ruang dilengkapi dengan camera Logitech Group, Elgato Streamdeck, dan berbagai alat pendukung lain yang mendukung penyelenggaraan webinar.

Adi Suryaputra, Kaprodi Sistem Informasi menambahkan informasi bahwa fasilitas ini telah diresmikan pada 3 Nopember 2021 oleh para Pimpinan Yayasan dan Jajaran Rektorat. Acara ini dihadiri juga oleh para Dekanat, Kaprodi, dan juga para Kepala Departemen.

Program studi Informatika (Terakreditasi A) UC Surabaya dan Program Studi Sistem Informasi akan memanfaatkan fasilitas baru ini pada pertemuan yang diselenggarakan secara hybrid mulai tanggal 8 Nopember 2021 mendatang. Semoga fasilitas ini dapat mendukung proses belajar yang menyenangkan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement