Peristiwa Daerah

Anggota Dewan Provinsi Dukung Pertanian Organik di Ngawi

Sabtu, 30 Oktober 2021 - 22:02 | 55.90k
Diana Sasa mengunjungi komunitas pegiat pertanian organik di Ngawi. (Foto: Humas PDIP for TIMES Indonesia)
Diana Sasa mengunjungi komunitas pegiat pertanian organik di Ngawi. (Foto: Humas PDIP for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, NGAWI – Geliat pertanian organik di Kabupaten Ngawi mendapatkan dukungan dari anggota DPRD Provinsi Jawa Timur. Adalah Diana Amaliyah Verawatiningsih. Hal itu dia sampaikan saat mengunjungi komunitas petani organik Sultan Jatirejo, di Desa Jatirejo, Kecamatan Kasreman, Ngawi, pada Sabtu (30/10/2021) siang.

Perempuan yang juga dikenal sebagai Diana Sasa itu mengatakan, masa depan pertanian ada pada sistem organik. Bukan tanpa alasan, sistem pertanian ini disebut bisa berkelanjutan dan tanpa merusak alam.

“Sistem pertanian organik itu masa depan pertanian, dan saya secara pribadi sangat mendukung pertanian organik seperti yang ada di Ngawi,” katanya kepada TIMES Indonesia, Sabtu (30/10/21).

Diana Sasa 2Diana Sasa saat memberikan keterangan. (Foto: Humas PDIP for TIMES Indonesia)

Politikus PDI Perjuangan itu menjelaskan, program seperti jaring aspirasi masyarakat (Jasmas) sebenarnya tidak melulu untuk pembangunan fisik. Program itu juga bisa direalisasikan dalam bentuk pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan kapasitas SDM.

“Program seperti itu sangat mungkin untuk dilakukan. Misalnya untuk pelatihan pertanian organik, pembuatan pupuk dan sebagainya, saya sangat mendukung itu dan pasti boleh,” ucapnya.

Sementara itu, Sumarno, salah satu pegiat pertanian organik di komunitas tersebut, mengaku untuk memperluas minat petani konvensional beralih ke sistem organik memang perlu dukungan banyak pihak.

“Perlu banyak dukungan, terlebih petani konvensional saat ini dihadapkan masalah berkurangnya pupuk subsidi. Mungkin dengan pelatihan-pelatihan pertanian organik, kedepannya organik bisa menjadi role model pertanian di Ngawi,” ungkapnya.

Diana Sasa 3Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur saat melihat langsung lahan pertanian padi organik. (Foto: Humas PDIP for TIMES Indonesia)

Lebih lanjut, Sumarno mengungkapkan, di komunitasnya saat ini telah menaungi anggota sebanyak 25 orang,  dengan luasan garapan padi organik mencapai 7 hektare.

“Komitmen untuk beralih ke pertanian organik juga didukung perangkat desa. Musim tanam ini, seluruh perangkat desa mulai menerapkan sistem organik,” ucapnya.

Desa Jatirejo yang dikunjungi anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Diana Amaliyah Verawatiningsih juga dikenal sebagai salah satu desa penghasil beras organik di Kabupaten Ngawi. Melalui Komunitas Petani Organik Sultan yang terus fokus menggalakan pertanian organik. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES