Wisata

Akhir Pekan, Pengunjung Serbu Dua Lokasi Wisata di Kota Malang

Minggu, 31 Oktober 2021 - 15:01 | 45.24k
Suasana bundaran air mancur yang ada di Alun-alun Kota Malang saat dipenuhi para pengunjung, Minggu (31/10/2021). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Suasana bundaran air mancur yang ada di Alun-alun Kota Malang saat dipenuhi para pengunjung, Minggu (31/10/2021). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Beberapa lokasi wisata di Kota Malang yang kembali dibuka pada PPKM Level 2 mulai diserbu para pengunjung. Terlebih, pada akhir pekan semakin banyak pengunjung yang memadati dan menikmati suasana tempat wisata untuk sekedar berkumpul keluarga ataupun menghilangkan penat di akhir pekan.

Seperti halnya yang terlihat di Kampung Wisata Warna-Warni Jodipan Malang dan Alun-Alun Kota Malang. Dua tempat wisata ini dipadati pengunjung, mulai dari warga asli Kota Malang hingga luar Kota Malang.

Pertama, Kampung Warna-Warni Jodipan (KWJ) Malang yang baru saja dilengkapi oleh QR-Code Pedulilindungi, langsung diserbu pengunjung. Tempat wisata ini memang sudah lama tutup sejak pandemi Covid-19 melanda.

Ketua RW 02, Kelurahan Jodipan, Kota Malang, Soni Parin mengatakan, dalam dua hari ini yang dimana sejak Jumat (29/10) lalu telah dibuka, pengunjung per hari bisa mencapai 100 orang.

Wisata di Kota Malang bJembatan kaca di KWJ Malang saat dilintasi oleh beberapa pengunjung, Minggu (31/10/2021). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

"Kemarin (Sabtu) bisa 100 orang ya. Ini meningkat. Kalau biasanya dulu hanya 50 orang saja," ujar Soni saat ditemui TIMES Indonesia, Minggu (31/10/2021).

Dengan adanya aplikasi Pedulilindungi ini, lanjut Soni, terlihat para pengunjung mulai merasa nyaman dan aman saat datang ke KWJ.

Dengan banyaknya pengunjung, UMKM disekitar KWJ pun juga mulai bangkit lagi dan menyambut bahagia kedatangan para pengunjung wisata.

"Harapannya semua kampung tematik juga bisa dapat aplikasi ini. Supaya gak takut gitu. UMKM ya mulai buka lagi kecil-kecilan dan menerima kedatangan pengunjung," ungkapnya.

Dua pengunjung KWJ Malang, yakni Anita Puji asal Kabupaten Trenggalek dan Aprilia Retno asal Kabupaten Nganjuk, merasa senang bisa kembali lagi berkunjung di KWJ sejak sebelum pandemi terakhir mereka berdua datang.

"Dulu weekend sering berkunjung. Terakhir ya sebelum pandemi Covid-19 itu. Suasana sekarang agak berbeda dengan yang dulu," ungkap Anita.

Disisi lain, Aprilia memberi saran meski baru saja dibuka kembali, setidaknya bisa dilakukan pembersihan atau perawatan yang lebih baik. Hal ini karena saat dua mahasiswi Polbangtan Malang berkunjung di akhir pekan ini, melihat masih ada beberapa spot yang kotor dan terlihat belum terawat.

"Ya mungkin masih pandemi. Setidaknya kedepan bisa meningkatkan kembali kebersihan dan spot foto, karena beberapa masih banyak yang kotor maupun kurang terawat," katanya.

Terpisah, saat TIMES Indonesia datang ke Alun-Alun Kota Malang, Jl Merdeka Selatan, juga terlihat dipadati oleh ratusan pengunjung.

Mulai dari yang menikmati sarana bermain, melihat air mancur yang ada tepat di tengah bundaran Alun-Alun hingga banyaknya pengunjung yang berduduk santai bersama keluarga di Alun-Alun Kota Malang.

Sesuai dengan ketentuan yang berlaku di PPKM Level 2, memang wisata umum, seperti halnya Alun-Alun Kota Malang memang telah diperbolehkan buka. Akan tetapi dengan beberapa syarat yang harus diterapkan, yakni mulai dari pemakaian masker hingga jaga jarak untuk meminimalisir penyebaran Covid-19.

Namun yang terlihat, masih banyak pengunjung yang melepas maskernya. Anak-anak kecil di bawah 12 tahun yang berkunjung ke Alun-Alun Kota Malang kebanyakan masih tak memakai masker, meski telah dijaga oleh orang tuanya.

Pengunjung asal Bululawang, yakni Tika Dwiya yang datang bersama keluarganya mengatakan bahwa mereka merasa kangen bisa berkumpul di Alun-Alun Kota Malang. Ia mengatakan, terakhir berkumpul bersama keluarga di Alun-Alun Kota Malang, yakni dua tahun lalu sebelum pandemi Covid-19 melanda.

Tika pun juga melihat banyaknya pengunjung yang tidak menggunakan masker dan tidak berjaga jarak, membuatnya waspada saat berada di Alun-Alun Kota Malang.

"Senang banget saat ini (alun-alun) boleh buka lagi. Tapi kadang ada rasa takut, karena kan ada yang gak pakai masker atau cuci tangan. Jadi harus pandai-pandai jaga jarak. Kita sekeluarga yang penting pakai masker dan bawa handsanitizer," jelasnya.

Kemudian, Suhartato yang juga berkunjung di Alun-Alun Kota Malang bersama keluarga memberi saran agar di seluruh titik pintu masuk bisa dilakukan penjagaan dan menyiapkan setidaknya alat Thermogun guna memastikan pengunjung yang masuk tidak ada gejala apapun.

"Kan thermogun buat deteksi suhu badannya berapa. Kalau tinggi kan bahaya. Jadi harus melindungi masyarakat dan masyarakat bisa melindungi diri sendiri juga," pungkasnya saat bersantai di salah satu tempat wisata di Kota Malang ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES