Glutera News

Yuk Kenali Gejala Kanker Prostat

Selasa, 02 November 2021 - 17:10 | 93.86k

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kanker prostat adalah kanker pada pria yang berkembang di dalam kelenjar prostat, dan umumnya ditandai dengan gangguan buang air kecil. Sebagian besar penderita kanker prostat berusia di atas 65 tahun. Kanker ini tidak bersifat agresif dan berkembang secara perlahan. 

Prostat adalah kelenjar kecil yang terletak di bagian dasar kandung kemih. Kelenjar ini merupakan bagian dari sistem reproduksi dan posisinya mengelilingi saluran yang membawa urine dari kandung kemih ke penis. Prostat juga berfungsi sebagai penghasil semen, yaitu cairan yang dikeluarkan bersama sperma saat ejakulasi.

Menurut data WHO, kanker prostat adalah salah satu jenis kanker yang paling sering dialami oleh pria. Diperkirakan sekitar 1,3 juta pria di seluruh dunia menderita kanker prostat. Di Indonesia sendiri, kanker prostat menempati urutan ke-2 sebagai jenis kanker yang paling banyak diderita pada pria.

Penyebab Kanker Prostat

Penyebab kanker prostat adalah mutasi atau perubahan genetik pada sel-sel di kelenjar prostat. Namun, penyebab mutasi itu sendiri belum diketahui secara pasti. Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker prostat, antara lain:

• Pertambahan usia
• Menderita obesitas 
• Pola makan kurang serat, misalnya kurang asupan antioksidan seperti likopen 
• Paparan bahan kimia
• Menderita penyakit menular seksual 
• Memiliki keluarga yang menderita kanker prostat

Gluera-GSHH.jpg

Gejala Kanker Prostat

Kanker prostat tidak menimbulkan gejala apa pun pada tahap awal. Namun ketika kanker makin membesar atau kelenjar prostat mengalami peradangan, penderita akan merasakan gejala berupa gangguan buang air kecil, misalnya susah buang air kecil atau buang air kecil kurang lancar.

Berbagai Macam Gangguan Prostat yang Umum Terjadi.
Secara umum, terdapat tiga jenis gangguan prostat yang dapat menyerang pria, yaitu:

Benign prostatic hyperplasia (BPH) 

BPH atau yang biasa dikenal dengan pembesaran prostat jinak terjadi ketika kelenjar prostat membesar, sehingga saluran kemih mengalami penyempitan. Kondisi ini dapat menyebabkan otot kandung kemih menebal.

Lambat laun, dinding kandung kemih akan melemah dan sulit untuk mengeluarkan urine.

Ada beberapa gejala yang muncul akibat pembesaran prostat jinak (BPH), antara lain:

• Susah buang air kecil
• Aliran urine yang lemah dan tersendat-sendat
• Rasa tidak tuntas usai buang air kecil
• Sering ingin buang air kecil di malam hari

BPH umumnya terjadi seiring bertambahnya usia. Belum ada yang mengetahui secara pasti penyebab pembesaran prostat jinak. Namun, kondisi ini diperkirakan terjadi karena adanya perubahan pada kadar hormon seksual akibat proses penuaan.

Kondisi pembesaran prostat jinak (BPH) umumnya ditangani dengan pemberian obat-obatan. Jenis obat yang biasanya diresepkan untuk mengatasi pembesaran prostat jinak adalah penghambat alfa dan 5-alpha reductase inhibitor.

Penghambat alfa (alpha-blocker) adalah jenis obat yang bekerja dengan cara merelaksasi otot-otot di leher kandung kemih dan kelenjar prostat, sehingga memudahkan buang air kecil. Jenis obat yang tergolong penghambat alfa adalah alfuzosin, doxazosin, silodosin, tamsulosin, dan terazosin.

Sementara itu, 5-alpha reductase inhibitor adalah jenis obat yang dapat mengurangi ukuran prostat dengan cara menghambat hormon pemicu pembesaran prostat. Obat finasteride dan dutasteride adalah dua jenis obat golongan 5-alpha reductase inhibitor.

Selain itu, prosedur pembedahan juga dapat dilakukan untuk memperbaiki gejala BPH dan mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut. Tindakan operasi umumnya disarankan untuk penderita BPH yang ukuran prostatnya sudah sangat besar atau memiliki keluhan yang berat

Prostatitis

Prostatitis merupakan peradangan atau pembengkakan pada kelenjar prostat. Kondisi ini lebih sering terjadi pada pria yang berusia lebih muda, yaitu antara usia 30–50 tahun.

Prostatitis biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, yang bisa berasal dari infeksi saluran kemih atau penyakit menular seksual. Namun, pada beberapa kasus, penyebab prostatitis tidak dapat diketahui secara pasti.

Penyebab prostatitis dapat dikelompokkan berdasarkan jenisnya, yaitu:

• Prostatitis bakteri akut, yang diakibatkan oleh infeksi bakteri coli atau Nisseria gonorrhoeae 
• Prostatitis bakteri kronis, yang disebabkan oleh penyebaran bakteri dari saluran kemih atau infeksi saluran kemih (ISK) 
• Chronic prostatitis/chronic pelvic pain syndrome (CP/CPPS), yang belum diketahui secara pasti penyebabnya
• Asymptomatic inflammatory prostatitis, yaitu kondisi ketika kelenjar prostat mengalami peradangan, namun tidak menimbulkan gejala apa pun

Gejala prostatitis bisa sangat bervariasi pada tiap orang. Berikut ini adalah beberapa gejala yang dapat muncul:

• Sulit serta muncul sensasi nyeri atau perih saat buang air kecil
• Terdapat darah saat buang air kecil
• Sering buang air kecil, terutama pada malam hari
• Aliran urine yang lemah
• Rasa sakit ketika ejakulasi
• Air mani berdarah
• Disfungsi seksual atau kehilangan libido

Prostatitis dapat diobati dengan pemberian obat-obatan seperti antibiotik untuk membasmi kuman penyebab radang pada prostat, pemberian obat antinyeri, atau obat untuk melemaskan otot kandung kemih (alpha-blocker) yang juga digunakan untuk mengobati BPH.

Selain menggunakan obat, penderita prostatitis juga akan disarankan melakukan hal-hal yang membantu meredakan gejala prostatitis, seperti berendam air panas, menghindari minuman beralkohol dan rokok, serta membatasi konsumsi kafein.

Bersepeda, duduk terlalu lama, atau aktivitas apa pun yang dapat membuat prostat menjadi iritasi, juga perlu dihindari untuk sementara waktu hingga kondisi benar-benar pulih.

Jenis pengobatan kanker yang akan dilakukan tergantung dari tingkat pertumbuhan kanker dan kondisi kesehatan penderitanya. Secara umum, kanker prostat bisa ditangani dengan terapi radiasi, terapi hormon, kemoterapi, dan pembedahan untuk mengangkat kelenjar prostat.

Apabila kanker prostat terdeteksi sedini mungkin pada stadium awal, peluang sembuh dari kanker pun akan semakin besar. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan sesuai anjuran dokter, terutama jika Anda memiliki faktor risiko atau mengalami gejala gangguan pada prostat.

Jaga kesehatan prostat Anda dengan banyak mengonsumsi makanan yang kaya vitamin dan mineral, berolahraga secara rutin, dan mempertahankan berat badan ideal. Jika terdapat keluhan terkait gangguan prostat, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES