Hukum dan Kriminal

Beredar Nomor Telepon Palsu Bupati Indramayu, Diduga untuk Lakukan Penipuan

Selasa, 02 November 2021 - 16:09 | 45.34k
Nomor telepon palsu Bupati Indramayu yang beredar di masyarakat. (Foto: Diskominfo Kabupaten Indramayu)
Nomor telepon palsu Bupati Indramayu yang beredar di masyarakat. (Foto: Diskominfo Kabupaten Indramayu)

TIMESINDONESIA, INDRAMAYU – Beredar sebuah nomor telepon palsu yang mengatasnamakan Bupati Indramayu Nina Agustina Dai Bachtiar. Nomor tersebut tersebar di sejumlah pondok pesantren dan masyarakat.

Dalam nomor kontak WhatsApp tersebut, tercantum nomor 0813 6525 4558 dan terpasang foto profil Nina Agustina Dai Bachtiar. Namun ternyata, nomor tersebut bukanlah milik Bupati Indramayu, dan tengah berupaya melakukan penipuan.

Pasalnya, nomor tersebut menghubungi korbannya dengan permintaan nomor rekening pondok pesantren dan warga, dengan dalih akan diberikan bantuan. Sejumlah orang yang menerima chat WA dari nomor tersebut berusaha mengonfirmasi ke pihak Pemerintah Kabupaten Indramayu, dan diperoleh jawaban bahwa itu adalah palsu.

Menurut Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Kominfo Kabupaten Indramayu, Dedy Suprayogi, membenarkan soal beredarnya nomor telepon palsu Bupati Indramayu. Dalam modusnya, pelaku pemalsu nomor bupati sengaja menebar perangkap kepada calon korbannya dengan modus pemberian bantuan.

Biasanya, setelah korbannya percaya, pelaku akan mengirimkan bukti transfer palsu dengan nominal uang puluhan juta. Pada kesempatan itulah pelaku mulai beraksi mengambil keuntungan.

"Sudah kami umumkan dan disebarluaskan bahwa nomor tersebut palsu. Tujuannya agar tidak ada korban yang tertipu," jelasnya, Selasa (2/11/2021).

Dirinya pun mengimbau kepada mayarakat agar tidak menanggapi apabila mendapatkan pesan dari nomor tersebut, lantaran akan melakukan tindak penipuan.

"Masyarakat diminta waspada dan jangan menanggapi apabila dihubungi," pesannya.

Kasus nomor telepon palsu tersebut rupanya juga sempat menimpa Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim, pada beberapa waktu lalu. Modusnya juga sama, yakni mengincar pondok pesantren di Kabupaten Indramayu, dengan dalih akan mengirimkan bantuan. Dalam kasus tersebut, salah satu pondok pesantren sempat menjadi korbannya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES