Kopi TIMES

Umrah Rasa "Haji Reguler"

Jumat, 29 Oktober 2021 - 10:25 | 65.69k
H Soenarwoto, Pimpinan Ladima Tour & Travel Madiun.
H Soenarwoto, Pimpinan Ladima Tour & Travel Madiun.

TIMESINDONESIA, MADIUN – "MAAF, kabarnya jemaah umrah sebelum berangkat ke tanah suci dan pulang dari tanah suci akan dikarantina di Asrama Haji Jakarta. Itu benar atau hoaks," tanya seorang calon jemaah umrah dengan serius dalam sambungan telepon kepada kami setelah uluk salam.

Bukan hanya seorang, tapi banyak calon jemaah yang bertanya seperti itu pada hari-hari pekan ini. Serius. 

"Insya Allah, kabar itu betul, bukan hoaks," jawab kami singkat dengan serius pula. Memang begitulah pelaksanaan umrah di masa pandemi Covid-19. Ini sesuai kesepakatan antara Kemenag dan asosiasi travel penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) pada 19 Oktober 2021 lalu. 

Jemaah harus menjalani karantina di Asrama Haji. Satu hari menjelang keberangkatan ke tanah suci dan lima hari saat pulang di tanah air. Karantina itu dilakukan untuk skrining kesehatan, yakni memeriksa vaksin Covid-19, vaksin meningitis, dan dilakukan swab PCR. 

"Jadinya sekarang umrah rasa haji reguler," ucap sejumlah calon jamaah dengan bercanda. Sebab, biasanya, cuma haji reguler yang dikarantina. Haji Plus (Khusus) porsi Kemenag pun tidak dikarantina di Asrama Haji. Jika harus menginap biasanya tinggal di hotel. Berbintang lagi. Dan, seumur-umur memang baru kali ini jamaah umrah harus dikarantina di Asrama Haji. 

"Ini cuma pelaksanaan umrah di masa pandemi Covid-19. Hanya sementara. Jika Covid-19 sudah bisa tertanggulangi, insya Allah pelaksanaan umrah bakal normal kembali. Tak ada lagi jemaah dikarantina saat hendak berangkat dan pulang umrah," jelas kami kepada calon jamaah umrah. 

Jika tidak ingin dikarantina di Asrama Haji, maka calon jemaah bisa pilih berangkatnya menunggu situasi dan kondisi sudah normal, atau Covid-19 sudah sirna. Tapi, sampai kapan "pagebluk global" tersebut sirna dari muka bumi. Sedangkan jamaah sudah rindu kembali ke tanah suci untuk menjalankan ibadah umrah. 

Maka, mereka pun tak mempersoalkan karantina di Asrama Haji di Jakarta seperti haji reguler. "Yang penting kami bisa berangkat mumpung umrah sudah dibuka. Kami sudah lama ingin pergi umrah. Tapi saat hendak berangkat terkena penundaan gara-gara terjadi pandemi Covid-19," kata jamaah. 

Tapi, tak sedikit pula calon jemaah umrah yang enggan dikarantina. Mereka memilih menunda keberangkatannya. Loh, mengapa begitu? Menurut jemaah, pergi umrah dengan harus dikarantina itu tidak enak. Apalagi, jika saat dikarantina itu dinyatakan positif atau terpapar Covid-19. Sedang karantinanya di Asrama Haji Jakarta. Jauh dari keluarga. 

Selain itu, fasilitas untuk jemaah di Asrama Haji tentu jauh berbeda dengan hotel. Tempat tidur misalnya, dipastikan lebih empuk kasur di hotel. Begitu tingkat kebersihan kamarnya akan lebih bersih kamar hotel. Pelayanannya pun lebih profesional petugas hotel. "Kami sudah merasakannya, karena dulu saya adalah haji reguler," kata sejumlah calon jemaah umrah. 

Begitu umumnya alasan jemaah yang enggan dikarantina. Merasa tak nyaman dikarantina di Asrama Haji. Padahal, itu tak seutuhnya benar. Kini, bisa jadi Asrama Haji lebih menyenangkan dan bersih dibanding hotel. Asrama Haji rasa Hotel Bintang Lima. Tapi, jika niatnya ikhlas hanya untuk ibadah, bukan mencari fasilitas, menginap (baca dikarantina) di Asrama Haji pun tak jadi soal. (*) 

***

*)Oleh: H Soenarwoto, Pimpinan Ladima Tour & Travel Madiun.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

***

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES