Peristiwa Nasional

Fahri Hamzah Hingga Jusuf Kalla Kritik Pernyataan Menag RI Yaqut Cholil Qoumas

Selasa, 26 Oktober 2021 - 12:17 | 42.05k
Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. (FOTO: Moh Ramli/TIMES Indonesia)
Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. (FOTO: Moh Ramli/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kritikan Menag RI Yaqut Cholil Qoumas yang mengatakan, Kemenag RI hadiah negara untuk NU terus mengalir. Setelah dari MUI dan partai politik, kini Fahri Hamzah hingga mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla turut menyoroti.

Fahri Hamzah menegaskan, Kemenag RI adalah sebuah lembaga negara, bukan lembaga keagamaan. "Yang penting jangan sampai publik mempersepsikan lembaga Kemenag hanya boleh dipimpin oleh satu ormas, nanti kan kacau jadinya. Itu bukan lembaga keagamaan, itu lembaga negara," katanya kepada wartawan dikutip Selasa (26/10/2021).

Mantan Wakil Ketua DPR RI itu pun meminta Menag RI Yaqut bekerja dengan tetap mengikuti prinsip-prinsip pengelolaan lembaga negara.

Menurutnya, pembuktian diri bahwa Kemenag mampu merangkul seluruh umat beragama di Indonesia merupakan PR utama yang harus dituntaskan Yaqut sebagai Menag RI saat ini.

"Makanya pekerjaan rumah paling besar dari Menag adalah membuktikan bahwa Kemenag hadir untuk seluruh rakyat Indonesia dan juga harus dibersihkan dari malpraktik jabatan, korupsi, dan sebagainya. Itu jauh lebih penting dilakukan dari beliau," ujarnya.

Selain itu, Jusuf Kalla juga mengkritik pernyataan Yaqut Cholil Qoumas tersebut.

"Itu bukan hadiah, itu adalah keharusan. Karena kita negeri ini berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa," ujar Jusuf Kalla.

Ia menyampaikan, semua agama sangat penting. Tak hanya itu, semua agama dinaungi oleh Pemerintah lewat Kemenag RI.

"Sehingga semua agama sangat penting untuk diayomi. Jadi bukan hanya untuk NU, tapi semua agama, semua organisasi keagamaan dinaungi pemerintah lewat Kementerian Agama," ujarnya.

Diketahui, Menag RI Yaqut Cholil Qoumas kontroversi lagi. Ia menyatakan, Kemenag RI adalah hadiah untuk Nahdlatul Ulama atau NU. Dan bukan umat Islam secara umum.

Pernyataan itu diungkapkan oleh dalam agenda Webinar digelar RMI-PBNU yang diunggah oleh YouTube TVNU. Mulanya a bercerita, terdapat perdebatan di Kemenag soal asal-usul pendirian Kemenag.

"Ada perdebatan kecil di kementerian ketika mendiskusikan Kemenag. Saya mau ubah tagline atau logo Kemenag. Tagline kemenag itu kan ikhlas Beramal. Saya rasa gak ada ikhlas itu ditulis. Ikhlas itu kan di hati. Gak ada ikhlas ditulis. Ikhlas beramal itu gak pas," katanya.

Kata dia, perdebatan tersebut menjurus ke sejarah berdirinya Kemenag. Ia menyampaikan, terdapat staf Kemenag yang mengklaim, Kemenag dibentuk sebagai hadiah untuk umat Islam Indonesia.

"Saya bantah, Kemenag itu hadiah untuk NU, bukan umat Islam secara umum. Tapi spesifik untuk NU. Saya rasa wajar kalau sekarang NU memanfaatkan banyak peluang di Kemenag karena hadiahnya untuk NU," tegasnya.

Menag RI Yaqut pun menyampaikan soal pendirian Kemenag. Menurutnya, Kemenag itu ada karena pencoretan tujuh kata dalam Piagam Jakarta. Yakni 'Ketuhanan dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluk-pemeluknya'.

Kata dia, para tokoh NU waktu itu memiliki peran penting sebagai juru damai usai tujuh kata itu dihapus dari Piagam Jakarta. "Kemenag muncul karena pencoretan 7 kata dalam piagam jakarta . Yang usulkan itu jadi juru damai atas pencoretan itu mbah Wahab Chasbullah. Kemudian lahir Kemenag karena itu," katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES