Peristiwa Daerah

Jelang Konferwil, Muncul Penolakan Terhadap Juhadi Muhammad Sebagai Calon Ketua PWNU Jabar

Kamis, 28 Oktober 2021 - 13:36 | 197.31k
Bendera NU. (Foto: Antaranews)
Bendera NU. (Foto: Antaranews)

TIMESINDONESIA, INDRAMAYU – Jelang pelaksanaan Konferensi Wilayah (Konferwil) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat, muncul penolakan terhadap nama Juhadi Muhammad sebagai calon Ketua PWNU Jabar.

Penolakan disampaikan tokoh senior NU sekaligus mantan anggota DRPD Indramayu Fraksi PKB, Jaenudin. Pria yang akrab disapa Jejen itu memaparkan beberapa alasan dirinya menolak pencalonan Juhadi Muhammad yang saat ini menjabat Ketua PCNU Indramayu.

"Saya menolak tegas karena yang bersangkutan (Juhadi Muhammad, red) dalam kiprah politiknya selalu berseberangan dengan kebijakan PKB," ujar Jejen, Kamis (28/10/2021).

Jejen sendiri merupakan tokoh yang lahir dan besar di ormas NU dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Indramayu. 

Sepak terjang Jejen dimulai sejak tahun 1982 menjadi Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Cikedung (sekarang Kecamatan Terisi setelah pemekaran). Karir organisasinya kemudian naik menjadi pengurus GP Ansor Kabupaten Indramayu pada tahun 1986. 

"Terus saya lanjut menjadi pengurus PCNU Kabupaten Indramayu selama dua periode," ujar Jejen.

Berikutnya, pada tahun 1999 saat didirikannya PKB, Jejen termasuk salah satu perintis dan deklarator bersama tokoh lain seperti KH Maqsudi, KH Dedi Wahidi, KH Amin Mubarok dan lainnya. Jejen juga berperan besar dalam pembentukan struktur kepengurusan PKB di tingkat kecamatan hingga desa.

Jejen kemudian terpilih dan menjadi salah satu dari 6 anggota DPRD periode 1999-2004. Kesuksesan PKB berlanjut dengan terpilihnya KH Dedi Wahidi sebagai Wakil Bupati Indramayu di tahun yang sama.

Jejen mengatakan, Konferwil PWNU Jawa Barat merupakan ajang pemilihan tokoh pemimpin daerah yang loyal dan berdedikasi tinggi terhadap NU dan PKB. Sedangkan Juhadi Muhammad ia nilai tidak memenuhi kriteria tersebut.

"Alasan pertama adalah yang Juhadi Muhammad terlalu berambisi terhadap kekusaan politik. Setiap momen pemilihan dia selalu ikut bertarung, padahal seharusnya Ketua PCNU fokus untuk menjaga tradisi dan ideologi kaum nahddliyin," ujar Jejen.

Berikutnya, Juhadi terbukti beberapa kali berseberangan dalam hal politik dengan PKB. Pada saat Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun 2019, Juhadi maju melalui Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Bahkan pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Indramayu tahun 2020, Juhadi mendaftarkan diri sebagai bakal calon dari PDIP dan memiliki ID Card PDIP," ujar Jejen.

Jejen menegaskan, tidak hanya menolak, pencalonan Juhadi Muhammad pada Konferwil PWNU Jabar dinilai akan menyakiti hati kader PKB Indramayu. Ia mempertanyakan pihak-pihak yang mendukung atau mengusung Juhadi Muhammad sebagai Calon Ketua PWNU. 

"Dimana pertimbangan objektif dan penilaian kritis kita terhadap rekam jejak Juhadi Muhammad ini," ujar Jejen.

Jejen menyatakan, meski Juhadi Muhammad adalah Ketua PCNU Indramayu dan putra daerah Indramayu, namun ia tidak setuju dengan pencalonan tokoh pengusaha tersebut. Baginya, masih banyak sosok lain di Jawa Barat yang punya komitmen, loyalitas dan rekam jejak lebih baik dan pantas memimpin PWNU Jabar.

"Tidak harus dari Indramayu atau bukan, karena ini kita bicara PWNU Jawa Barat, bukan Indramayu," ujar Jejen.

Jejen menambahkan, berbicara NU maka berbicara PKB, karena PKB lahir dari NU. Kader NU boleh menjadi kader partai apapun, tetapi kalau kader PKB mendukung kader partai lain itu yang tidak layak.

"Sekali lagi, saya sebagai kader NU dan PKB menolak pencalonan Juhadi Muhammad sebagai calon Ketua PWNU Jabar," ujar Jejen. 

Sementara itu, Juhadi Muhammad saat dokonfirmasi, enggan memberikan komentar terhadap pernyataan Jejen. 

"No komen, saya no komen saja, silahkan orang mau berkomentar tetapi seharusnya sebagai sesama warga Indramayu ada keberpihakan," ujar Juhadi melalui sambungan telepon. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES