Kesehatan

Musim Penghujan, 26 Ribu Kader Kesehatan Surabaya Berantas DBD

Kamis, 04 November 2021 - 20:10 | 44.90k
Nyamuk Aedes aegypti penyebab Demam Berdarah. (FOTO: dok. TIMES Indonesia)
Nyamuk Aedes aegypti penyebab Demam Berdarah. (FOTO: dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYAMusim penghujan mulai masuk di Surabaya, pemerintah kota terus berkomitmen memberantas Demam Berdarah Dengue (DBD). Sebanyak 26.541 kader kesehatan se-Kota Pahlawan bekerjasama dengan jajaran Puskesmas untuk memberantas penyakit musiman ini.

Berdasarkan SE nomor 443/12475/436.7.2/2021 yang disebarkan kepada Kepala Perangkat Daerah, Camat, Lurah, RT/RW, sekolah, tempat ibadah, pengelola mal, dan semua perusahaan di Kota Surabaya, diimbau oleh Wali Kota Eri Cahyadi untuk waspada terhadap penyakit DBD.

‘’Melalui SE itu saya sudah meminta untuk menggerakan masyarakat atau anggota di masing-masing institusi dalam upaya peningkatan kewaspadaan terhadap penyakit DBD di Kota Surabaya, karena Surabaya akan memasuki musim penghujan,’’ kata Eri.

Ia juga berharap warga menerapkan protokol 3M Plus (PSN 3M Plus) untuk pemberantasan DBD. Menjaga kebersihan bak dan kamar mandi untuk mencegah timbulnya jentik-jentik nyamuk.

Memanfaatkan sampah-sampah yang dapat di daur ulang agar tidak menggenang air yang berpotensi tempat berkembangnya jentik nyamuk.

Menghindari gigitan nyamuk dengan cara memakai anti nyamuk, memelihara ikan pemakan nyamuk, ataupun mengganti air vas bungan dan tempat minum burung.

‘’Saya juga minta untuk melaksanakan Gerakan 1 Rumah/Gedung 1 Jumantik (G1R1J) dengan melibatkan kader kesehatan atau karyawan institusi untuk memantau dan memastikan tidak ada jentik di lingkungan masing-masing termasuk lapangan atau tanah kosong dan fasilitas umum lainnya,’’ ujarnya.

Masyarakat diharapkan menerapkan pula Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara terus menerus, dikarenakan cara konvensional seperti fogging tidaklah efektif untuk membunuh jentik nyamuk.

Apabila orang terdekat ada yang memiliki gejala DBD, diharapkan juga oleh Wali Kota Eri untuk segera membawa ke fasilitas kesehatan terdekat.

Setiap protokol kesehatan yang dijalankan juga harus tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19 yang ada, meski sudah mulai melandai.

Febria Rachmanita selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait di berbagai sektor masyarakat di Surabaya untuk melaksanakan protokol pencegahan DBD.

‘’Jumlah petugas puskesmas yang diturunkan sesuai dengan jumlah penanggung jawab PSN di wilayah binaan yang ada di setiap kelurahan, rata-rata 2-3 orang per RW di bantu RT/RW setempat," jelasnya.

"Selain itu, kami melibatkan sebanyak 26.541 kader kesehatan untuk bergerak hingga ke rumah-rumah warga. Melalui cara ini semoga DBD di musim penghujan Surabaya bisa ditekan,’’ imbuh peraih Anugerah TIMES Indonesia Woman of The Year Surabaya tahun 2020 ini. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES