Kopi TIMES

Program Pejuang Muda Kemensos RI: Wujud Bakti Pemuda Pemudi untuk Negeri

Senin, 01 November 2021 - 17:02 | 76.03k
Nitasya Nubaila Musbirohah, Mahasiswa Prodi S1 Digital Public Relations Telkom University.
Nitasya Nubaila Musbirohah, Mahasiswa Prodi S1 Digital Public Relations Telkom University.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Baru-baru ini Kementerian Sosial RI berkolaborasi dengan Kemendikbud meluncurkan program Pejuang Muda bagi para mahasiswa sebagai bagian dari upaya pengentasan berbagai masalah sosial yang ada di Indonesia. Aktif per 25 Oktober 2021, program ini diharapkan akan memberi dampak yang positif serta progresif bagi masyarakat di bidang sosial.

 Menteri Sosial Tri Rismaharini, dalam sambutannya pada acara peluncuran program Pejuang Muda pada 17 September 2021 mengungkapkan bahwa program program ini akan berfokus pada social entrepreneurship (kewirausahaan sosial). Mahasiswa akan terjun langsung ke masyarakat di seluruh Indonesia dengan empat fokus program yakni, pengembangan bantuan sosial, pemberdayaan fakir miskin dan lansia, pola hidup sehat dan kesehatan lingkungan, dan fasilitas untuk kepentingan umum.

Melalui proses seleksi yang panjang dengan total 11.109 pendaftar,  dengan tahap  seleksi administrasi dan LGD (Leader Group Discussion) terpilihnya 9 hingga 11 mahasiswa yang ditempatkan untuk masing-masing 514 kota dan kabupaten yang ada di Indonesia. Dalam kegiatannya, mereka akan didampingi oleh mentor dan dibantu oleh Dinas sosial masing-masing daerah. Mahasiswa dapat memilih lokasi penempatan pada saat pendaftaran, dan hasil penempatan akan diserahkan ke pihak panitia sehingga hasilnya pun dengan rata tersebar di berbagai wilayah. Maka banyak pula ditemukan mahasiswa yang penempatan lokasi tugasnya jauh dari domisili asalnya, namun nyatanya hal itu tidak menyurutkan semangat para mahasiswa dan tetap teguh akan komitmennya terhadap program ini.

Yang menjadi pertanyaan, apakah program ini akan maksimal dan memiliki dampak yang signifikan sesuai tujuannya yakni mengatasi masalah sosial? Menurut penulis adanya program ini harus diapresiasi penuh karena dengan meluncurkan para mahasiswa, artinya turut mengajak mahasiswa yang merupakan para calon pemimpin Indonesia di masa depan, agar makin mengetahui dan peduli masalah sosial yang ada di masyarakat. Kegiatan mahasiswa dalam program ini adalah dimulai dengan pemetaan sosial, validasi data DTKS (data terpadu kesejahteraan sosial), dan outpul final-nya adalah sebuah program  pemberdayaan masyarakat. Program pemberdayaan masyarakat dengan berbagai inovasi ini tentu akan sangat bermanfaat dan mendorong masyarakat agar lebih maju dan berproses ketimbang hanya sekedar memberikan bantuan uang ataupun sembako. Yang diharapkan adalah pemberdayaan masyarakat yang mampu memberikan peluang dan jawaban bagi permasalahan sosial yang dialami oleh masyarakat, atau bahkan dapat dijadikan sumber mata penceharian masyarakat.

Terkait dengan maksimalnya program ini, menurut penulis program yang menjadi salah satu pilihan MBKM atau merdeka belajar kampus merdeka sangat disambut antusias oleh para mahasiswa. Hal tersebut terbukti dengan jumlah pendaftar program yang mencapai 11.109 mahasiswa. Antusias tersebut tentunya menjadi bukti bahwa para pemuda dari kalanga mahasiswa sangat peduli dan ingin turut serta menjadi agen perubahan bagi kemajuan negeri ini melalui pengentasan masalah sosial di masyarakat, bukan hanya generasi millennial yang kerap dianggap paling terdampak era globalisasi.

Melalui berbagai macam pendekatan, diharapkan mahasiswa akan lebih mudah merangkul masyarakat yang nyatanya masih banyak ditemukan yang bersifat kolot mengenai berbagai program pembaruan.

Pelaksanaan program ini tentunya perlu dukungan dari banyak pihak agar menjadi semangat bagi para peserta Pejuang Muda.  Dukungan penuh Menteri Sosial, Tri Rismaharini dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim menjadi semangat penuh bagi para Pejuang Muda. Bantuan para mentor dan pihak Dinas Sosial daerah yang dengan terbuka menerima dan mendampingin Pejuang Muda juga banyak membantu dalam pelaksanaan tugasnya. Dan yang paling penting adalah penerimaan dan dukungan dari seluruh masyarakat yang menjadi target program ini agar program ini dapat berjalan sebagaimana mestinya dan dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat.

***

*) Oleh: Nitasya Nubaila Musbirohah, Mahasiswa Prodi S1 Digital Public Relations Telkom University.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

***

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES