Pemerintahan

Kepala Bappeda Banjar: Pariwisata dan Zona Industri Berpeluang Saat Ada Exit Tol

Selasa, 26 Oktober 2021 - 19:43 | 34.30k
Kepala Bappeda kota Banjar, H Sony Harison (foto: Istimewa)
Kepala Bappeda kota Banjar, H Sony Harison (foto: Istimewa)

TIMESINDONESIA, BANJAR – Dalam rangka mengangkat potensi pariwisata di Kota Banjar sebagai daerah penyangga Pariwisata Utama Pantai Pangandaran, Bappeda Kota Banjar hari ini menggelar kegiatan pra Musrenbang secara Outdoor di salah satu obyek wisata Desa Binangun, yakni Lembah Pejamben, Selasa (26/10/2021).

Dihadiri beberapa Kepala OPD, HKTI dan akademisi, kegiatan pra Musrenbang kali ini rencananya akan digelar di beberapa obyek wisata Kota Banjar secara bergilir.

Hal tersebut diharapkan dapat membuka peluang bagi pelaku UMKM maupun industri pariwisata di Kota Banjar agar dapat kembali bangkit di masa PPKM level 1.

Kepala Bappeda Kota Banjar, H Sonny Harison mengatakan bahwa selain zona industri seperti pabrik pengolahan kayu, industri pariwisata yang dikemas dengan berbagai konsep menarik juga dapat menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan untuk mampir di Kota Banjar sebelum menuju pantai Pangandaran.

"Dengan adanya kesiapan Pemerintah Kota Banjar sebagai daerah penyangga Pariwisata Kabupaten Pangandaran, diharapkan Kota Banjar dapat menjadi salah satu pertimbangan bagi Dirjend Binamarga untuk membuka exit tol di Kota Banjar," ungkapnya kepada TIMES Indonesia usai membuka kegiatan pra Musrenbang.

Dikatakannya, saat ini Kementerian PU baru mempublish 11 exit tol dan Kota Banjar sampai saat ini belum diberi exit tol. 

"Namun, berdasarkan hasil koordinasi dengan Dirjen Binamarga, kita masih memiliki peluang untuk itu," cetusnya.

Bappeda bSuasana pra Musrenbang yang digelar Bappeda secara outdoor di Lembah Pejamben bertujuan untuk mengexplore Wisata di Kota Banjar (foto: Susi/TIMES Indonesia)

Bagaimana menciptakan peluang tersebut? Sony menyebutkan salah satu langkah yang diminta pihak Dirjen Binamarga yakni dengan mempersiapkan sarana dan prasarana pendukungnya. Salah satunya yaitu dengan pemetaan zona-zona industri maupun pariwisata yang bisa menjadi magnet dan mengundang ketertarikan investor.

"Ini yang akan jadi pertimbangan bagi Kota Banjar apakah layak mendapatkan pintu exit tol atau tidak, karena apabila aktivitas dan pergerakan ekonomi maupun frekuensi banyaknya kendaraan yang keluar masuk Kota Banjar ini banyak, mudah-mudahan endingnya target indikator makronya bisa terwujud dan membuka peluang pembukaan exit tol melalui inisiasi Kementerian PU," urainya.

Kabupaten Pangandaran saat ini diproyeksikan untuk menjadi wisata kelas dunia bersaing dengan Bali. Artinya, Kota Banjar sebagai daerah penyangga harus bisa memanfaatkan peluang tersebut dengan menciptakan magnet di Kota Banjar melalui pariwisata atau industri lainnya.

 "Intinya wisata di Kota Banjar harus bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung. Baik itu wisata Atraksi, wisata religi dan pengembangan di sektor entertainment agar kita bisa tetap memiliki magnet bagi wisatawan," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES