Kesehatan

Bunda PAUD Kendal: Lingkaran Setan Harus Diputus untuk Mencegah Terjadinya Stunting

Rabu, 03 November 2021 - 22:42 | 39.11k
Ketua Bunda PAUD Kendal, Chaca Federica, bersama Bunda PAUD dan pengurus Pokja Bunda PAUD se-Kendal, saat mengikuti Bimtek, di Pendopo Kendal, Rabu (03/11/2021). (Foto: Zamroni/TIMES Indonesia)
Ketua Bunda PAUD Kendal, Chaca Federica, bersama Bunda PAUD dan pengurus Pokja Bunda PAUD se-Kendal, saat mengikuti Bimtek, di Pendopo Kendal, Rabu (03/11/2021). (Foto: Zamroni/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, KENDAL – Ada lingkaran setan yang perlu diwaspadai dan dihilangkan, agar dalam mencegahan stunting pada anak bisa lebih mudah dan terkontrol. Hal itu disampaikan oleh ketua Bunda PAUD Kendal, Chaca Federica, saat acara "Bimtek Penguatan Kapasitas" bagi Bunda PAUD di tingkat Kecamatan dan pengurus Pokja Bunda PAUD di tingkat Kecamatan dan desa di seluruh Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Rabu (03/11/2021).

Dalam Bimtek yang dilaksanakan oleh tim penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kendal ini, Chaca menjelaskan, lingkaran setan pada lingkup stunting itu artinya, di lingkup keluarga selain ayah dan ibu sang anak masih ada kakek dan nenek sang anak. Kebanyakan kakek nenek ini dalam menangani bayi itu selalu ikut campur dan masih mengunakan pola pikir terdahulu yakni pola pikir dari nenek moyangnya terdahulu yang tidak berdasarkan pada ilmu kesehatan atau anjuran dari dokter. Hal itu yang diistilahkan lingkaran setan yang harus diputus.

"Misalkan seperti ketika sang nenek atau kakek memberikan makanan pada bayi yang baru berusia satu bulan dengan gerusan pisang, kan itu nggak boleh. Tapi ketika diingatkan malah bilangnya nenek tadi itu bahwa hal itu sudah biasa dilakukan oleh nenek-nenek moyang terdahulu. Nah! hal ini merupakan mata rantai yang perlu diputuskan," ucapnya.

Bunda PAUD Kendal 2

Chaca mengatakan, kasus stunting di Kendal saat ini masih terus meningkat, padahal dana dari APBN besar untuk penanganan stunting. Oleh karena itu saat ini pihaknya akan fokus penanganan stunting.

"Angka stunting di Kendal saat ini mencapai 8-9,5 persen, sekitar 517 anak di Kendal stunting. Terbanyak di wilayah Purwosari Sukorjo mencapai 57 anak yang stunting," tuturnya.

Dalam bimtek kali ini, peserta lebih ditekankan tentang pemahaman penanganan dan pencegahan stunting pada anak.

"Kita akan melaksanakan bimtek ini selama tiga hari, agar Bunda- bunda PAUD dan pengurus Pokja dari mulai tingkat Kecamatan sampai desa benar-benar tahu dan paham apa itu stunting, bagaimana penanganan dan pencegahannya," kata Chaca.

Menurut chaca, selama ini Bunda-bunda PAUD dan pengurus Pokja Bunda PAUD di Kendal belum tahu persis dan belum memahami benar apa itu stunting. Maka dari itu pihaknya mengadakan bimtek tersebut.

"Kalau mereka tidak dibekali pengetahuan dan wawasan terkait stunting dan tidak tahu apa itu stunting, bagaimana bisa menangani stunting. Mereka harus paham dan tahu dulu apa itu stunting, baru bisa mencegah dan menekan angka stunting," tandasnya.

Lebih lanjut dia menerangkan, pihaknya saat ini akan fokus pada penanganan stunting, sesuai intruksi dari Presiden RI bahwa Pemerintah akan fokus pada penanganan stunting dan mentargetkan angka stunting di angka 14 di tahun 2024.

Bunda PAUD Kendal 3

"Dengan adanya bimtek ini, semoga Bunda PAUD dan pengurus Pokja Bunda PAUD faham dan tau apa itu stunting, sehingga mereka bisa mengedukasi masyarakat di wilayahnya masing-masing," terangnya.

Sementara, Kabid pembinaan PAUD dan Pendidikan Nonformal, Joko Suprayitno mengatakan, bimtek ini akan berjalan selama tiga hari dan fokus pada materi stunting, dengan mendatangkan narasumber yang berkompeten yakni dokter spesialis anak.

"Semoga program ini bisa berjalan dengan baik dan bisa menekan angka stunting," pungkas Joko, usi acara bimtek bersama Bunda PAUD dan Pengurus Pokja Bunda PAUD se-Kabupaten Kendal. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES