Peristiwa Daerah

Peduli Santri Yatim Piatu, RMI PBNU Luncurkan Gerakan Pesantren Asuh

Senin, 01 November 2021 - 17:46 | 53.78k
Ilustrasi acara Peduli Santri Asuh yang baru saja di launching oleh Rabithah Ma’ahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI PBNU) secara Hybrid (foto: Dokumen/PBNU)
Ilustrasi acara Peduli Santri Asuh yang baru saja di launching oleh Rabithah Ma’ahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI PBNU) secara Hybrid (foto: Dokumen/PBNU)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Rabithah Ma’ahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI PBNU) meluncurkan Gerakan Pesantren Asuh yang dikemas dalam Konser Santri untuk Indonesia, Senin (1/11/2021). Acara tersebut dilengkapi dengan protokol kesehatan yang ketat dan didukung oleh Satgas Covid-19.

Ketua RMI PBNU Abdul Ghofar Rozin menjelaskan, gerakan tersebut digalakkan untuk membantu para santri yang telah kehilangan orang tuanya karena pandemi agar bisa meneruskan belajarnya di pesantren. RMI PBNU mencatat, terhitung sampai September 2021 ada sekitar 800 kiai dan bu nyai yang wafat karena pandemi. 

“Ini baru Pak Kiai dan Bu Nyai yang punya pesantren. Di luar itu ada banyak wali santri yang juga meninggal karena pandemi,” kata Gus Rozin dalam acara bertema Konser Santri untuk Indonesia ini, Senin (1/11/2021).

Gus Rozin menjelaskan banyak wali santri meninggal, banyak santri terpaksa tidak bisa melanjutkan studinya di pesantren. Diluncurkannya Gerakan Pesantren Asuh ini tidak lain, untuk kepentingan tersebut: agar para santri yang ditinggal orang tuanya bisa tetap melanjutkan belajar di Pesantren. 

Menyikapi situasi tersebut, RMI PBNU menyampaikan tiga (3) imbauan penting. Pertama, segenap pesantren NU di Indonesia diharapkan untuk berkenan mengasuh para santri yang orang tuanya meninggal karea Covid-19.

"Kami memohon agar para kiai berkenan untuk mengasuh mereka. Apabila ada kesulitan, RMI ada dan berdiri untuk mendukung para santri tersebut,” jelas Gus Rozin.

Kedua, kepada siapa pun yang memiliki rezeki lebih diharapkan untuk berkenan berbagi agar para santri bisa melanjutkan studinya. Mendukung studi santri di sini, menurut Gus Rozin, sama dengan meringankan beban Indonesia.  

“Kami mengimbau juga pada siapa pun yang punya kelebihan rezeki, ini adalah jalan tol. Jalan yang ketika kita masuk dan mendukung di situ, kita tidak hanya meringankan beban para santri, tetapi juga meringankan negeri ini,” ungkapnya.

Terakhir, Gus Rozin juga menghimbau kepada para keluarga santri agar tetap meneruskan dan membantu santri yang ditinggal pergi orang tuanya. Gus Rozin berharap agar mereka berkenan untuk sowan ke pengasuh pesantren, Pak Kiai, dan menceritakan kondisi apa adanya. 

“Jika berkenan, langsung menghubungi kami di RMI PBNU juga tidak masalah. Insa Allah dengan niat yang baik kita semua bisa melaksanakan gerakan ini dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.  

Acara yang dihelat RMI PBNU secara hybrid luring dan daring ini, karena temanya konser, maka hadir di sini Nasida Ria, Gus Miftah, Tompi, Pamungkas, Feby Putri, dan Kill The DJ. Ada juga Gubernur Khofifah Indar parawansa, kemudian jurnalis senior Dahlan Iskan.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES