Peristiwa Nasional Indonesia Herd Immunity

Soroti Capaian Vaksinasi di Aceh, Panglima TNI dan Kapolri Pimpin Rapat Forkopimda

Rabu, 03 November 2021 - 08:06 | 54.11k
Panglima TNI dan Kapolri memberikan keterangan pers usai pimpin rapat Forkopimda Provinsi Aceh. (FOTO: Dok. Humas Polri for TIMES Indonesia)
Panglima TNI dan Kapolri memberikan keterangan pers usai pimpin rapat Forkopimda Provinsi Aceh. (FOTO: Dok. Humas Polri for TIMES Indonesia)
FOKUS

Indonesia Herd Immunity

TIMESINDONESIA, JAKARTAKapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyoroti Provinsi Aceh masih tergolong rendah soal capaian vaksinasi. Tanah Rencong menempati rangking 33 untuk capaian vaksinasi di skala nasional.

Hal tersebut disampaikan Kapolri saat memimpin rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Aceh bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto terkait evaluasi penanganan Pandemi Covid-19 pada Selasa (2/11/2021) kemarin.

Untuk mempercepat akselerasi vaksinasi, kata Kapolri, seluruh elemen mulai dari TNI, Polri, Pemda, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat, di Nangroe Aceh Darussalam harus bersatu padu dan bergandengan tangan melakukan strategi percepatan vaksinasi.

Kapolri-dan-Panglima-TNI-usai-tinjau-vaksinasi-di-Aceh.jpg Kapolri dan Panglima TNI usai tinjau vaksinasi di Aceh. (FOTO: Puspen TNI) 

“Kami bersama Panglima TNI datang langsung untuk lakukan dialog dengan seluruh Forkompinda, lembaga adat yang ada di Aceh, Forkopimda di tingkat daerah dan seluruh stakeholders yang ada. Baik dari para tokoh dari pemuka agama. Kami berdiskusi untuk mencari jalan terbaik bagaimana kita bisa meningkatkan akselerasi percepatan vaksinasi di wilayah Aceh,” kata Kapolri dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu (03/11/2021).

Menurut mantan Kapolda Banten ini, kunci untuk mengakselerasi vaksinasi adalah dengan terwujudnya sinergitas dan soliditas antara TNI, Polri, Pemerintah Daerah, dan seluruh elemen masyarakat.

Kapolri pun memberikan masukan, untuk mempercepat vaksinasi, diantaranya adalah melakukan sistem target dan bekerjasama dengan wilayah-wilayah yang berdekatan atau aglomerasi.

“Lakukan vaksinasi dengan sistem target dan kerjasama antar daerah yang berdekatan atau aglomerasi. Sehingga mampu meningkatkan capaian vaksinasi dengan cepat. Forkopimda Kabupaten/Kota harus kompak dalam melaksanakan akselerasi vaksinasi,” ujar eks Kabareskrim Polri tersebut.

Kapolri memaparkan, khusus di Banda Aceh, capaian vaksin dosis pertama telah mencapai 80 persen. Hal itu terbilang bagus. Namun, Kapolri menyebut, wilayah Aceh lainnya yang masih tergolong rendah.

Sehingga, kata Kapolri, jika dirata-ratakan di skala nasional, Aceh hanya berada di angka 31 persen. Sementara, beberapa provinsi sudah ada di angka 50 persen bahkan adapula yang sudah 100 persen, seperti DKI Jakarta, Bali, Kepri, dan DIY.

“Tentunya gap ini harus dikejar terus. Karena di beberapa wilayah Indonesia untuk dosis pertama seperti DKI Jakarta, Yogya, Kepri dan Bali sudah 100 persen,” ucap Kapolri.

Adanya sinergitas dan soliditas seluruh stakeholders di Aceh, Kapolri optimis bahwa kedepannya target Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi), untuk mencapai vaksinasi sebesar 70 persen dapat segera terwujud.

“Sehingga apa yang jadi target Pak Presiden di bulan November mencapai 60 persen dan akhir Desember bisa tercapai 70 persen,” tutur Kapolri.

Lebih dalam, Kapolri mengungkapkan, kunci untuk menghadapi Pandemi Covid-19 adalah melakukan strategi kombinasi. Yakni, melaksanakan vaksinasi secara maksimal, menjaga dan selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan melakukan treatment terhadap masyarakat yang positif virus corona, sehingga bisa diselamatkan dengan baik.

“Ini kombinasi yang harus terus dilaksanakan. Karena memang dengan kerja keras ini, Alhamdulillah Indonesia berada di rangking satu untuk kemampuan kita kendalikan laju Covid-19 se-Asia Tenggara. Jadi saya kira ini harus dipertahankan tentunya dengan akselerasi vaksinasi,” terang Kapolri.

Disisi lain, Kapolri juga merangkul para tokoh agama dan tokoh adat sama-sama melawan informasi palsu atau hoaks soal vaksin, yang menyebabkan sebagian masyarakat masih merasa takut untuk disuntik vaksin.

“Terhadap yang belum vaksin dan masih takut dengan hoaks. Tadi sudah disampaikan oleh para tokoh bahwa itu tentunya tidak benar. Sehingga bagaimana membangkitkan antusias masyarakat mau divaksin itu menjadi sangat penting. Dan ini perlu kerja keras, kerjasama dari seluruh rekan-rekan stakeholders, temasuk rekan media untuk bantu sosialisasikan,” papar Kapolri.

Lebih jauh, dengan adanya percepatan vaksinasi dan penerapan prokes, Sigit menyebut, Indonesia akan bisa mengantisipasi potensi lonjakan Covid-19 di akhir tahun nanti, yang dimana ada perayaan Natal 2021 dan Tahun 2022.

“Indonesia bisa pertahankan terkait pengendalian Covid-19 khususnya hadapi akhir tahun. Karena biasanya akan terjadi lonjakan. Ini harus kita jaga dengan prokes yang kuat dan vaksin yang lebih cepat. Dengan demikian laju Covid-19 bisa dikendalikan dan pertumbuhan ekonomi diharapkan bisa semakin meningkat,” jelas Kapolri.

Selain memimpin rapat Forkopimda, Panglima TNI dan Kapolri juga meninjau secara langsung serbuan vaksinasi yang diselenggarakan di Banda Aceh Convention Hall (BACH), serta diikuti serentak di 23 kab/kota se-Provinsi Aceh.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES