Peristiwa Daerah

Kunjungi UBAYA, Dirjen Dikti Bahas Soal Program Matching Fund 2021

Selasa, 02 November 2021 - 23:41 | 58.80k
Dirjen Dikti, Prof Dr Ir Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D saat mengunjungi Ubaya, Selasa (2/11/2021). (FOTO: dok. Humas UBAYA)
Dirjen Dikti, Prof Dr Ir Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D saat mengunjungi Ubaya, Selasa (2/11/2021). (FOTO: dok. Humas UBAYA)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Siang tadi, Selasa (2/11/2021), Dirjen Dikti, Prof Dr Ir Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D berkesempatan mengunjungi Universitas Surabaya (UBAYA).

Dalam kesempatan itu, Prof Nizam memberikan arahan Program Matching Fund 2021 kepada tujuh Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Jawa Timur yang hadir di Gedung Perpustakaan Lantai 5 Kampus Ubaya Tenggilis.

Ada sepuluh proposal unggulan UBAYA yang berhasil memperoleh dana pendanaan dari Kemendikbud Ristek dalam Program Matching Fund 2021. UBAYA menjadi perguruan tinggi swasta (PTS) dengan jumlah proposal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terbanyak dengan total dana yang diterima sebesar Rp. 5,4 miliar.

mengunjungi-Ubaya-2.jpg

Prof. Nizam menjelaskan bahwa Matching Fund merupakan program yang masih baru sehingga belum sempurna. Ia menyampaikan jika Program Matching Fund akan terus melakukan perbaikan terkait proses, sistem hingga waktu pelaksanaannya. Tahun ini pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 250 miliar untuk Program Matching Fund.

“Tahun depan Insya Allah, dana akan ditingkatkan menjadi 5 kali lipat dari yang sekarang. Saya berharap perguruan tinggi di Jawa Timur dapat memanfaatkan Program Matching Fund untuk berkolaborasi menciptakan solusi atas beragam permasalahan yang ada di masyarakat maupun industri,” ujar Prof. Nizam.

Sementara itu, Rektor UBAYA, Dr. Ir. Benny Lianto, MMBAT dalam sambutannya mengatakan jika Program Matching Fund sangat baik dan efektif dalam mendukung kebijakan Merdeka Belajar, Kampus Merdeka (MBKM). Dengan kehadiran Prof. Nizam diharapkan mampu memberikan banyak inspirasi dan arahan untuk UBAYA maupun PTS di Jawa Timur mengenai Program Matching Fund.

“UBAYA berharap pelaksanaan Program Matching Fund di tahun berikutnya dapat dilakukan dengan jangka waktu yang lebih panjang dan proses administrasi lebih mudah,” ucap Benny Lianto.

mengunjungi-Ubaya-3.jpg

Pada kesempatan ini, juga hadir Kepala LLDIKTI Wilayah VII, Prof. Dr. Ir. Soeprapto, DEA. Prof. Soeprapto menegaskan jika Jawa Timur merupakan wilayah yang memiliki banyak resources seperti sumber daya manusia (SDM) atau sumber daya lain. Dirinya menuturkan bahwa Jawa Timur siap mendukung dan menyerap pendanaan Program Matching Fund atau program pemerintah lain dalam kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Matching Fund adalah program pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang melibatkan insan perguruan tinggi dan DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri). Program ini bertujuan membangun ekosistem MBKM sebagai upaya menyelesaikan berbagai isu sosial, tantangan DUDI dan masyarakat, serta masalah perguruan tinggi melalui kemitraan perguruan tinggi dengan DUDI.

Program tersebut juga dirancang untuk menyelaraskan pengembangan ilmu dan teknologi di perguruan tinggi. Tujuannya agar sesuai dengan pemenuhan kebutuhan atau pemecahan permasalahan dalam dunia usaha maupun dunia industri.

Sesuai dengan semangat MBKM, UBAYA menghimbau dosen atau tim peneliti agar wajib mengikutsertakan mahasiswa dalam Program Matching Fund. UBAYA telah berhasil mengikuti seluruh tahapan seleksi proposal yang dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu seleksi administratif, seleksi substansi dan verifikasi kelayakan. Akhirnya terpilihlah sepuluh proposal unggul yang disetujui dan mendapat dukungan dana dari Program Matching Fund. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES